SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sangat mendukung pelaku usaha yang ikut terlibat dalam mengembangkan pariwisata, dan berharap upaya ini akan dapat menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat.
“Dengan kehadiran objek wisata Linusa Garden di Kecamatan Kota Besi, diharapkan berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat,” kata Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor saat meresmikan objek wisata tersebut dengan didampingi Wakil Bupati Irawati dan Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Senin (14/2).
Dirinya juga mengapresiasi inisiatif pemilik objek wisata Linusa Garden yang merupakan objek wisata alam kebun buah dan nuansa hutan tersebut, ia yakin objek wisata itu akan berkembang karena suasananya bagus berupa kebun buah asli seperti di hutan dan lokasinya cukup dekat dengan pusat kota Sampit.
“Saya minta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk memberikan pembinaan, pendampingan serta bekerja sama dalam mengembangkan objek wisata tersebut, Saya sarankan membangun home stay seperti rumah pohon di sini dan melengkapi kuliner, kami akan mendukung pengembangan objek wisata ini. Event pemerintah juga dapat kita dilaksanakan di sini,” ujar Halikin.
Menurutnya objek wisata Linusa Garden ini milik almarhum H.Hademan, seorang tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Kabupaten Kotim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang meninggal dunia beberapa bulan lalu, dan impian membuat tempat wisata itu dapat diwujudkan oleh anak-anaknya.
“Objek wisata ini menjadi alternatif lain dari Objek wisata Pantai Ujung Pandaran yang ada di Kecamatan Teluk Sampit. Kalau masyarakat ingin suasana asri dan sejuk ya kesini, tapi kalau suasana laut bisa ke pantai Ujung Pandaran,” ucap Halikin
Sementara Sari, salah satu anak almarhum Hademan yang mengelola objek wisata itu mengaku sangat bersyukur harapan mendiang ayahnya bisa diwujudkan. Selain untuk mendukung pariwisata, Linusa Garden juga untuk membantu perekonomian masyarakat.
“Objek wisata Linusa Garden ini digarap sejak bulan Oktober 2021 dengan mencakup lahan seluas 3,8 hektare, tetapi baru 30 persen yang dikelola, rencananya Objek wisata tersebut nantinya juga akan dilengkapi sarana outbond dan pemancingan sehingga bisa menjadi alternatif tempat wisata alam,” ungkapnya.
Sari juga mengatakan pihaknya juga menyiapkan rombong-rombong agar pedagang kecil juga bisa ikut berjualan di sini, karena dengan adanya Objek wisata tersebut perekonomian masyarakat sekitar juga dapat meningkat. (bah/ans/ko)