SAMPIT- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta untuk membantu memasarkan produk-produk olahan dari masyarakat Kecamatan Pulau Hanaut karena potensinya sangat besar sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat apalagi saat pandemi Covid-19 yang masih melanda hingga saat ini.
“Kami meminta Pemkab Kotim dapat membantu memasarkan produk olahan di setiap desa di Kecamatan Pulau Hanaut, karena mereka memiliki industri rumah tangga yang menjadikan ikon desa.Hasil usaha masyarakat tersebut sampai saat ini menonjol di setiap desa,” kata Anggota DPRD Kabupaten Kotim Hj.Darmawati, Senin (21/2).
Menurutnya setiap desa di Kecamatan Pulau Hanaut tersebut memiliki produk unggulan yang membantu menopang perekonomian masyarakatnya, dan potensi itu digeluti masyarakat secara terbatas sesuai dengan kemampuan dan pesanan dari pihak pembeli, maka dari itu pihaknya mendorong agar mereka dapat bantuan dari pemerintah daerah atau pihak perbankkan untuk membantu mereka.
“Kita mendorong pemerintah daerah dapat membantu masyarakat disana baik pengembangan produknya, pemasarannya dan juga bisa modalnya dengan bekerjasama dengan pihak bank sehingga usaha rumahan mereka dapat berkembang luas sehingga mereka dapat sejahtera,” ucap Darmawati.
Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan Pulau Hanaut 14 desa dan masyarakat desa disana mempunyai semangat tinggi dalam hal ekonomi. Selain menjadi nelayan yang merupakan potensi sebagian besar penduduknya, ternyata banyak potensi lain yang kini menjadi sumber usaha mereka disana walaupun Kecamatannya masih terisolasi karena belum terhubung jalan darat, dan letaknya dipisahkan Sungai Mentaya ini juga merupakan kecamatan pesisir dan terluar.
“Produk olahan desa di Kecamatan Pulau Hanaut seperti Desa Rawa Sari memiliki produk beras Rawasari, lemon drink, kopi jahe dan asli, padi, sorgum, panganan carang, keripik ubi dan pengembangbiakan kambing. Desa Makarti Jaya memiliki produk unggulan keset sabut kelapa dan bunga pot meja, Desa Hanaut memiliki produk unggulan padi Hanaut, kopi khas Hanaut serta pakasam. Desa Bapinang Hulu menghasilkan minyak kelapa murni, kopi rasa jahe, buah durian otak udang dan beras segar Bapinang,” sampai Darmawati.
Sementara Desa Penyaguan dengan produk industri sagu, Desa Bapinang Hilir dengan produk kelapa dalam, pisang pulau dan ikan kering, Desa Babirah dengan produk kelapa dalam, pisang, burung punai dan gula kelapa. Desa Hantipan dengan produk kopi Hantipan, pertanian atau persawahan, kelapa dalam dan minyak kelapa murni, Desa Bapinang Hilir Laut memiliki produk unggulan pisang dan kelapa dalam, Desa Bantian dengan produk kopi merah, kelapa dalam dan minyak kelapa murni.
“Selain itu ada juga Desa Serambut memiliki produk unggulan perkebunan sengon, kelapa dalam dan hasil tangkapan udang galah, Desa Satiruk yang merupakan desa paling ujung memiliki potensi unggulan berupa kampung wisata pantai, perikanan laut, tambak bandeng dan blanak dan produksi udang papai atau ebi,” ungkap Darmawati.
Dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Kabupaten Kotim perlu memprioritaskan pembangunan infrastruktur kecamatan ini. Kalau jalan terbuka, desa-desa di Kecamatan Pulau Hanaut ini akan cepat maju, karena potensinya sangat besar, apalagi didukung secara serius, ekonomi kerakyatan di desa-desa di Kecamatan ini akan lebih maju lagi.
“Contoh saja kalau dikembangkan obyek wisata pantai Satiruk pasti banyak wisatawan yang akan berkunjung kedaerah ini karena alamnya sangat indah dan lebih bagus dibanding Pantai Ujung Pandaran karena di sana masih alami, dan pantai ini juga aman dari abrasi,” tutupnya.(bah/ko).