PALANGKA RAYA-Sejumlah tokoh yang berasal dari Kalimantan mewakili pemangku masyarakat adat melaksanakan temu agung dan merumuskan maklumat rakyat Kalimantan terkait ibu kota negara (IKN). Pertemuan yang digelar di Jakarta Senin (28/2) itu, dihadiri Ketua Umum Dewan Adat Dayak Provinsi se-Pulau Kalimantan H Agustiar Sabran.
Maklumat tersebut disusun bersama dan disepakati oleh Sultan Banjar YM Sultan Haji Khairul Saleh Al’Mutashimbillah, Presiden MADN Dr Drs Martin Bila MM, Sultan Kutai YM Sultan Aji Muhammad Arifin, Sultan Paser YM Sultan M Jarnawib, dan atas nama Ketua Umum Dewan Adat Dayak Provinsi se-Pulau Kalimantan H Agustiar Sabran.
Ada beberapa hal yang tertuang dalam maklumat tersebut. Di antaranya, siap memberikan dukungan dan terlibat secara penuh serta sungguh-sungguh atas perwujudan pelaksanaan pembangunan IKN di Kalimantan Timur, dengan konektivitas pembangunan kewilayahan antarprovinsi yang ada di Pulau Kalimantan.
Memperhatikan nilai kearifan lokal Pulau Kalimantan atau dalam artian turut membangun fasilitas dan simbol-simbol adat, adab, dan pusat budaya dalam ruang lingkup utama di wilayah IKN.
“Hal lain dalam maklumat itu, kami meminta Presiden Joko Widodo serta pimpinan dan anggota DPR RI untuk memperhatikan putra-putri Kalimantan dalam mengisi posisi strategis pada Badan Otonom IKN Nusantara,” kata H Agustiar Sabran kepada Kalteng Pos, Kamis (3/3).
Pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden Joko Widodo serta segenap pimpinan dan anggota DPR RI atas pengesahan UU IKN pada 18 Januari 2022 lalu dan memastikan agar IKN terus berkesinambungan.
“Semua tokoh yang berada dalam acara temu agung ini sudah menggariskan bahwa dalam pembangunan IKN Nusantara, putra-putri terbaik Kalimantan jangan sekadar jadi penonton,” tegasnya. (nue/ce/ram/ko)