Jumat, September 20, 2024
32 C
Palangkaraya

Biaya Bukan Halangan, Ada KIP Kuliah Merdeka

Muhammad Akbar

PALANGKA RAYA-Pemerintah tidak ingin ada anak-anak di Indonesia yang tidak bisa kuliah hanya karena terkendala urusan biaya, maka dikeluarkanlah program KIP-Kuliah Merdeka. Hal ini diungkapkan, Kepala LLDIKTI Wilayah XI,  Dr. Drs. Muhammad Akbar pada jumpa pers Daring, Jumat (18/3/2022).

Menurutnya, dengan adanya KIP Kuliah, diharapkan calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu tetap mau dan dapat kuliah. Karena, dengan kuliah, mahasiswa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan status ekonomi keluarganya di masa depan. Untuk itu, KIP Kuliah perlu memberikan akses ke program studi dan perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

“Tujuan KIP Kuliah Merdeka adalah untuk meningkatkan perluasan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi bagi mahasiswa WNI yang tidak mampu secara ekonomi. Kemudian meningkatkan prestasi mahasiswa pada bidang akademik dan non akademik. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa yang berasal dari daerah 3T, dan/atau menempuh studi pada Perguruan Tinggi di wilayah yang terkena dampak bencana alam atau konlik social. Serta meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi.

Baca Juga :  Ibu Tiri Tega Siram Anak dengan Air Panas

Apalagi menurutnya, mulai angkatan mahasiswa baru tahun 2021, skema KIP Kuliah diubah untuk memberi bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup yang jauh lebih tinggi.

“Dengan bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup yang jauh lebih tinggi, KIP Kuliah memerdekakan calon mahasiswa untuk meraih mimpinya. Juga membuat calon mahasiswa tidak ragu untuk memilih prodi unggulan pada perguruan tinggi terbaik, di manapun lokasinya di Indonesia.

“Selain itu, orang tua lebih percaya diri untuk mendorong anaknya yang memiliki potensi untuk melanjutkan ke jenjang kuliah. Dan, perguruan tinggi memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada calon mahasiswa kurang mampu untuk masuk ke prodi unggulan.  Dan, kualitas SDM meningkat dengan memastikan calon mahasiswa yang berpotensi dan kurang mampu tetap dapat kuliah di prodi unggulan,”tambahnya.

Baca Juga :  Penumpang Pesawat Palsukan Surat Negatif Covid-19
Muhammad Akbar

PALANGKA RAYA-Pemerintah tidak ingin ada anak-anak di Indonesia yang tidak bisa kuliah hanya karena terkendala urusan biaya, maka dikeluarkanlah program KIP-Kuliah Merdeka. Hal ini diungkapkan, Kepala LLDIKTI Wilayah XI,  Dr. Drs. Muhammad Akbar pada jumpa pers Daring, Jumat (18/3/2022).

Menurutnya, dengan adanya KIP Kuliah, diharapkan calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu tetap mau dan dapat kuliah. Karena, dengan kuliah, mahasiswa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan status ekonomi keluarganya di masa depan. Untuk itu, KIP Kuliah perlu memberikan akses ke program studi dan perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

“Tujuan KIP Kuliah Merdeka adalah untuk meningkatkan perluasan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi bagi mahasiswa WNI yang tidak mampu secara ekonomi. Kemudian meningkatkan prestasi mahasiswa pada bidang akademik dan non akademik. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa yang berasal dari daerah 3T, dan/atau menempuh studi pada Perguruan Tinggi di wilayah yang terkena dampak bencana alam atau konlik social. Serta meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi.

Baca Juga :  Ibu Tiri Tega Siram Anak dengan Air Panas

Apalagi menurutnya, mulai angkatan mahasiswa baru tahun 2021, skema KIP Kuliah diubah untuk memberi bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup yang jauh lebih tinggi.

“Dengan bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup yang jauh lebih tinggi, KIP Kuliah memerdekakan calon mahasiswa untuk meraih mimpinya. Juga membuat calon mahasiswa tidak ragu untuk memilih prodi unggulan pada perguruan tinggi terbaik, di manapun lokasinya di Indonesia.

“Selain itu, orang tua lebih percaya diri untuk mendorong anaknya yang memiliki potensi untuk melanjutkan ke jenjang kuliah. Dan, perguruan tinggi memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada calon mahasiswa kurang mampu untuk masuk ke prodi unggulan.  Dan, kualitas SDM meningkat dengan memastikan calon mahasiswa yang berpotensi dan kurang mampu tetap dapat kuliah di prodi unggulan,”tambahnya.

Baca Juga :  Penumpang Pesawat Palsukan Surat Negatif Covid-19

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/