Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Pengunjung Mandalika Tidur Berteman Ombak demi Nonton Balapan

LOMBOK-Di kawasan sekitar Sirkuit Mandalika, roda perekonomian menggelinding kencang. Ratusan hotel dengan ribuan kamar terpesan penuh. Desa wisata juga ramai pengunjung.

Irvan Maulana, seorang travel agent, mengatakan, kamar penuh sejak Rabu (16/3) lalu. Semua yang datang bertujuan menonton balapan MotoGP yang kemarin menghelat free practice (latihan bebas) hari pertama.

“Ada 1.500 kamar yang sudah fully booked,” kata Irvan kepada Jawa Pos kemarin (18/3).

Satu-satunya yang masih tersisa adalah penginapan berupa kamping. Harga sewa Rp 600 ribu per malam. Lokasinya berada di sisi timur Pantau Kuta, Lombok Tengah, yang masih masuk Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Di sana tersedia 75 tenda penginapan. Pantauan Jawa Pos kemarin, area kamping tersebut juga sudah banyak disewa. “Ini jadi alternatif. Daripada nggak ada tempat nginap,” kata Kristi Pinasang, salah seorang pengunjung.

Baca Juga :  Dorong Ekonomi Hijau Berkelanjutan, Mendag Lutfi Apresiasi Ajang Anugerah Good Design Indonesia 2021

Perempuan asal Manado, Sulawesi Utara, itu datang ke Mandalika bersama tiga rekan kerjanya. Mereka menginap di area kamping sejak Kamis (17/3). Kemarin Kristi sebenarnya masih berupaya mencari kamar hotel, tapi nihil. “Tapi, enak kok di sini. Tidur ditemani deburan ombak,” tuturnya, lalu tertawa.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi menyarankan untuk mencari penginapan di kawasan Lombok Barat. Termasuk di kawasan wisata Senggigi. Di sana masih tersisa beberapa kamar. ’’Kita arahkan pengunjung ke sana,’’ ujarnya.

Selain hotel, berkah dirasakan desa wisata. Desa Wisata Sade yang berjarak 12 kilometer dari Bandara Internasional Lombok (BIL), misalnya, ramai pengunjung.

Kepala Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Lalu Minakse mengatakan, tingkat penjualan merchandise meningkat. ’’Omzet warga naik lima kali lipat daripada hari biasa,’’ tutur Minakse.

Baca Juga :  Kemenkumham Kalteng Gelar Sosialisasi Hak Keperdataan Anak

Desa Wisata Sade punya sederet produk kerajinan tangan. Aneka suvenir itu dibuat sendiri oleh warga setempat. Di antaranya, kain tenun, selendang kain, kalung koin kuno, dan gelang.(jawapos/ko)

LOMBOK-Di kawasan sekitar Sirkuit Mandalika, roda perekonomian menggelinding kencang. Ratusan hotel dengan ribuan kamar terpesan penuh. Desa wisata juga ramai pengunjung.

Irvan Maulana, seorang travel agent, mengatakan, kamar penuh sejak Rabu (16/3) lalu. Semua yang datang bertujuan menonton balapan MotoGP yang kemarin menghelat free practice (latihan bebas) hari pertama.

“Ada 1.500 kamar yang sudah fully booked,” kata Irvan kepada Jawa Pos kemarin (18/3).

Satu-satunya yang masih tersisa adalah penginapan berupa kamping. Harga sewa Rp 600 ribu per malam. Lokasinya berada di sisi timur Pantau Kuta, Lombok Tengah, yang masih masuk Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Di sana tersedia 75 tenda penginapan. Pantauan Jawa Pos kemarin, area kamping tersebut juga sudah banyak disewa. “Ini jadi alternatif. Daripada nggak ada tempat nginap,” kata Kristi Pinasang, salah seorang pengunjung.

Baca Juga :  Dorong Ekonomi Hijau Berkelanjutan, Mendag Lutfi Apresiasi Ajang Anugerah Good Design Indonesia 2021

Perempuan asal Manado, Sulawesi Utara, itu datang ke Mandalika bersama tiga rekan kerjanya. Mereka menginap di area kamping sejak Kamis (17/3). Kemarin Kristi sebenarnya masih berupaya mencari kamar hotel, tapi nihil. “Tapi, enak kok di sini. Tidur ditemani deburan ombak,” tuturnya, lalu tertawa.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi menyarankan untuk mencari penginapan di kawasan Lombok Barat. Termasuk di kawasan wisata Senggigi. Di sana masih tersisa beberapa kamar. ’’Kita arahkan pengunjung ke sana,’’ ujarnya.

Selain hotel, berkah dirasakan desa wisata. Desa Wisata Sade yang berjarak 12 kilometer dari Bandara Internasional Lombok (BIL), misalnya, ramai pengunjung.

Kepala Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Lalu Minakse mengatakan, tingkat penjualan merchandise meningkat. ’’Omzet warga naik lima kali lipat daripada hari biasa,’’ tutur Minakse.

Baca Juga :  Kemenkumham Kalteng Gelar Sosialisasi Hak Keperdataan Anak

Desa Wisata Sade punya sederet produk kerajinan tangan. Aneka suvenir itu dibuat sendiri oleh warga setempat. Di antaranya, kain tenun, selendang kain, kalung koin kuno, dan gelang.(jawapos/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/