PALANGKA RAYA- Rencana aksi unjuk rasa oleh mahasiswa akan digelar Senin (11/4). Mereka akan menyampaikan aspirasi terkait isu-isu sosial, ekonomi dan politik. Meliputi, kenaikan harga kebutuhan pokok, bahan bakar minyak dan isu masa jabatan Presiden menjadi 3 periode serta penundaan pemilu.
Aksi itupun mendapat sorotan dari sejumlah tokoh agama, masyarakat dan politik di Kalteng. Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalteng, H Achmad Rasyid mengatakan, situasi dan kondisi negara tergantung sudut pandang yang berbeda. Oleh sebab itu, ia tidak bisa memaksa untuk mahasiswa berdiam diri.
“Kalau mahasiswa demo, maka harus sesuai aturan dan tidak anarkis. Karena hal itu tentu akan merugikan diri sendiri dan orang lain,”ungkapnya.
Menurut politikus Partai Gerindra tersebut, di bulan Ramadan ini para mahasiswa sebaiknya menahan diri dan lebih kepada mengedepankan dialog.
“Dalam berbangsa dan bernegara kalau sudah ada yang mempolitisir untuk mengambil keuntungan, maka adik-adik mahasiswa yang menjadi korban. Sebaiknya dipikirkan dan dipertimbangkan lagi. Apalagi dalam situasi bulan suci Ramadan saat ini,”harapnya.(ram/ko)