Pusat Siap Kirim ke Daerah jika Ketersediaan Kurang
PALANGKA RAYA-Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) RI sangat fokus terhadap ketersediaan bahan pangan dalam negeri, termasuk di Kalteng. Terkhusus jelang hari besar keagamaan seperti Idulfitri. Untuk menjaga stabilitas ketersediaan pangan di Bumi Tambun Bungai, Kementan RI menugaskan jajarannya terjun langsung ke daerah-daerah.
Direktur Perbenihan Hortikultura Ditjen Hortikultura Kementan Inti Pertiwi Nashari sebagai penanggung jawab tim pengawalan dan monitoring ketersediaan dan harga bapok untuk wilayah Kalteng telah melakukan pengecekan di Kota Palangka Raya, Senin (11/4).
“Saya tadi pagi (kemarin, red) sudah ke Pasar Besar Palangka Raya mengecek kondisi ketersediaan bapok. Semua dalam kondisi aman. Ketersediaan tidak bermasalah. Pasokan lancar dan stok masih ada,” katanya saat diwawancarai di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kalteng.
Inti menyebut kegiatan serupa dilakukan serentak di seluruh provinsi, karena Menteri Pertanian ingin memastikan kebenaran data-data yang dilaporkan daerah ke pusat perihal ketersediaan bapok. Hal ini dilakukan supaya jika ada hal-hal yang menyebabkan ketersediaan bapok terkendala, bisa segera disuplai oleh pemerintah pusat.
“Kami memiliki stok. Apabila daerah memerlukan, kami akan kirimkan. Untuk itu kami perlu memastikan data yang dilaporkan,” ucapnya kepada awak media.
Dari hasil pemantauan, pihaknya dapat memastikan bahwa kondisi ketersediaan pangan di Kalteng khususnya Palangka Raya masih aman sampai lebaran. Kemungkinan tidak ada gejolak berarti dalam hal pasokan selama distribusi aman.
“Saat ini semua komoditas di Kalteng berada pada zona hijau. Memang ada zonasi untuk kebutuhan bapok. Apabila stok bapok daerah lebih rendah dari kebutuhan, maka masuk zona merah. Sebaliknya jika melebihi, maka dikategorikan zona hijau,” sebutnya.
Dalam rangka menjaga stabilitas harga bapok, Pemprov Kalteng melalui DKP melaksanakan gelar pangan murah yang diselenggarakan dalam bentuk pasar mitra tani atau Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di Kantor DKP Kalteng.
Pj Sekda Kalteng Nuryakin mengatakan, walaupun ketersediaan pangan sebagian besar cukup bahkan surplus, tapi karena adanya hari besar keagamaan nasional (HBKN), stok komoditas akan mengalami defisit. Karena itu perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi, agar tidak terjadi lonjakan harga. DKP Kalteng harus membuka informasi harga pasar seluas mungkin kepada masyarakat dan petani, sehingga aksesbilitas terhadap pangan terbuka bagi semua pihak.
“Gelar pangan murah ini diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” ucapnya, kemarin.
Pihaknya berharap kegiatan ini rutin dilaksanakan, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Idulfitri, Iduladha, Natal, serta hari besar lainnya. Kegiatan ini sebagai upaya stabilisasi harga pangan pokok.
“Keberadaan pasar mitra tani atau TTIC ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pasokan pangan dari produsen di wilayah sentra,” tuturnya.
Untuk itu, TTIC harus segera mempersiapkan dan merencanakan pemenuhan ketersediaan pangan pokok dan strategis sesuai dengan prognosa kebutuhan pangan selama HBKN, dan mengatur pendistribusian pangan kepada masyarakat, baik melalui TTIC maupun secara langsung kepada masyarakat lewat kegiatan gelar pangan murah.
Sementara itu, Kepala DKP Kalteng Sunarti mengatakan, gelar pangan murah dilaksanakan untuk menjaga ketersediaan stok, stabilitas harga, serta membantu masyarakat mendapatkan pangan murah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kami sudah laksanakan pantauan harga di pasar. Bisa dikatakan di Kalteng ini aman. Harapan kami, kegiatan ini tidak berhenti di sini. Meski kami selalu buka pada jam kerja tiap hari, kami berharap bisa dijangkau lebih masyarakat luas, bisa buka gelar pangan di daerah lain sampai tingkat kecamatan,” katanya.
Dengan adanya kegiatan pangan murah ini diharapkan bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan murah, tapi bukan murahan. Dalam artian, bahan-bahan pokok yang dijual dalam gelar pangan murah ini merupakan barang berkualitas. (abw/ce/ala/ko)