Sabtu, September 28, 2024
35.6 C
Palangkaraya

Pendapatan Pariwisata Minim

TAMIANG LAYANG – Pada masa pandemi Covid-19, sektor wisata di Kabupaten Barito Timur minim pendapatan. Terbukti, dari prosentasenya yang hanya mencapai 31,5 persen.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemuda Olahraga (Disbudparpora) Bartim Forty Rickyanaou mengungkapkan, prosentase dicapai 31 persen atau Rp 63 juta dari target Rp200.200.000 pada semester I tahun 2020. Tetapi hal tersebut, ujar dia, bisa tercapai sampai akhir tahun nanti.

“Pendapatan itu disumbang dari sewa rumah betang di Pasar Panas ke pihak ketiga sebagai sarana hiburan untuk karaoke keluarga dan retribusi,” kata Forty kepada wartawan, Rabu (15/7).

Menurut dia, pendapatan asli daerah (PAD) yang tidak tercapai tersebut, lantaran objek wisata yang tutup selama pandemi. Selain itu, tambah dia, kendala terhadap sejumlah proyek, seperti infrastruktur penunjang wisata  Riam Kendong tidak bisa direalisasikan.

Pihaknya terus mengkoordinasikan untuk pembukaan objek wisata dengan menggunakan protokol kesehatan. Teknis masih menunggu surat dari gugus tugas supaya sektor yang menyumbang pemasukan daerah itu kembali maksimal.

“Kami mengharapkan pandemi cepat berlalu, sehingga potensi dari wisata berjalan normal sesuai harapan bersama demi pembangunan,” harapnya. (log/ens)

TAMIANG LAYANG – Pada masa pandemi Covid-19, sektor wisata di Kabupaten Barito Timur minim pendapatan. Terbukti, dari prosentasenya yang hanya mencapai 31,5 persen.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemuda Olahraga (Disbudparpora) Bartim Forty Rickyanaou mengungkapkan, prosentase dicapai 31 persen atau Rp 63 juta dari target Rp200.200.000 pada semester I tahun 2020. Tetapi hal tersebut, ujar dia, bisa tercapai sampai akhir tahun nanti.

“Pendapatan itu disumbang dari sewa rumah betang di Pasar Panas ke pihak ketiga sebagai sarana hiburan untuk karaoke keluarga dan retribusi,” kata Forty kepada wartawan, Rabu (15/7).

Menurut dia, pendapatan asli daerah (PAD) yang tidak tercapai tersebut, lantaran objek wisata yang tutup selama pandemi. Selain itu, tambah dia, kendala terhadap sejumlah proyek, seperti infrastruktur penunjang wisata  Riam Kendong tidak bisa direalisasikan.

Pihaknya terus mengkoordinasikan untuk pembukaan objek wisata dengan menggunakan protokol kesehatan. Teknis masih menunggu surat dari gugus tugas supaya sektor yang menyumbang pemasukan daerah itu kembali maksimal.

“Kami mengharapkan pandemi cepat berlalu, sehingga potensi dari wisata berjalan normal sesuai harapan bersama demi pembangunan,” harapnya. (log/ens)

Artikel Terkait