Jumat, September 20, 2024
27.6 C
Palangkaraya

Pastikan Sapi Bebas PMK, Tim Kesehatan Awasi Pemotongan Kurban

PALANGKA RAYA-Demi memastikan ternak sapi maupun kambing yang akan dikurbankan pada hari raya Iduladha 1443 Hijriah benar-benar sehat, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Palangka Raya menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di beberapa tempat di Kota Palangka Raya, Minggu (10/7).

Tim yang dipimpin langsung Kabid Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) DPKP Ir Sumardi dan Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Palangka Raya drh Eko Hari Yuwono, mendatangi sejumlah masjid dan musala di Kota Palangka Raya untuk melakukan pengawasan terkait kegiatan pemotongan hewan kurban.

Lokasi yang dikunjungi tim antara lain Masjid Aqidah di Jalan A Yani, Masjid Nurul Islam di depan kompleks Pasar Besar, Kantor PT Telkom Cabang Palangka Raya di Jalan Cempaka, dan Masjid Al Falah di kompleks Perumahan Bangas Permai.

Pengawasan yang dilakukan tim kesehatan hewan ini dalam rangka memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat, terutama bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Penyembelihan hewan kurban yang pernah mengalami gejala klinis PMK perlu diawasi secara ketat, guna menghindari kemungkinan makin meluasnya penularan PMK di wilayah kota. Selain itu, tim juga memeriksa daging dan jeroan untuk menjamin bahwa semua bagian hewan kurban layak untuk dikonsumsi. Pemeriksaan dan pengawasan oleh tim kesehatan hewan didukung oleh anggota kepolisian dari Polda Kalteng.

Ir Sumardi menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan tim di sejumlah masjid dan tempat pemotongan ternak kurban, rata-rata ternak yang disembelih warga adalah ternak yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga :  Sering Terjadi Abrasi, Saatnya Permukiman Kahayan Direlokasi

“Ternak yang disembelih adalah ternak yang baik dan sehat,” terang Sumardi.

Meski demikian, Sumardi mengakui bahwa tim kesehatan hewan menemukan ternak sapi yang dijadikan hewan kurban, terdeteksi bergejala klinis suspek PMK. Namun pihaknya memastikan bahwa kondisi kondisi klinis sapi yang sudah disembelih itu dalam kategori ringan. Artinya masih sangat aman untuk dikonsumsi masyarakat.

“Karena kedua sapi itu sudah di potong, maka sudah putus juga siklus penyebarannya,” terangnya.

Sumardi menambahkan, selain melakukan pemantauan proses pemotongan ternak kurban, tim kesehatan hewan dari DPKP Kota Palangka Raya juga melakukan sosialisasi kepada para pengurus dan panitia pemotongan hewan kurban, terkait penerapan protokol kesehatan setelah melakukan penyembelihan hewan kurban, guna menekan potensi penyebaran virus PMK.

“Kami meminta agar setelah selesai melakukan pemotongan, tempat pemotongan harus segera dibersihkan dan disemprot dengan disinfektan. Jadi kalau ada virus PMK, virus itu akan mati dan tidak sampai menyebar atau terbawa ke rumah oleh anggota panitia kurban yang mungkin juga memiliki hewan peliharaan (hewan berkuku genap) seperti sapi, kambing, kerbau, domba, atau babi,” ujarnya.

Sumardi berharap penyembelihan hewan kurban pada hari Iduladha dapat menjadi salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran virus PMK di wilayah Palangka Raya.

“Kami harap kasus suspek PMK yang ada di kota ini bisa terputus dan wabah ini bisa secepatnya berakhir,” kata Sumardi sembari menambahkan bahwa berbekal pengalaman saat ini, ke depannya anggota tim kesehatan hewan dan kesehatan veteriner DPKP Kota akan terus memberi sosialisasi kepada masyarakat, khususnya kepada para pedagang ternak, agar selalu mematuhi prosedur kala mendatangkan hewan ternak ke wilayah Palangka Raya.

Baca Juga :  Pemilik Keramba Sempat Jambak Rambut Manusia Hanyut

Selain untuk pencegahan penularan PMK, lanjut Sumardi, kegiatan pengawasan juga dilakukan untuk memastikan kondisi daging dari hewan kurban bebas dari berbagai penyakit hewan lainnya yang mungkin berbahaya bagi manusia.

“Kami juga mengecek bagian dalam, yakni bagian jeroan ternak, memastikan apakah ada parasit atau penyakit lain yang bisa membahayakan manusia,” ujar Sumardi.

Sementara itu, salah seorang panitia kurban dari masjid yang dikunjungi tim kesehatan hewan, Habib Sulaiman mengatakan, pihaknya menyambut baik pengawasan yang dilakukan tim kesehatan hewan dari DPKP Kota Palangka Raya.

“Pengawasan dari dinas cukup bagus, kami sangat menyambut kegiatan ini,” ucap Habib yang juga merupakan pengurus Masjid Aqidah.

Habib Sulaiman menerangkan, dalam rangka merayakan Iduladha tahun ini, pihak masjid menyembelih empat ekor sapi dan satu ekor kambing sebagai kurban.

“Tiga ekor dari masyarakat dan satu ekor bantuan dari gubernur,” terangnya.

Terkait pemeriksaan kesehatan terhadap ternak sapi dan kambing yang dijadikan kurban, Habib Sulaiman memastikan hal itu sudah dilakukan sejak awal.

“Pemeriksaan itu langsung dilakukan oleh pembeli,” ujar Habib Sulaiman, lalu menegaskan bahwa ternak sapi dan kambing yang dijadikan kurban kali ini dalam kondisi sehat. (sja/ce/ala/ko)

PALANGKA RAYA-Demi memastikan ternak sapi maupun kambing yang akan dikurbankan pada hari raya Iduladha 1443 Hijriah benar-benar sehat, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Palangka Raya menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di beberapa tempat di Kota Palangka Raya, Minggu (10/7).

Tim yang dipimpin langsung Kabid Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) DPKP Ir Sumardi dan Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Palangka Raya drh Eko Hari Yuwono, mendatangi sejumlah masjid dan musala di Kota Palangka Raya untuk melakukan pengawasan terkait kegiatan pemotongan hewan kurban.

Lokasi yang dikunjungi tim antara lain Masjid Aqidah di Jalan A Yani, Masjid Nurul Islam di depan kompleks Pasar Besar, Kantor PT Telkom Cabang Palangka Raya di Jalan Cempaka, dan Masjid Al Falah di kompleks Perumahan Bangas Permai.

Pengawasan yang dilakukan tim kesehatan hewan ini dalam rangka memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat, terutama bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Penyembelihan hewan kurban yang pernah mengalami gejala klinis PMK perlu diawasi secara ketat, guna menghindari kemungkinan makin meluasnya penularan PMK di wilayah kota. Selain itu, tim juga memeriksa daging dan jeroan untuk menjamin bahwa semua bagian hewan kurban layak untuk dikonsumsi. Pemeriksaan dan pengawasan oleh tim kesehatan hewan didukung oleh anggota kepolisian dari Polda Kalteng.

Ir Sumardi menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan tim di sejumlah masjid dan tempat pemotongan ternak kurban, rata-rata ternak yang disembelih warga adalah ternak yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga :  Sering Terjadi Abrasi, Saatnya Permukiman Kahayan Direlokasi

“Ternak yang disembelih adalah ternak yang baik dan sehat,” terang Sumardi.

Meski demikian, Sumardi mengakui bahwa tim kesehatan hewan menemukan ternak sapi yang dijadikan hewan kurban, terdeteksi bergejala klinis suspek PMK. Namun pihaknya memastikan bahwa kondisi kondisi klinis sapi yang sudah disembelih itu dalam kategori ringan. Artinya masih sangat aman untuk dikonsumsi masyarakat.

“Karena kedua sapi itu sudah di potong, maka sudah putus juga siklus penyebarannya,” terangnya.

Sumardi menambahkan, selain melakukan pemantauan proses pemotongan ternak kurban, tim kesehatan hewan dari DPKP Kota Palangka Raya juga melakukan sosialisasi kepada para pengurus dan panitia pemotongan hewan kurban, terkait penerapan protokol kesehatan setelah melakukan penyembelihan hewan kurban, guna menekan potensi penyebaran virus PMK.

“Kami meminta agar setelah selesai melakukan pemotongan, tempat pemotongan harus segera dibersihkan dan disemprot dengan disinfektan. Jadi kalau ada virus PMK, virus itu akan mati dan tidak sampai menyebar atau terbawa ke rumah oleh anggota panitia kurban yang mungkin juga memiliki hewan peliharaan (hewan berkuku genap) seperti sapi, kambing, kerbau, domba, atau babi,” ujarnya.

Sumardi berharap penyembelihan hewan kurban pada hari Iduladha dapat menjadi salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran virus PMK di wilayah Palangka Raya.

“Kami harap kasus suspek PMK yang ada di kota ini bisa terputus dan wabah ini bisa secepatnya berakhir,” kata Sumardi sembari menambahkan bahwa berbekal pengalaman saat ini, ke depannya anggota tim kesehatan hewan dan kesehatan veteriner DPKP Kota akan terus memberi sosialisasi kepada masyarakat, khususnya kepada para pedagang ternak, agar selalu mematuhi prosedur kala mendatangkan hewan ternak ke wilayah Palangka Raya.

Baca Juga :  Pemilik Keramba Sempat Jambak Rambut Manusia Hanyut

Selain untuk pencegahan penularan PMK, lanjut Sumardi, kegiatan pengawasan juga dilakukan untuk memastikan kondisi daging dari hewan kurban bebas dari berbagai penyakit hewan lainnya yang mungkin berbahaya bagi manusia.

“Kami juga mengecek bagian dalam, yakni bagian jeroan ternak, memastikan apakah ada parasit atau penyakit lain yang bisa membahayakan manusia,” ujar Sumardi.

Sementara itu, salah seorang panitia kurban dari masjid yang dikunjungi tim kesehatan hewan, Habib Sulaiman mengatakan, pihaknya menyambut baik pengawasan yang dilakukan tim kesehatan hewan dari DPKP Kota Palangka Raya.

“Pengawasan dari dinas cukup bagus, kami sangat menyambut kegiatan ini,” ucap Habib yang juga merupakan pengurus Masjid Aqidah.

Habib Sulaiman menerangkan, dalam rangka merayakan Iduladha tahun ini, pihak masjid menyembelih empat ekor sapi dan satu ekor kambing sebagai kurban.

“Tiga ekor dari masyarakat dan satu ekor bantuan dari gubernur,” terangnya.

Terkait pemeriksaan kesehatan terhadap ternak sapi dan kambing yang dijadikan kurban, Habib Sulaiman memastikan hal itu sudah dilakukan sejak awal.

“Pemeriksaan itu langsung dilakukan oleh pembeli,” ujar Habib Sulaiman, lalu menegaskan bahwa ternak sapi dan kambing yang dijadikan kurban kali ini dalam kondisi sehat. (sja/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/