Sabtu, Oktober 5, 2024
29.4 C
Palangkaraya

Garis Kemiskinan Naik 4,96 Persen

Eko Marsoro Kepala BPS Kalteng

PALANGKA RAYA – Garis Kemiskinan di Kalimantan Tengah pada Maret 2022 adalah Rp548.816,- per kapita per bulan. Dibandingkan September 2021, Garis Kemiskinan (GK) naik  4,96 persen. Sementara jika di bandingkan Maret 2021,  terjadi kenaikan 8,25 persen.

“Dengan memperhatikan komponen garis kemiskinan yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada Maret 2022 sebesar 77,79 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, belum lama ini.

Eko menjelaskan, pada Maret 2022, komoditi makanan yang  memberikan sumbangan terbesar pada GK, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama.

Baca Juga :  Berbagi Bahagia Bersama BRI Group

“Beras dan rokok kretek ἀlter masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 19,24 persen dan 13,82 persen di perkotaan. Di perdesaan, beras memberi sumbangan sebesar 23,00 persen dan rokok kretek ἀlter 15,23 persen,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, komoditi lainnya adalah daging ayam ras (6,78 persen di perkotaan dan 5,28 persen di perdesaan), telur ayam ras (4,44 persen di perkotaan dan 3,94 persen di perdesaan), mie instan (3,60 persen di perkotaan dan 3,77 di perdesaan), gula pasir (2,75 persen di perkotaan dan 3,70 persen di perdesaan), bawang merah (2,26 persen di perkotaan dan 2,52 di perdesaan), kue basah (2,13 persen di perkotaan dan 1,98 persen di perdesaan) dan seterusnya.

Baca Juga :  Dispora Kembangkan Kemampuan Kepemimpinan Pemuda

“Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, perlengkapan mandi, pendidikan dan sabun cuci,” terangnya.

Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non-makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. (aza/ko)

Eko Marsoro Kepala BPS Kalteng

PALANGKA RAYA – Garis Kemiskinan di Kalimantan Tengah pada Maret 2022 adalah Rp548.816,- per kapita per bulan. Dibandingkan September 2021, Garis Kemiskinan (GK) naik  4,96 persen. Sementara jika di bandingkan Maret 2021,  terjadi kenaikan 8,25 persen.

“Dengan memperhatikan komponen garis kemiskinan yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada Maret 2022 sebesar 77,79 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, belum lama ini.

Eko menjelaskan, pada Maret 2022, komoditi makanan yang  memberikan sumbangan terbesar pada GK, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama.

Baca Juga :  Berbagi Bahagia Bersama BRI Group

“Beras dan rokok kretek ἀlter masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 19,24 persen dan 13,82 persen di perkotaan. Di perdesaan, beras memberi sumbangan sebesar 23,00 persen dan rokok kretek ἀlter 15,23 persen,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, komoditi lainnya adalah daging ayam ras (6,78 persen di perkotaan dan 5,28 persen di perdesaan), telur ayam ras (4,44 persen di perkotaan dan 3,94 persen di perdesaan), mie instan (3,60 persen di perkotaan dan 3,77 di perdesaan), gula pasir (2,75 persen di perkotaan dan 3,70 persen di perdesaan), bawang merah (2,26 persen di perkotaan dan 2,52 di perdesaan), kue basah (2,13 persen di perkotaan dan 1,98 persen di perdesaan) dan seterusnya.

Baca Juga :  Dispora Kembangkan Kemampuan Kepemimpinan Pemuda

“Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, perlengkapan mandi, pendidikan dan sabun cuci,” terangnya.

Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non-makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. (aza/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/