PALANGKA RAYA – Pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Tengah, harus dilakukan secara terencana, terpadu, terarah dan berkelanjutan. Sebagai wujud keterpaduan itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah melakukan berbagai upaya antisipasi mencegah terjadinya karhutla. Termasuk menjelang puncak musim kemarau yang berdasarkan prakiraan BMKG terjadi pada Agustus 2022.
Untuk mengantisipasi terjadi karhutla di wilayah ini, maka dilaksanakan apel gelar kesiapan menghadapi karhutla Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2022 di Lapangan Makorem 102 Panju Panjung, Rabu (10/8).
Bertindak selaku pimpinan apel Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran didampingi Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya dan Kajati Kalteng Iman Wijaya.
“Selain berbagai upaya antisipasi di lapangan, hari ini (kemarin) kami bersama TNI, Polri dan lainnya melaksanakan apel memastikan kesiapan personel maupun sarpras (sarana prasarana) menghadapi karhutla,” kata Gubernur Sugianto Sabran saat memimpin apel, kemarin.
Gubernur juga minta para bupati dan wali kota agar meningkatkan kesiapsiagaan terhadap karhutla, dan menghadapi puncak musim kemarau di Kalimantan Tengah. Masing-masing daerah dapat menetapkan status penanganan karhutla dengan tepat, agar nantinya seluruh potensi sumber daya, baik personel hingga sarpras, dapat dikerahkan secara optimal.
Sementara itu, Danrem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya mengatakan, mengingat banyaknya wilayah Kalteng berupa lahan gambut, dirinya telah memerintahkan jajarannya melaksanakan sejumlah strategi dalam upaya mencegah maupun mengatasi karhutla. “Pertama, mencari, menemukan dan memadamkan api di wilayahnya masing-masing,” tandasnya.
Selanjutnya, memelihara ekosistem gambut, memberdayakan perekonomian masyarakat sekitar hutan, agar tidak bergantung permanen dengan membuka hutan, penegakkan hukum dan mensosialisasikannya kepada masyarakat, peningkatan frekuensi patroli dan pemeriksaan lapangan secara terpadu, serta satu frekuensi unsur pentahelik dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
Di tempat yang sama, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto menjelaskan, pihaknya rutin menggelar pasukan dalam rangka pengecekkan maupun berbagai pelatihan yang diperlukan dalam menghadapi karhutla. “Kami juga sudah membuat simulasi apabila terjadi bencana alam. Di sini bencana alam yang sering terjadi seperti banjir dan karhutla,” terangnya. (penrem 102/Pjg/ens/ko)