Jumat, September 20, 2024
22.8 C
Palangkaraya

Siap Siaga Mencegah Karhutla

PALANGKA RAYA-Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai terjadi pada beberapa wilayah di Kalteng. Kondisi ini menjadi perhatian serius semua pihak. Persiapan sarana dan prasarana serta personel untuk menghadapi ancaman bencana kebakaran terus dilakukan. Salah satunya melalui apel gelar pasukan yang dilaksanakan di Markas Korem 102/Pjg, Rabu (10/8).

Hadir dalam apel gelar pasukan tersebut Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, Kajati Kalteng Iman Wijaya SH MHum, serta kepala daerah se-Kalteng.

Setelah melakukan peninjauan kesiapan personel serta sarana dan prasarana, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengutarakan rasa syukur karena tahun ini Kalteng mengalami kemarau basah. Hal ini tentunya sangat membantu dalam menekan potensi karhutla. 

“Seperti yang telah disampaikan tadi dalam sambutan kami, bahwa Agustus ini merupakan puncak musim kemarau. Tapi alhamdulillah, berkat doanya Pak Danrem, Pak Kapolda, Pak Kajati, serta seluruh masyarakat Kalimantan Tengah, tahun ini kita mengalami kemarau basah, bisa ada hujan, ada kemarau, ada hujan, ada kemarau, sehingga gambut yang ada di sekitar Kota Palangka Raya maupun Kalimantan Tengah secara umum bisa tetap basah, dengan demikian potensi bencana kebakaran hutan dan lahan berkurang,” ucapnya. 

Baca Juga :  Pemberlakuan Satu Harga Migor Belum Merata

Sementara itu, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto memastikan pihaknya akan terus melaksanakan persiapan dalam menangani karhutla. Seperti melakukan penggelaran pasukan yang telah dilatih, lengkap dengan simulasi serta penggabungan pasukan. 

“Yang sudah rutin kami laksanakan tiap bulan adalah penggelaran pasukan, sebelum itu tentunya ada pelatihan-pelatihan. Dengan adanya pelatihan-pelatihan, kami siap kapan pun kalau itu (karhutla, red) terjadi. Kami juga sudah membuat simulasi jika terjadi permasalahan yang terkait dengan bencana alam, di Kaleng ini bencana yang sering terjadi adalah karhutla dan banjir, untuk itu kami sudah melatih pasukan. Kami selalu melaksanakan apel kesiapan baik di Polda, Korem, maupun gabungan. Karena dengan gabungan, akan memudahkan dalam bekerja,” jelasnya. 

Baca Juga :  Fairid Ajak Masyarakat Menanam Pohon

Di tempat yang sama, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya menyebut bahwa pihaknya terus mengingatkan satuan jajaran terkait lima hal yang perlu dilakukan dalam hal pencegahan maupun penanggulangan karhutla di wilayah Kalteng.  

Menurutnya ada lima hal yang perlu dilakukan dalam upaya pencegahan maupun mengatasi bencana karhutla. Pertama, mencari, menemukan, lalu memadamkan api di lokasi kebakaran. Kedua, memelihara ekosistem gambut. Ketiga, pemberdayaan masyarakat untuk memelihara gambut dengan mendapatkan unsur ekonomi dan kegiatan masyarakatnya. Keempat, penegakan hukum harus benar-benar dijalankan dan sosialisasi terus dilakukan secara masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Hal kelima yakni secara terpadu dan satu frekuensi melaksanakan patroli dan penanggulangan kebakaran di wilayah Kalimantan Tengah. Sekali lagi saya tekankan, mesti satu frekuensi,” tegasnya. (*dan/ce/ala/ko)

PALANGKA RAYA-Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai terjadi pada beberapa wilayah di Kalteng. Kondisi ini menjadi perhatian serius semua pihak. Persiapan sarana dan prasarana serta personel untuk menghadapi ancaman bencana kebakaran terus dilakukan. Salah satunya melalui apel gelar pasukan yang dilaksanakan di Markas Korem 102/Pjg, Rabu (10/8).

Hadir dalam apel gelar pasukan tersebut Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, Kajati Kalteng Iman Wijaya SH MHum, serta kepala daerah se-Kalteng.

Setelah melakukan peninjauan kesiapan personel serta sarana dan prasarana, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengutarakan rasa syukur karena tahun ini Kalteng mengalami kemarau basah. Hal ini tentunya sangat membantu dalam menekan potensi karhutla. 

“Seperti yang telah disampaikan tadi dalam sambutan kami, bahwa Agustus ini merupakan puncak musim kemarau. Tapi alhamdulillah, berkat doanya Pak Danrem, Pak Kapolda, Pak Kajati, serta seluruh masyarakat Kalimantan Tengah, tahun ini kita mengalami kemarau basah, bisa ada hujan, ada kemarau, ada hujan, ada kemarau, sehingga gambut yang ada di sekitar Kota Palangka Raya maupun Kalimantan Tengah secara umum bisa tetap basah, dengan demikian potensi bencana kebakaran hutan dan lahan berkurang,” ucapnya. 

Baca Juga :  Pemberlakuan Satu Harga Migor Belum Merata

Sementara itu, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto memastikan pihaknya akan terus melaksanakan persiapan dalam menangani karhutla. Seperti melakukan penggelaran pasukan yang telah dilatih, lengkap dengan simulasi serta penggabungan pasukan. 

“Yang sudah rutin kami laksanakan tiap bulan adalah penggelaran pasukan, sebelum itu tentunya ada pelatihan-pelatihan. Dengan adanya pelatihan-pelatihan, kami siap kapan pun kalau itu (karhutla, red) terjadi. Kami juga sudah membuat simulasi jika terjadi permasalahan yang terkait dengan bencana alam, di Kaleng ini bencana yang sering terjadi adalah karhutla dan banjir, untuk itu kami sudah melatih pasukan. Kami selalu melaksanakan apel kesiapan baik di Polda, Korem, maupun gabungan. Karena dengan gabungan, akan memudahkan dalam bekerja,” jelasnya. 

Baca Juga :  Fairid Ajak Masyarakat Menanam Pohon

Di tempat yang sama, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya menyebut bahwa pihaknya terus mengingatkan satuan jajaran terkait lima hal yang perlu dilakukan dalam hal pencegahan maupun penanggulangan karhutla di wilayah Kalteng.  

Menurutnya ada lima hal yang perlu dilakukan dalam upaya pencegahan maupun mengatasi bencana karhutla. Pertama, mencari, menemukan, lalu memadamkan api di lokasi kebakaran. Kedua, memelihara ekosistem gambut. Ketiga, pemberdayaan masyarakat untuk memelihara gambut dengan mendapatkan unsur ekonomi dan kegiatan masyarakatnya. Keempat, penegakan hukum harus benar-benar dijalankan dan sosialisasi terus dilakukan secara masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Hal kelima yakni secara terpadu dan satu frekuensi melaksanakan patroli dan penanggulangan kebakaran di wilayah Kalimantan Tengah. Sekali lagi saya tekankan, mesti satu frekuensi,” tegasnya. (*dan/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/