Jumat, September 20, 2024
29.1 C
Palangkaraya

Pelajari Adat dan Budaya Daerah Lain

Faridawaty Kunker ke Perkampungan Betaw

PALANGKA RAYA-Wakil Ketua III DPRD Kalteng, Hj Faridawaty Darland Atjeh, memberikan apresiasi atas sambutan yang diberikan kepadanya saat melaksanakan kunjungan kerja –(koreksi; bukan reses perseorangan seperti berita yang diterbitkan edisi Jumat 23 April lalu)– ke perkampungan Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan. Perkampungan tersebut memiliki lahan seluas 289 hektare dan disulap menjadi perkampungan modern namun tetap dengan nuansa Betaw. Hal tersebut bertujuan menjadikan warga Betawi sebagai warga utama di Provinsi DKI Jakarta.

“Namun tetap dalam komposisi yang heterogen sebagai bagian dari masyarakat ibu kota negara. Tentunya hal ini menjadi pembelajaran yang positif bagi kita dan untuk budaya Kalteng,” jelas Faridawaty, Kamis (22/4) lalu.

Baca Juga :  Psikolog Jelaskan 3 Manfaat Belanja untuk Tingkatkan Kesehatan Mental

Dijelaskannya, meski perkampungan Betawi belum ditetapkan sebagai cagar budaya, pihaknya diberikan gambaran jelas tentang pembagian zona-zona dinamis dan statis. Di mana zona tersebut dibagi menjadi beberapa bagian, seperti zona budaya, zona kuliner, dan zona pengembangan.

“Meski perkampungan, di sana juga terdapat tempat ibadah, koperasi, contoh rumah Betawi Pesisir, Betawi Tengah, dan Betawi Pinggir. Selain itu juga terdapat beberapa empang yang berisikan ikan-ikan khas Jakarta, ada juga wisata edukasi, seperti pertanian, dan perikanan,” ujar Faridawaty.

Faridawaty Kunker ke Perkampungan Betaw

PALANGKA RAYA-Wakil Ketua III DPRD Kalteng, Hj Faridawaty Darland Atjeh, memberikan apresiasi atas sambutan yang diberikan kepadanya saat melaksanakan kunjungan kerja –(koreksi; bukan reses perseorangan seperti berita yang diterbitkan edisi Jumat 23 April lalu)– ke perkampungan Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan. Perkampungan tersebut memiliki lahan seluas 289 hektare dan disulap menjadi perkampungan modern namun tetap dengan nuansa Betaw. Hal tersebut bertujuan menjadikan warga Betawi sebagai warga utama di Provinsi DKI Jakarta.

“Namun tetap dalam komposisi yang heterogen sebagai bagian dari masyarakat ibu kota negara. Tentunya hal ini menjadi pembelajaran yang positif bagi kita dan untuk budaya Kalteng,” jelas Faridawaty, Kamis (22/4) lalu.

Baca Juga :  Psikolog Jelaskan 3 Manfaat Belanja untuk Tingkatkan Kesehatan Mental

Dijelaskannya, meski perkampungan Betawi belum ditetapkan sebagai cagar budaya, pihaknya diberikan gambaran jelas tentang pembagian zona-zona dinamis dan statis. Di mana zona tersebut dibagi menjadi beberapa bagian, seperti zona budaya, zona kuliner, dan zona pengembangan.

“Meski perkampungan, di sana juga terdapat tempat ibadah, koperasi, contoh rumah Betawi Pesisir, Betawi Tengah, dan Betawi Pinggir. Selain itu juga terdapat beberapa empang yang berisikan ikan-ikan khas Jakarta, ada juga wisata edukasi, seperti pertanian, dan perikanan,” ujar Faridawaty.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/