KASONGAN-Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan, bahwa hotspot di Kabupaten Katingan sejak Januari hingga 1 September 2022, terdetksi sebanyak 195 titik. Jumlah ini menempatkan Katingan berada di urutan kedua tertinggi di Kalimantan Tengah.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Katingan Roby ketika dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan data terbaru dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terkait data itu. Meski demikian, untuk di Kabupaten Katingan diakuinya memang cukup tinggi angka titik hotspot berdasarkan laporan dari provinsi sebelumnya.
Titik hotspot ini terpantau langsung melalui satelit. “Namun ketika kita cek di lapangan. Itu tidak sebagaimana dari jumlah itu. Mungkin itu berdasarkan titik api yang disebabkan oleh masyarakat yang berladang, dengan rentang waktu kebakarannya tidak lama. Jadi itu yang menyebabkan munculnya titik hotspot dan terlihat di satelit,” jelasnya kepada Kalteng Pos, Sabtu (3/9).
Roby juga mengungkapkan, jika sampai dengan bulan Juli lalu memang cukup banyak. Terutama di daerah Kecamatan Pulau Malan dan Sanaman Mantikei. Di mana titik api itu disebabkan bekas pembakaran yang terjadi di bansaw, juga di ladang masyarakat.
“Ini bukan kebakaran hutan. Kecuali yang ada di daerah hilir Kecamatan Mendawai beberapa waktu lalu. Itu memang benar ada kebakaran hutan. Tapi bisa dikendalikan, dan berhasil dipadamkan,” terang Roby.
Menurut dia, jika dari sisi jumlah memang dia benarkan. Tapi jika dari sisi dampak kebakaran itu sendiri, tidak sampai mengkhawatirkan. Artinya wilayah Kabupaten Katingan masih aman dari sisi Kebakaran Hutan dan Lahan.
“Selama ini kita sendiri terus berupaya untuk melakukan berbagai pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Baik itu melalui tim peduli api di tingkat desa, kecamatan, dan kita juga dibantu TNI Polri. Termasuk juga ada tim dibawah kendali dari Provinsi Kalimantan Tengah seperti Menggala Agni dan lainnya. Kita selama ini selalu bersinergi dengan tim dari provinsi,” terangnya.
Selain itu lanjutnya, sosialisasi kepada masyarakat pun, juga terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Katingan. “Meskipun masih ada terjadi hujan, sosialisasi pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan tetap kami lakukan hingga saat ini,” tandasnya. (eri/art/KOL)