Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Pengembangan Bulutangkis Terkendala Sarana dan Dukungan

PALANGKA RAYA – Ketua Umum (Ketum) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto mengatakan, pengembangan atlet bulutangkis di daerah ini sudah sejak lama terus diupayakan. Namun terkendala sarana dan dukungan dari berbagai pihak. Hal ini dikatakannya kepada awak media usai pembukaan BNI Sirkuit Nasional (Sirnas) B di Gedung Olahraga (Gor) Pratama Jalan Antang Kalang Palangka Raya, Senin (5/9).

Menurut dia, upaya meningkatkan atlet badminton regional sendiri sudah dilakukan sejak lama. “Kami memang sudah lama mau memperbaiki atau meningkatkan atlet badminton di Palangka Raya khususnya dan di Kalteng umumnya,” ucapnya.

Upaya tersebut, menurut dia, dulunya sempat terkendala oleh sarana dan prasarana yang ada di daerah sendiri, utamanya lapangan untuk latihan yang belum begitu banyak. “Sarana dan prasarana yang ada di Palangka Raya ini, seperti gedung olahraga itu belum begitu banyak dulunya, baru-baru ini aja dalam setahun ini banyak gor yang bermunculan. Utamanya adalah keberadaan gor itu supaya anak-anak bisa berlatih,” tambahnya. 

Baca Juga :  Antusiasme Ladies Golf Kalteng

Selain sarana, ia juga mengatakan perlu juga dukungan dari pemerintah maupun pihak swasta, karena melaksanakan pertandingan bulu tangkis sebagai upaya menjaring bibit unggul itu sendiri memerlukan dana yang tidak sedikit. “Perlu support dari keduanya karena olahraga seperti bulutangkis ini memerlukan biaya yang luar biasa, sekali main kita perlu banyak biaya pendukung seperti sewa gor, raket, dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya,” ucapnya. 

Ia mengatakan tanpa peran dari kedua pihak itu, upaya pembinaan atlet sulit dilakukan, mengingat biaya fasilitas yang tidak murah. “Perlu peran pemerintah, pihak swasta, maupun bapak angkat, untuk ikut andil mensupport maupun berpartisipasi dalam dunia bulutangkis karena tanpa adanya mereka rasanya memang berat,” ucapnya. 

Baca Juga :  Meredam Emosi Bisa Jadi Kunci

Menurutnya, pebulutangkis yang ada di Kalteng masih bisa bersaing dengan daerah lain di Indonesia. “Kalteng ini kalau untuk bertanding atau sparing partner dengan daerah lain dapat bersaing. Kecuali melawan Jawa Barat dan Jawa Tengah, tapi dengan daerah lain kita masih mampu bersaing sengit kecuali dua daerah itu,” ucapnya.

Ia mengatakan kedua daerah tersebut bisa hebat dikarenakan dukungan yang deras kepada tim bulutangkisnya, khususnya oleh pihak swasta. “Kalau kita lihat memang supportnya di kedua daerah itu, yaitu Jateng dan Jabar tadi, fasilitas dan dukungannya begitu besar khususnya yang dari pihak swasta itu luar biasa.” tandasnya. (dan/ens/KOL)

PALANGKA RAYA – Ketua Umum (Ketum) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto mengatakan, pengembangan atlet bulutangkis di daerah ini sudah sejak lama terus diupayakan. Namun terkendala sarana dan dukungan dari berbagai pihak. Hal ini dikatakannya kepada awak media usai pembukaan BNI Sirkuit Nasional (Sirnas) B di Gedung Olahraga (Gor) Pratama Jalan Antang Kalang Palangka Raya, Senin (5/9).

Menurut dia, upaya meningkatkan atlet badminton regional sendiri sudah dilakukan sejak lama. “Kami memang sudah lama mau memperbaiki atau meningkatkan atlet badminton di Palangka Raya khususnya dan di Kalteng umumnya,” ucapnya.

Upaya tersebut, menurut dia, dulunya sempat terkendala oleh sarana dan prasarana yang ada di daerah sendiri, utamanya lapangan untuk latihan yang belum begitu banyak. “Sarana dan prasarana yang ada di Palangka Raya ini, seperti gedung olahraga itu belum begitu banyak dulunya, baru-baru ini aja dalam setahun ini banyak gor yang bermunculan. Utamanya adalah keberadaan gor itu supaya anak-anak bisa berlatih,” tambahnya. 

Baca Juga :  Antusiasme Ladies Golf Kalteng

Selain sarana, ia juga mengatakan perlu juga dukungan dari pemerintah maupun pihak swasta, karena melaksanakan pertandingan bulu tangkis sebagai upaya menjaring bibit unggul itu sendiri memerlukan dana yang tidak sedikit. “Perlu support dari keduanya karena olahraga seperti bulutangkis ini memerlukan biaya yang luar biasa, sekali main kita perlu banyak biaya pendukung seperti sewa gor, raket, dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya,” ucapnya. 

Ia mengatakan tanpa peran dari kedua pihak itu, upaya pembinaan atlet sulit dilakukan, mengingat biaya fasilitas yang tidak murah. “Perlu peran pemerintah, pihak swasta, maupun bapak angkat, untuk ikut andil mensupport maupun berpartisipasi dalam dunia bulutangkis karena tanpa adanya mereka rasanya memang berat,” ucapnya. 

Baca Juga :  Meredam Emosi Bisa Jadi Kunci

Menurutnya, pebulutangkis yang ada di Kalteng masih bisa bersaing dengan daerah lain di Indonesia. “Kalteng ini kalau untuk bertanding atau sparing partner dengan daerah lain dapat bersaing. Kecuali melawan Jawa Barat dan Jawa Tengah, tapi dengan daerah lain kita masih mampu bersaing sengit kecuali dua daerah itu,” ucapnya.

Ia mengatakan kedua daerah tersebut bisa hebat dikarenakan dukungan yang deras kepada tim bulutangkisnya, khususnya oleh pihak swasta. “Kalau kita lihat memang supportnya di kedua daerah itu, yaitu Jateng dan Jabar tadi, fasilitas dan dukungannya begitu besar khususnya yang dari pihak swasta itu luar biasa.” tandasnya. (dan/ens/KOL)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/