Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

HUT KE-77

Momentum Refleksi atas Pengabdian TNI

PALANGKA RAYA-Tentara Nasional Indonesia (TNI) berulang tahun. Ini menjadi momentum bagi TNI untuk melakukan refleksi atas pengabdian kepada bangsa Indonesia selama 77 tahun dalam menjaga teritori negara. Momen ini diperingati oleh setiap komando resort militer (korem) se-Indonesia yang menjadi basis pertahanan masing-masing provinsi. Tak terkecuali Komando Resort Militer (Korem) 102 Panju Panjung yang menjadi basis pertahanan bagi Provinsi Kalteng.

Upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-77 TNI yang diperingati Korem 102 Panju Panjung di Lapangan Makorem 102/Pjg, Rabu (5/10) pagi berlangsung khidmat dan meriah. Selain dilaksanakan upacara bendera, juga diselingi berbagai atraksi dari para prajurit.

Upacara tersebut dihadiri pejabat penting pemerintah seperti Gubernur H Sugianto Sabran, Wakil Gubernur H Edy Pratowo, serta sejumlah bupati. Hari pula Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, Wakil Kepolisian Daerah Kalteng Irjen Pol Ida Oetari Poernamasasi, dandim se-Kalteng, Kajati Kalteng Pathor Rahman, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng H Agustiar Sabran, perwakilan DPRD Kalteng dan jajaran perangkat daerah (PD) Pemprov Kalteng, pimpinan lembaga pemerintah, swasta, ormas, serta pelajar.

Upacara yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu diikuti dengan khidmat oleh para prajurit dari berbagai jajaran. Usai upacara bendera, di tempat yang sama pula dilangsungkan acara peringatan HUT TNI yang disemarakkan dengan penampilan pasukan khusus dari Korem 102 Panju Panjung dan tarian adat Dayak oleh penari dari berbagai sanggar seni tari di Kalteng, lalu diakhiri dengan tarian manasai bersama.

Penyelenggaraan acara dengan konsep demikian tidak hanya memperlihatkan suasana di lapangan upacara yang tadinya khidmat menjadi meriah, tapi juga menyiratkan kedekatan TNI dengan masyarakat sebagaimana tema HUT TNI tahun ini; TNI Adalah Kita.

Keberadaan korem tidak lepas dari keberadaan provinsi dan masyarakat lingkup provinsi. Masa sekarang dan ke depannya, korem tidak hanya menjadi basis pertahanan bagi provinsi, tapi juga mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini dikatakan Komandan Korem (Danrem) 102 Panju Panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya SE MM usai upacara. Menurutnya, keberadaan Korem 102/Pjg di Kalteng saat ini dan ke depan dapat mendukung penuh kebijakan pemerintah daerah. Seyogianya korem dan pemda dapat satu frekuensi.

Baca Juga :  Biaya Murah, Penumpang Lewat Bahaur Melonjak

“Adanya korem ini karena adanya Provinsi Kalteng, sehingga sering saya gaungkan untuk satu frekuensi, dalam artian mendukung pemda meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga menjadi solusi persoalan kesulitan rakyat,” jelasnya saat diwawancarai wartawan usai upacara peringatan HUT ke-77 TNI, kemarin.

Salah satu solusi dalam mewujudkan visi tersebut adalah dengan dibuatnya program Kampung Berkah yang telah berganti nama menjadi Lewu Pancasila Berkah. Lewu Pancasila Berkah merupakan program yang dicanangkan sebagai upaya mendukung penuh pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalteng. Lewu Pancasila ini adalah konsep desa yang di dalamnya terdapat program pemberdayaan masyarakat.

“Lewu Pancasila Berkah ini sudah tersebar di 13 kabupaten/kota dengan 1.500 desa,” ucapnya.

Adanya Lewu Pancasila Berkah itu telah membantu pemda dalam menjaga ketahanan pangan, seperti menanam jagung pada lahan seluas 100 hektare di tiap daerah. “Program ini berjalan di setiap kabupaten/kota dalam upaya mendukung program ketahanan pangan daerah maupun nasional,” imbuhnya.

Dengan adanya Lewu Pancasila Berkah ini, diharapkan menjadi desa unggulan yang di dalamnya terlibat seluruh elemen masyarakat, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, para pemuda, gabungan kelompok tani (gapoktan), dan kelompok tani (poktan), sehingga perekonomian di desa tempat masyarakat itu tinggal dapat meningkat.

“Semua itu untuk siapa? Ya, untuk rakyat yang ada di situ, desa lainnya pun akan mengikuti, sampai dengan adanya warung berkah, transformasi digital, pergerakan ekonomi yang baik,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas diselenggarakannya peringatan HUT ke-77 TNI oleh Korem 102 Panju Panjung.

Dalam kesempatan itu, Sugianto mengingatkan bahwa hanya dengan pertahanan yang kuat, negara dapat berdaulat. Negara yang berdaulat punya pertahanan yang kuat. Karena tanpa adanya pertahanan yang kuat, suatu negara akan mudah diatur oleh negara lain.

Baca Juga :  Pemprov Terima 18 Ribu Hektare SK TORA

TNI merupakan garda terdepan penjaga pertahanan bangsa. Untuk itu, gubernur berharap agar kesejahteraan prajurit lebih diperhatikan oleh pemerintah. Sebab sejauh yang diketahuinya, masih ada gaji prajurit TNI yang relatif kecil.

“Saya melihat di banyak berita bahwa gaji prajurit TNI itu masih ada yang Rp4 juta, lalu tidak ada perumahan khusus bagi mereka, sehingga membuat mereka terpaksa menyewa rumah,” tuturnya.

Sugianto menilai, gaji senilai Rp4 juta tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari para prajurit TNI. Selain harus membayar sewa rumah, juga harus mencukupi kebutuhan hidup lain dari gaji yang tak seberapa itu.

Sugianto berharap agar pemerintah pusat dapat segera menyelesaikan persoalan ini. Mengingat peran TNI sangat penting bagi masyarakat, khususnya dalam melewati pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir. “Maka dari itu untuk semua pihak, khususnya yang berada di pusat, melalui peringatan HUT TNI kali ini, marilah kita menyadari bahwa persoalan ini penting untuk segera diselesaikan,” harapnya.

Gubernur mengatakan, kenaikan gaji bagi prajurit penting dilakukan, agar mereka dapat mencukupi kebutuhan dasar hidup, sehingga tidak memunculkan pikiran yang menyimpang. “Gaji-gaji mereka yang asalnya kecil itu dinaikkan, supaya mereka fokus mempertahankan keamanan, tidak punya pikiran macam-macam,” katanya.

Terkait dengan kuantitas putra-putri daerah yang berkarier menjadi prajurit TNI, gubernur mengatakan, semenjak pertama kali menjabat sebagai gubernur Kalteng tahun 2016 lalu hingga sekarang, penerimaan prajurit TNI sudah cukup adil.

Dikatakan Sugianto, semenjak dilantik menjadi gubernur, ia telah bersurat kepada panglima TNI saat itu dan mendapat jawaban positif. “Kan penerimaan itu (prajurit TNI) hampir 70-80 persen sudah diisi oleh putra-putri Dayak,” tuturnya.

Gubernur berharap putra-putri Dayak yang berkarier sebagai prajurit TNI, termasuk melalui jalur akademi militer (akmil), nantinya dapat menjadi pribadi unggul dan dapat kembali ke Kalteng untuk membangun daerah. (dan/ce/ens)

PALANGKA RAYA-Tentara Nasional Indonesia (TNI) berulang tahun. Ini menjadi momentum bagi TNI untuk melakukan refleksi atas pengabdian kepada bangsa Indonesia selama 77 tahun dalam menjaga teritori negara. Momen ini diperingati oleh setiap komando resort militer (korem) se-Indonesia yang menjadi basis pertahanan masing-masing provinsi. Tak terkecuali Komando Resort Militer (Korem) 102 Panju Panjung yang menjadi basis pertahanan bagi Provinsi Kalteng.

Upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-77 TNI yang diperingati Korem 102 Panju Panjung di Lapangan Makorem 102/Pjg, Rabu (5/10) pagi berlangsung khidmat dan meriah. Selain dilaksanakan upacara bendera, juga diselingi berbagai atraksi dari para prajurit.

Upacara tersebut dihadiri pejabat penting pemerintah seperti Gubernur H Sugianto Sabran, Wakil Gubernur H Edy Pratowo, serta sejumlah bupati. Hari pula Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, Wakil Kepolisian Daerah Kalteng Irjen Pol Ida Oetari Poernamasasi, dandim se-Kalteng, Kajati Kalteng Pathor Rahman, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng H Agustiar Sabran, perwakilan DPRD Kalteng dan jajaran perangkat daerah (PD) Pemprov Kalteng, pimpinan lembaga pemerintah, swasta, ormas, serta pelajar.

Upacara yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu diikuti dengan khidmat oleh para prajurit dari berbagai jajaran. Usai upacara bendera, di tempat yang sama pula dilangsungkan acara peringatan HUT TNI yang disemarakkan dengan penampilan pasukan khusus dari Korem 102 Panju Panjung dan tarian adat Dayak oleh penari dari berbagai sanggar seni tari di Kalteng, lalu diakhiri dengan tarian manasai bersama.

Penyelenggaraan acara dengan konsep demikian tidak hanya memperlihatkan suasana di lapangan upacara yang tadinya khidmat menjadi meriah, tapi juga menyiratkan kedekatan TNI dengan masyarakat sebagaimana tema HUT TNI tahun ini; TNI Adalah Kita.

Keberadaan korem tidak lepas dari keberadaan provinsi dan masyarakat lingkup provinsi. Masa sekarang dan ke depannya, korem tidak hanya menjadi basis pertahanan bagi provinsi, tapi juga mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini dikatakan Komandan Korem (Danrem) 102 Panju Panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya SE MM usai upacara. Menurutnya, keberadaan Korem 102/Pjg di Kalteng saat ini dan ke depan dapat mendukung penuh kebijakan pemerintah daerah. Seyogianya korem dan pemda dapat satu frekuensi.

Baca Juga :  Biaya Murah, Penumpang Lewat Bahaur Melonjak

“Adanya korem ini karena adanya Provinsi Kalteng, sehingga sering saya gaungkan untuk satu frekuensi, dalam artian mendukung pemda meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga menjadi solusi persoalan kesulitan rakyat,” jelasnya saat diwawancarai wartawan usai upacara peringatan HUT ke-77 TNI, kemarin.

Salah satu solusi dalam mewujudkan visi tersebut adalah dengan dibuatnya program Kampung Berkah yang telah berganti nama menjadi Lewu Pancasila Berkah. Lewu Pancasila Berkah merupakan program yang dicanangkan sebagai upaya mendukung penuh pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalteng. Lewu Pancasila ini adalah konsep desa yang di dalamnya terdapat program pemberdayaan masyarakat.

“Lewu Pancasila Berkah ini sudah tersebar di 13 kabupaten/kota dengan 1.500 desa,” ucapnya.

Adanya Lewu Pancasila Berkah itu telah membantu pemda dalam menjaga ketahanan pangan, seperti menanam jagung pada lahan seluas 100 hektare di tiap daerah. “Program ini berjalan di setiap kabupaten/kota dalam upaya mendukung program ketahanan pangan daerah maupun nasional,” imbuhnya.

Dengan adanya Lewu Pancasila Berkah ini, diharapkan menjadi desa unggulan yang di dalamnya terlibat seluruh elemen masyarakat, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, para pemuda, gabungan kelompok tani (gapoktan), dan kelompok tani (poktan), sehingga perekonomian di desa tempat masyarakat itu tinggal dapat meningkat.

“Semua itu untuk siapa? Ya, untuk rakyat yang ada di situ, desa lainnya pun akan mengikuti, sampai dengan adanya warung berkah, transformasi digital, pergerakan ekonomi yang baik,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas diselenggarakannya peringatan HUT ke-77 TNI oleh Korem 102 Panju Panjung.

Dalam kesempatan itu, Sugianto mengingatkan bahwa hanya dengan pertahanan yang kuat, negara dapat berdaulat. Negara yang berdaulat punya pertahanan yang kuat. Karena tanpa adanya pertahanan yang kuat, suatu negara akan mudah diatur oleh negara lain.

Baca Juga :  Pemprov Terima 18 Ribu Hektare SK TORA

TNI merupakan garda terdepan penjaga pertahanan bangsa. Untuk itu, gubernur berharap agar kesejahteraan prajurit lebih diperhatikan oleh pemerintah. Sebab sejauh yang diketahuinya, masih ada gaji prajurit TNI yang relatif kecil.

“Saya melihat di banyak berita bahwa gaji prajurit TNI itu masih ada yang Rp4 juta, lalu tidak ada perumahan khusus bagi mereka, sehingga membuat mereka terpaksa menyewa rumah,” tuturnya.

Sugianto menilai, gaji senilai Rp4 juta tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari para prajurit TNI. Selain harus membayar sewa rumah, juga harus mencukupi kebutuhan hidup lain dari gaji yang tak seberapa itu.

Sugianto berharap agar pemerintah pusat dapat segera menyelesaikan persoalan ini. Mengingat peran TNI sangat penting bagi masyarakat, khususnya dalam melewati pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir. “Maka dari itu untuk semua pihak, khususnya yang berada di pusat, melalui peringatan HUT TNI kali ini, marilah kita menyadari bahwa persoalan ini penting untuk segera diselesaikan,” harapnya.

Gubernur mengatakan, kenaikan gaji bagi prajurit penting dilakukan, agar mereka dapat mencukupi kebutuhan dasar hidup, sehingga tidak memunculkan pikiran yang menyimpang. “Gaji-gaji mereka yang asalnya kecil itu dinaikkan, supaya mereka fokus mempertahankan keamanan, tidak punya pikiran macam-macam,” katanya.

Terkait dengan kuantitas putra-putri daerah yang berkarier menjadi prajurit TNI, gubernur mengatakan, semenjak pertama kali menjabat sebagai gubernur Kalteng tahun 2016 lalu hingga sekarang, penerimaan prajurit TNI sudah cukup adil.

Dikatakan Sugianto, semenjak dilantik menjadi gubernur, ia telah bersurat kepada panglima TNI saat itu dan mendapat jawaban positif. “Kan penerimaan itu (prajurit TNI) hampir 70-80 persen sudah diisi oleh putra-putri Dayak,” tuturnya.

Gubernur berharap putra-putri Dayak yang berkarier sebagai prajurit TNI, termasuk melalui jalur akademi militer (akmil), nantinya dapat menjadi pribadi unggul dan dapat kembali ke Kalteng untuk membangun daerah. (dan/ce/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/