PALANGKA RAYA-Dalam rangka pengembangan sektor pariwisata yang sempat mati suri karena pandemi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggalakkan kembali aksi sapta pesona. Pemprov menginginkan agar sapta pesona benar-benar diterapkan di tiap objek wisata. Yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan. Gerakan yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI ini juga dimaksudkan untuk memperkuat daya tarik wisata-wisata unggulan. Di Bumi Tambun Bungai, aksi ini dimulai di kawasan wisata Kereng Bangkirai, Palangka Raya, Jumat pagi (14/10).
Sekda Kalteng Nuryakin hadir dalam gerakan sapta pesona di kawasan wisata Kereng Bangkirai. Kegiatan yang digagas oleh Kemenparekraf tersebut, kata sekda, merupakan perlindungan sosial bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di lingkungan Dermaga Kereng Bangkirai, yang merupakan tempat wisata andalan yang sering dijuluki Sungai Hitam. Oleh sebab itu, tegas sekda, pelaku usaha diajak untuk turut berpartisipasi membersihkan kawasan wisata dari sampah-sampah yang mengganggu keindahan area objek wisata.
“Kami berharap kegiatan ini mampu memotivasi dan mendorong masyarakat untuk proaktif dalam mewujudkan objek wisata yang mencerminkan nilai-nilai sapta pesona,” tutur sekda saat membacakan sambutan.
Lebih lanjut dikatakan sekda, pemprov mendukung dan menyambut baik pelaksanaan gerakan aksi sapta pesona sebagai adaptasi kebiasaan baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Program tersebut bertujuan mendorong para pelaku usaha pariwisata dan industri kreatif meningkatkan kesiapan, mengantisipasi perubahan, dan melakukan adaptasi agar dapat menarik kembali kepercayaan dari wisatawan, dengan menekankan pada empat aspek esensial di sektor parekraf, yaitu kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan.
“Sudah menjadi kewajiban kita sebagai masyarakat Indonesia untuk terus mendukung pengembangan pariwisata dalam negeri agar terus maju dan makin dikenal dunia,” sebutnya.
Kegiatan ini merupakan salah satu program dari Kemenparekraf RI, yaitu Program Bersih, Indah, Sehat, dan Aman (BISA), yang merupakan gerakan perlindungan sosial bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Program ini selaras dengan visi gubernur dan wakil gubernur, yakni maju, mandiri, dan adil untuk kesejahteraan segenap masyarakat menuju Kalteng bermartabat, elok, religius, kuat, amanah, dan harmonis (BERKAH). Penjabaran visi tersebut sesuai dengan misi sosial budaya, peningkatan sarpras wisata, pengembangan objek pariwisata, dan pendidikan kepariwisataan.
Sadar wisata didefinisikan sebagai sebuah konsep yang menggambarkan partisipasi dan dukungan masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi pengembangan kepariwisataan di suatu wilayah atau tempat.
“Partisipasi dan dukungan masyarakat sangat diperlukan dalam rangka penciptaan kondisi yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata,” tandasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng Adiah Candra Sari menambahkan, pihaknya berharap kegiatan tersebut mampu memberi kontribusi untuk pengembangan objek-objek pariwisata. “Kami inginkan agar kegiatan serupa juga dilaksanakan di kabupaten/kota se-Kalteng, terutama daerah yang punya potensi wisata unggulan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sabran Usin mengharapkan agar melalui aksi sapta pesona ini masyarakat makin sadar akan pentingnya kebersihan tempat-tempat wisata. Kegiatan ini diharapkan makin menambah wawasan masyarakat, khususnya para pelaku usaha kecil yang membuka usaha di area objek wisata. Kebersihan dan keindahan area objek wisata sangatlah penting, karena tak sedikit warga yang menggantungkan perekonomian di kawasan objek wisata.
“Yang paling penting itu adalah menanamkan pengertian dan semangat masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan, khususnya soal sampah yang harus jadi perhatian utama, karena orang tidak akan mau berkunjung ke tempat wisata yang penuh dengan sampah dan kotor,” tegasnya. (ena/ce/ala)