Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Aktivitas Perekonomian Kalteng Makin Bergairah

PALANGKA RAYA – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memaparkan kinerja APBN 2022 Provinsi Kalimantan Tengah sampai dengan 31 Oktober 2022. Pertumbuhan ini melanjutkan tren laju positif pertumbuhan ekonomi tahun 2022, sehingga catatan kumulatif pertumbuhan ekonomi sampai dengan triwulan III 2022 terhadap kumulatif pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III 2021 sebesar 7,13 persen.

“Adanya kenaikan pendapatan APBN baik dari sisi perpajakan, bea keluar dan penerimaan PNBP yang dibarengi dengan kenaikan laju belanja APBN dan APBD, menjadi tanda semakin bergairahnya aktivitas perkonomian di Kalteng. Kondisi ini disokong oleh kondisi kasus harian Covid-19 Kalteng yang semakin menurun dan level kepercayaan diri masyarakat untuk beraktivitas semakin tinggi,” kata Kepala Kanwil DJPb Kalteng Hari Utomo, saat pres rilis di Aula Kanwil DJPb Kalteng, Senin (28/11).

Ia menyampaikan, pada sisi kinerja APBN semester II tahun 2022, terdapat kenaikan target pendapatan Rp997 M (16,8%). Terdiri dari pajak Rp362 M (6.5%), bea cukai Rp619 M (610%) dan PNBP Rp15 M (6.5%). Kemudian, sampai akhir Oktober 2022, realisasi pendapatan APBN Kalteng mencapai Rp7.338,7 miliar atau naik Rp2.265,6 M (44,7 persen, y-o-y).

Baca Juga :  Safari Ramadan BUMN Bersama PLN

Ia menjelaskan, kontributor utama atas tingginya pertumbuhan penerimaan tersebut berasal dari komponen penerimaan perpajakan, yaitu penerimaan PPh Rp3.208.9M atau naik Rp1.145,8 M (55.5 persen, y-o-y), pajak pertambahan nilai Rp2.106M dan bea keluar Rp827,3M atau naik Rp374.4 M (82,7 persen, y-o-y).

Selain itu, penerimaan PBB tercatat meningkat Rp346M (88,8% y-o-y) sebagai dampak SPPT PBB 2021 yang disetor pada 2022 serta pembayaran SPPT PBB 2022 di awal waktu. Peningkatan juga terjadi pada jenis penerimaan PBB 43,2 persen (y-o-y). “Sedangkan penerimaan PPN alami pertumbuhan 19,8% (y-o-y). Akibat tingginya harga komoditas barang yang disertai dengan penerapan tarif PPN 11%,” urainya.

Pada sisi lainnya, realisasi belanja transfer ke daerah dan Dana Desa telah mencapai Rp14.698 M (86,9%) atau naik 5,5% (yoy). Kontribusi terbesar berasal dari penyaluran DBH yang meningkat Rp970 M (55,9%, yoy). Hal ini disebabkan ada pembayaran kurang bayar DBH tahun 2021. Realisasi DBH Oktober 2022 mencapai Rp1.159 M.

Baca Juga :  Pemko Raih Penghargaan Kota Layak HAM

Alokasi DID tahun berjalan Rp46,4 M untuk Pemprov Kalteng, Pemkab Kotawaringin Timur, Pulang Pisau dan Lamandau telah disalurkan 100%. Alokasi tersebut terkait kinerja penggunaan PDN, percepatan belanja daerah, percepatan vaksinasi Covid-19, dukungan belanja terhadap kemiskinan dan stunting serta penurunan inflasi daerah.

“Penyaluran DAU, DAK Fisik dan Dana Desa berjalan sesuai dengan tahapan penyaluran yang telah ditetapkan. Sampai akhir Oktober 2022 penyaluran DAK Fisik mencapai Rp1.060M (66,6%) yang digiring optimalnya pendaftaran kontrak dan penyaluran Tahap dan Tahap II,” imbuhnya.

“Pendapatan APBD Kalteng sampai dengan 31 Oktober 2022 mencapai Rp18.517 M. Didominasi komponen Pendapatan dana transfer Rp14.689 M (80.6%),” tandasnya. (kom/irj/b5/aza)

PALANGKA RAYA – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memaparkan kinerja APBN 2022 Provinsi Kalimantan Tengah sampai dengan 31 Oktober 2022. Pertumbuhan ini melanjutkan tren laju positif pertumbuhan ekonomi tahun 2022, sehingga catatan kumulatif pertumbuhan ekonomi sampai dengan triwulan III 2022 terhadap kumulatif pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III 2021 sebesar 7,13 persen.

“Adanya kenaikan pendapatan APBN baik dari sisi perpajakan, bea keluar dan penerimaan PNBP yang dibarengi dengan kenaikan laju belanja APBN dan APBD, menjadi tanda semakin bergairahnya aktivitas perkonomian di Kalteng. Kondisi ini disokong oleh kondisi kasus harian Covid-19 Kalteng yang semakin menurun dan level kepercayaan diri masyarakat untuk beraktivitas semakin tinggi,” kata Kepala Kanwil DJPb Kalteng Hari Utomo, saat pres rilis di Aula Kanwil DJPb Kalteng, Senin (28/11).

Ia menyampaikan, pada sisi kinerja APBN semester II tahun 2022, terdapat kenaikan target pendapatan Rp997 M (16,8%). Terdiri dari pajak Rp362 M (6.5%), bea cukai Rp619 M (610%) dan PNBP Rp15 M (6.5%). Kemudian, sampai akhir Oktober 2022, realisasi pendapatan APBN Kalteng mencapai Rp7.338,7 miliar atau naik Rp2.265,6 M (44,7 persen, y-o-y).

Baca Juga :  Safari Ramadan BUMN Bersama PLN

Ia menjelaskan, kontributor utama atas tingginya pertumbuhan penerimaan tersebut berasal dari komponen penerimaan perpajakan, yaitu penerimaan PPh Rp3.208.9M atau naik Rp1.145,8 M (55.5 persen, y-o-y), pajak pertambahan nilai Rp2.106M dan bea keluar Rp827,3M atau naik Rp374.4 M (82,7 persen, y-o-y).

Selain itu, penerimaan PBB tercatat meningkat Rp346M (88,8% y-o-y) sebagai dampak SPPT PBB 2021 yang disetor pada 2022 serta pembayaran SPPT PBB 2022 di awal waktu. Peningkatan juga terjadi pada jenis penerimaan PBB 43,2 persen (y-o-y). “Sedangkan penerimaan PPN alami pertumbuhan 19,8% (y-o-y). Akibat tingginya harga komoditas barang yang disertai dengan penerapan tarif PPN 11%,” urainya.

Pada sisi lainnya, realisasi belanja transfer ke daerah dan Dana Desa telah mencapai Rp14.698 M (86,9%) atau naik 5,5% (yoy). Kontribusi terbesar berasal dari penyaluran DBH yang meningkat Rp970 M (55,9%, yoy). Hal ini disebabkan ada pembayaran kurang bayar DBH tahun 2021. Realisasi DBH Oktober 2022 mencapai Rp1.159 M.

Baca Juga :  Pemko Raih Penghargaan Kota Layak HAM

Alokasi DID tahun berjalan Rp46,4 M untuk Pemprov Kalteng, Pemkab Kotawaringin Timur, Pulang Pisau dan Lamandau telah disalurkan 100%. Alokasi tersebut terkait kinerja penggunaan PDN, percepatan belanja daerah, percepatan vaksinasi Covid-19, dukungan belanja terhadap kemiskinan dan stunting serta penurunan inflasi daerah.

“Penyaluran DAU, DAK Fisik dan Dana Desa berjalan sesuai dengan tahapan penyaluran yang telah ditetapkan. Sampai akhir Oktober 2022 penyaluran DAK Fisik mencapai Rp1.060M (66,6%) yang digiring optimalnya pendaftaran kontrak dan penyaluran Tahap dan Tahap II,” imbuhnya.

“Pendapatan APBD Kalteng sampai dengan 31 Oktober 2022 mencapai Rp18.517 M. Didominasi komponen Pendapatan dana transfer Rp14.689 M (80.6%),” tandasnya. (kom/irj/b5/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/