Di balik lagu hits dan populer yang dinyanyikan oleh pedangdut legendaris Indonesia, ternyata ada sosok Z Muchtar. Ratusan lagu top telah diciptakan pria kelahiran Kalimantan Selatan (Kalsel) itu. Termasuk lagu yang dinyanyikan raja dangdut Rhoma Irama. Lantunan lagu-lagu yang diciptakan Z Muchtar masih dinikmati hingga generasi masa kini. Akhir Desember 2022 lalu, Kalteng Pos berkesempatan berbincang-bincang dengan Z Muchtar.
AKHMAD DHANI, Palangka Raya
KERTAS-kertas putih bergambarkan partitur musik sedikit tercecer di meja kerja Z Muchtar. Di atas meja itu terdapat layar monitor selebar 27 inchi yang di dalamnya dipenuhi folder-folder berisi lagu-lagu yang diciptakannya. Sebagian lagu masih disimpan dan belum dipublikasikan. Sebagian lagi sudah setengah jadi, yang mana sudah tercipta aransemen dan lirik. Ada juga lagu-lagu yang sudah dipopulerkan.
“Inilah lagu-lagu yang telah saya ciptakan dan dipopulerkan oleh musisi-musisi tanah air,” ucapnya sembari memperlihatkan koleksi hasil karya sejak 1972, Minggu (25/12).
Z Muchtar merupakan seorang pencipta lagu yang lahir di Martapura dan besar di Banjarmasin. Pria kelahiran tahun 1952 itu akhir-akhir ini sering menghabiskan waktu bersama anak bungsunya di Kota Palangka Raya. Kehadiran Kalteng Pos disambut baik oleh ayah beranak lima itu.
Kendati fisik telah menua, pria berusia 70 tahun itu sampai saat ini masih produktif menghasilkan karya. Sepanjang kariernya, data terakhir per 4 Januari 2022 sebagaimana yang dihimpun Royalti Anugrah Indonesia (RAI), sudah 310 lagu yang telah diciptakan Z Muchtar dan dipopulerkan oleh banyak penyanyi. Belum terhitung lagu-lagu yang belum dibawakan oleh musisi, hasil dari kreativitas kilat yang didapatkannya sepanjang waktu. Lagu-lagu itu masih tersusun rapi dalam folder komputer miliknya.
Lagu pertama yang diciptakannya berjudul Mau Nyeleweng, dinyanyikan secara duet oleh M Masyhur dan Yuliatin pada 1973. Lagu itu bercerita tentang kehidupan suami istri. Sang suami yang akan berangkat menghadiri rapat kerja bersama lurah pada malam hari justru dicurigai oleh istri. Mengira sang suami pergi ke tempat pesta bersama anak pak lurah.
Lagu ciptaan pertamanya itu pun kemudian populer di tanah air pada masa itu. Karya pertama tersebut menjadi penyemangat baginya untuk terus menciptakan karya-karya terbaik. Saat ini, ketika orang mengetik judul lagu itu di mesin pencari Google, salah seorang penyanyi dangdut kenamaan Nella Kharisma pun ikut menyanyikan lagu itu.
Sejak saat itu, Z Muchtar menciptakan banyak lagu hits. Dua lagu yang diciptakannya, Kabar dan Dosa dan Firman Tuhan, dinyanyikan dan dipopulerkan oleh sang raja dangdut Rhoma Irama. Kedua lagu itu dirilis pada tahun 1988 oleh label rekaman (record labels) Hastamas RS. Ayah anak lima itu mempunyai relasi yang akrab dengan Rhoma Irama. Ia mengaku sering bertemu pelantun Darah Muda itu di berbagai kesempatan. Rhoma Irama menjadi salah satu musisi yang berkesan bagi Z Muchtar.
Diungkapkannya, Rhoma Irama merupakan salah seorang artis yang bisa tampil sangat maksimal membawakan lagunya. Rhoma Irama punya nilai ideal tersendiri dalam membawakan setiap lagu yang diciptakannya. Sebagai seorang pencipta lagu, Z Muchtar menginginkan musisi yang membawakan lagu karyanya tampil maksimal sebagaimana lagu itu seharusnya dibawakan. Baik bertemakan cinta, kesedihan, duka, maupun keceriaan, ekspresi yang dibawakan penyanyi harus sesuai dengan tema lagu.
“Sejak dulu saya kagumi dia (Rhoma Irama, red) dalam hal penjiwaan lagu. Saat menyanyikan lagu ciptaan sendiri ataupun ciptaan orang lain, selalu bisa menjiwai. Penyanyi yang lain sulit menyainginya,” jelasnya.
Selain Rhoma Irama, penyanyi dangdut (almarhumah) Ida Laila menjadi artis yang banyak mempopulerkan lagu-lagu ciptaan Z Muchtar. Dua di antaranya berjudul Ternoda (1974) dan Setia Menanti (1975) yang diterbitkan oleh label rekaman Remaco. Pelantun lagu Hanya Untukmu itu juga menjadi sosok yang berkesan bagi Z Muchtar karena berhasil membawakan lagu ciptaannya dengan baik.
Selain dua penyanyi dangdut kondang itu, juga ada nama M Masyhur, Mansyur M, Ali Usman, Muchsin Alatas, Yuliatin, Idrus Hasni, Ali Alatas, dan artis kenamaan lainnya.
Perjalanan Z Muchtar meniti karier sebagai penulis atau pencipta lagu dimulai sejak 1972 di Surabaya. Kala itu usianya masih 20 tahun. Ia belajar dari banyak seniman kala itu. Ada banyak pengalaman berkesan yang didapatkannya, khususnya dalam hal penciptaan lagu, yang memotivasinya untuk menjadi penulis lagu terkenal. (bersambung/ce/ala)