Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Wagub Apresiasi Bedah Buku Aldera

Jaga Spirit Tokoh Reformasi Guna Kawal Demokrasi

PALANGKA RAYA-Mahasiswa merupakan generasi penerus kepemimpinan Bangsa Indonesia. Kiprah mereka berperan penting sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.

Peristiwa bersejarah bagi Indonesia adalah runtuhnya zaman orde baru dan munculnya zaman reformasi oleh para pejuang reformasi tahun 1998 lalu yang dimotori oleh para mahasiswa. Para pejuang reformasi yang berisi mahasiswa kritis dan peka terhadap kebutuhan masyarakat inilah yang harus terus menjadi spirit dan semestinya melekat dalam pribadi para mahasiswa di zaman ini.

Salah satu buku yang membahas dengan ciamik peran mahasiswa saat itu dan relevansinya di zaman ini adalah buku berjudul “Aldera: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999” yang ditulis oleh Teddy Wibisana, Nanang Pujalaksana dan Rahadi T Wiratama. Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo menghadiri bedah buku tersebut yang diselenggarakan oleh BPK RI Perwakilan Kalteng bersama Universitas Palangka Raya di Aula Universitas Palangka Raya, Senin (20/2).

Wagub menyebut, bedah buku Aldera atau singkatan dari Aliansi Demokrasi Rakyat yang berisi kisah perjuangan mahasiswa menegakkan demokrasi di Indonesia pada zaman orde baru itu dapat mengajarkan para mahasiswa untuk terus mengawal dan menegakkan demokrasi di Kalteng.

Baca Juga :  Optimalkan Platform Merdeka Belajar

“Buku yang berisi kisah para aktivis pada tahun 1993 hingga 1999 ini dapat mengajarkan para mahasiswa untuk menegakkan demokrasi, dari yang dulunya rezim otoriter menjadi seperti sekarang, kita sudah pada kondisi demokrasi yang terbuka dan transparan,” tutur wagub kepada wartawan usai mengikuti kegiatan pembukaan kegiatan.

Dulunya, kebebasan berpendapat dibatasi. Aspirasi masyarakat pun terkungkung. Oleh para tokoh reformasi, penghalang itu kemudian dibuka hingga saat ini para mahasiswa sudah dapat mengutarakan pendapat dan aspirasinya dengan bebas dan bertanggung jawab. Keadaan inilah yang membuat Edy mengajak para mahasiswa untuk selalu meneladani para tokoh reformasi.

“Kita lihat kondisi sekarang ini, tinggal bagaimana semangat para pencetus dan tokoh reformasi itu terus dijaga, dijalankan oleh generasi penerus sekarang, semangat untuk menyampaikan aspirasi tetap dijaga, sambil terus berkolaborasi dan mempertimbangkan kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Anggota BPK RI Dr Pius Lustrilanang yang merupakan salah seorang tokoh yang ikut serta dalam gerakan mahasiswa dan diceritakan pada buku tersebut mengatakan, ia berharap di kalangan mahasiswa di Kalteng akan tumbuh jiwa-jiwa aktivis yang setia kepada rakyat dan terus berjuang menyuarakan aspirasi masyarakat.

Baca Juga :  CPNS Perlu Mengetahui Visi Misi Gubernur

“Sebagai seorang aktivis saya berharap di kalangan mahasiswa Universitas Palangka Raya ini akan tumbuh jiwa-jiwa kritis dan senantiasa menjaga apa yang kita capai sejauh ini, terutama demokrasi kita,” bebernya.

Sementara itu, Rektor UPR Prof Dr Ir Salampak menyampaikan apresiasi serta sambutan hangat kepada Dr Pius Lustrilanang yang sudah berkenan hadir secara langsung di Universitas Palangka Raya. Rektor berharap mahasiswa mendapat tambahan wawasan dan pemahaman dan dapat berpikir sistematis serta kritis terhadap fenomena gerakan politik kaum muda di tengah arus perubahan yang begitu dinamis. Selain itu juga dapat membangun kesadaran akan pentingnya peran strategis pemuda.

“Pemuda adalah harapan bangsa dalam membangun Indonesia dimasa depan,” ucap Salampak.

Rektor berpesan agar kegiatan ini dapat menjadi salah satu sarana yang dapat menjaga iklim akademik di lingkungan perguruan tinggi, sehingga civitas akademika mempunyai ruang untuk saling berinteraksi dalam mengoptimalkan pembelajaran di akademik. Terutama yang berkaitan dengan pengetahuan tentang situasi hak asasi manusia (HAM) dan politik pada salah satu rezim pemerintahan di Indonesia. (dan/hen/abw)

PALANGKA RAYA-Mahasiswa merupakan generasi penerus kepemimpinan Bangsa Indonesia. Kiprah mereka berperan penting sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.

Peristiwa bersejarah bagi Indonesia adalah runtuhnya zaman orde baru dan munculnya zaman reformasi oleh para pejuang reformasi tahun 1998 lalu yang dimotori oleh para mahasiswa. Para pejuang reformasi yang berisi mahasiswa kritis dan peka terhadap kebutuhan masyarakat inilah yang harus terus menjadi spirit dan semestinya melekat dalam pribadi para mahasiswa di zaman ini.

Salah satu buku yang membahas dengan ciamik peran mahasiswa saat itu dan relevansinya di zaman ini adalah buku berjudul “Aldera: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999” yang ditulis oleh Teddy Wibisana, Nanang Pujalaksana dan Rahadi T Wiratama. Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo menghadiri bedah buku tersebut yang diselenggarakan oleh BPK RI Perwakilan Kalteng bersama Universitas Palangka Raya di Aula Universitas Palangka Raya, Senin (20/2).

Wagub menyebut, bedah buku Aldera atau singkatan dari Aliansi Demokrasi Rakyat yang berisi kisah perjuangan mahasiswa menegakkan demokrasi di Indonesia pada zaman orde baru itu dapat mengajarkan para mahasiswa untuk terus mengawal dan menegakkan demokrasi di Kalteng.

Baca Juga :  Optimalkan Platform Merdeka Belajar

“Buku yang berisi kisah para aktivis pada tahun 1993 hingga 1999 ini dapat mengajarkan para mahasiswa untuk menegakkan demokrasi, dari yang dulunya rezim otoriter menjadi seperti sekarang, kita sudah pada kondisi demokrasi yang terbuka dan transparan,” tutur wagub kepada wartawan usai mengikuti kegiatan pembukaan kegiatan.

Dulunya, kebebasan berpendapat dibatasi. Aspirasi masyarakat pun terkungkung. Oleh para tokoh reformasi, penghalang itu kemudian dibuka hingga saat ini para mahasiswa sudah dapat mengutarakan pendapat dan aspirasinya dengan bebas dan bertanggung jawab. Keadaan inilah yang membuat Edy mengajak para mahasiswa untuk selalu meneladani para tokoh reformasi.

“Kita lihat kondisi sekarang ini, tinggal bagaimana semangat para pencetus dan tokoh reformasi itu terus dijaga, dijalankan oleh generasi penerus sekarang, semangat untuk menyampaikan aspirasi tetap dijaga, sambil terus berkolaborasi dan mempertimbangkan kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Anggota BPK RI Dr Pius Lustrilanang yang merupakan salah seorang tokoh yang ikut serta dalam gerakan mahasiswa dan diceritakan pada buku tersebut mengatakan, ia berharap di kalangan mahasiswa di Kalteng akan tumbuh jiwa-jiwa aktivis yang setia kepada rakyat dan terus berjuang menyuarakan aspirasi masyarakat.

Baca Juga :  CPNS Perlu Mengetahui Visi Misi Gubernur

“Sebagai seorang aktivis saya berharap di kalangan mahasiswa Universitas Palangka Raya ini akan tumbuh jiwa-jiwa kritis dan senantiasa menjaga apa yang kita capai sejauh ini, terutama demokrasi kita,” bebernya.

Sementara itu, Rektor UPR Prof Dr Ir Salampak menyampaikan apresiasi serta sambutan hangat kepada Dr Pius Lustrilanang yang sudah berkenan hadir secara langsung di Universitas Palangka Raya. Rektor berharap mahasiswa mendapat tambahan wawasan dan pemahaman dan dapat berpikir sistematis serta kritis terhadap fenomena gerakan politik kaum muda di tengah arus perubahan yang begitu dinamis. Selain itu juga dapat membangun kesadaran akan pentingnya peran strategis pemuda.

“Pemuda adalah harapan bangsa dalam membangun Indonesia dimasa depan,” ucap Salampak.

Rektor berpesan agar kegiatan ini dapat menjadi salah satu sarana yang dapat menjaga iklim akademik di lingkungan perguruan tinggi, sehingga civitas akademika mempunyai ruang untuk saling berinteraksi dalam mengoptimalkan pembelajaran di akademik. Terutama yang berkaitan dengan pengetahuan tentang situasi hak asasi manusia (HAM) dan politik pada salah satu rezim pemerintahan di Indonesia. (dan/hen/abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/