Senin, November 25, 2024
31.8 C
Palangkaraya

MintaBantu, Start-Up yang Diciptakan untuk Mempromosikan UMKM

Yakin Produk Lokal Punya Keunggulan dan Berdaya Saing

Layanan Start-Up Maimbul yang kemudian berganti menjadi MintaBantu yang digagas oleh Ahmad Saputra. berjenis Sosial Media Agency yang berbentuk digital marketing untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk kebutuhan desain promosi bagi pelaku usaha yang ingin tampilan media sosialnya bisa menarik mata pembeli melalui media sosial.

DENAR, Palangka Raya

LAYANAN Start-Up Mintabantu yang digagas Ahmad Saputra tercipta dari ide media sosial agency yang saat ini cukup populer. Kehadiran sosial media agency sangat diperlukan para pelaku UMKM. Bagaimana mengelola media sosial promosi guna meningkatkan grafik penjualan sebuah produk yang dipasarkan melalui media sosial.

“Terciptanya start-up MintaBantu yang saya gagas ini, idenya bisa saya lombakan, itu karena saya melihat eksistensi media sosial agency seperti di Pulau Jawa sangat dibutuhkan khususnya oleh para pelaku UMKM yang mempromosikan penjualan di media sosial, dari situlah muncul ide untuk membuat start-up Maimbul yang kemudian diganti namanya menjadi Mintabantu,” ungkap Ahmad.

Pria asal Kabupaten Barito Utara itu mengatakan, start-up Maimbul diciptakan sebagai wadah menampung program-program yang dibuat. Salah satunya interaksi digital yang mendapat support bantuan dari Jawara Internet Sehat dan Cyberkreasi. Adapun produk dari Maimbul yakni MintaBantu yang menjadi layanan sosial media agency.

Baca Juga :  Telkomsel The NextDev 2021 Perkuat Potensi Startup Digital dalam Menciptakan Perubahan Berdampak

Diakui Ahmad, perjuangannya membangun start-up MintaBantu ini tidaklah mulus. Ada banyak rintangan yang dilalui sebelum sosial media agency ini betul-betul berdaya guna. Apalagi pencetus ide masih duduk di bangku kuliah. Ada banyak faktor internal yang menghambatnya dalam mengembangkan start-up ini. Alhasil sejauh ini belum bisa maksimal.

“Saat ini masih terbentur dengan kesibukan kuliah, apalagi sudah semester akhir, saya harus bagi waktu untuk mengembangkan start-up ini dan menyelesaikan tugas-tugas kuliah, tetapi saya tetap pada prinsip, kehadiran MintaBantu ini harus bisa membantu para pelaku UMKM dalam mempromosikan produk usaha di media sosial melalui media sosial agency yang saya ciptakan ini,” tutur mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Palangka Raya (UPR).

Keberadaan start-up di tengah kemajuan teknologi digital dewasa ini sangat vital. Apalagi media sosial sudah menjadi hal yang penting. Bisa menjadi sarana efektif dalam upaya promosi produk-produk UMKM, selain dipasarkan secara langsung. Baik untuk personal branding dan UMKM branding. Sehingga bisa memperluas pemasaran melalui media sosial dengan tampilan penawaran brand produk yang menarik dan memikat calon pembeli.

“Sekarang untuk kebutuhan promosi tidak lagi secara manual, kemajuan teknologi digital bisa dimanfaatkan sebagai sarana promosi, bahkan dengan digital marketing, jangkauan pemasaran akan lebih luas, tidak hanya pasar regional, bahkan bisa sampai internasional, karena cakupannya sangat luas, ini yang ingin saya capai, bagaimana MintaBantu ini bisa membantu mempromosikan produk UMKM di Kalteng yang notabene punya banyak produk unggulan yang juga berdaya saing,” jelas pria berusia 22 tahun itu.

Baca Juga :  Raih prestasi Ajang YISF, Bersiap Ikuti Ajang Internasional di Afrika Utara

Berkaitan dengan banyaknya produk unggulan UMKM di Kalteng yang perlahan bangkit kembali pascapandemi, menurutnya para pelaku UMKM sudah seharusnya memanfaatkan kemajuan teknologi digital dewasa ini sebagai jalan untuk mempromosikan produk. Termasuk berkolaborasi dengan media sosial agency. Bagi pemilik produk yang tidak memahami pemanfaatan agency start-up, Ahmad siap membantu.

“Saya akui untuk melakukan itu tidak instan, harus banyak belajar, termasuk dengan kolaborasi, harapan saya dengan adanya start-up MintaBantu ini, turut berkontribusi membantu para pelaku UMKM di Kalteng khususnya dalam memasrkan produk, yang penting bisa berguna untuk orang banyak,” ucapnya.

Dalam upaya mengembangkan start-up MintaBantu ini, Ahmad  tidak bekerja sendiri. Ia dibantu beberapa rekan mahasiswa.

“Project MintaBantu masih tetap berjalan, meski selalu terbentur kesibukan lain, tapi beruntung ada beberapa rekan yang bisa membantu untuk meng-handle, melayani klien yang membutuhkan layanann agency start-up MintaBantu,” tutupnya. (*/ce/ala)

 

 

Layanan Start-Up Maimbul yang kemudian berganti menjadi MintaBantu yang digagas oleh Ahmad Saputra. berjenis Sosial Media Agency yang berbentuk digital marketing untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk kebutuhan desain promosi bagi pelaku usaha yang ingin tampilan media sosialnya bisa menarik mata pembeli melalui media sosial.

DENAR, Palangka Raya

LAYANAN Start-Up Mintabantu yang digagas Ahmad Saputra tercipta dari ide media sosial agency yang saat ini cukup populer. Kehadiran sosial media agency sangat diperlukan para pelaku UMKM. Bagaimana mengelola media sosial promosi guna meningkatkan grafik penjualan sebuah produk yang dipasarkan melalui media sosial.

“Terciptanya start-up MintaBantu yang saya gagas ini, idenya bisa saya lombakan, itu karena saya melihat eksistensi media sosial agency seperti di Pulau Jawa sangat dibutuhkan khususnya oleh para pelaku UMKM yang mempromosikan penjualan di media sosial, dari situlah muncul ide untuk membuat start-up Maimbul yang kemudian diganti namanya menjadi Mintabantu,” ungkap Ahmad.

Pria asal Kabupaten Barito Utara itu mengatakan, start-up Maimbul diciptakan sebagai wadah menampung program-program yang dibuat. Salah satunya interaksi digital yang mendapat support bantuan dari Jawara Internet Sehat dan Cyberkreasi. Adapun produk dari Maimbul yakni MintaBantu yang menjadi layanan sosial media agency.

Baca Juga :  Telkomsel The NextDev 2021 Perkuat Potensi Startup Digital dalam Menciptakan Perubahan Berdampak

Diakui Ahmad, perjuangannya membangun start-up MintaBantu ini tidaklah mulus. Ada banyak rintangan yang dilalui sebelum sosial media agency ini betul-betul berdaya guna. Apalagi pencetus ide masih duduk di bangku kuliah. Ada banyak faktor internal yang menghambatnya dalam mengembangkan start-up ini. Alhasil sejauh ini belum bisa maksimal.

“Saat ini masih terbentur dengan kesibukan kuliah, apalagi sudah semester akhir, saya harus bagi waktu untuk mengembangkan start-up ini dan menyelesaikan tugas-tugas kuliah, tetapi saya tetap pada prinsip, kehadiran MintaBantu ini harus bisa membantu para pelaku UMKM dalam mempromosikan produk usaha di media sosial melalui media sosial agency yang saya ciptakan ini,” tutur mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Palangka Raya (UPR).

Keberadaan start-up di tengah kemajuan teknologi digital dewasa ini sangat vital. Apalagi media sosial sudah menjadi hal yang penting. Bisa menjadi sarana efektif dalam upaya promosi produk-produk UMKM, selain dipasarkan secara langsung. Baik untuk personal branding dan UMKM branding. Sehingga bisa memperluas pemasaran melalui media sosial dengan tampilan penawaran brand produk yang menarik dan memikat calon pembeli.

“Sekarang untuk kebutuhan promosi tidak lagi secara manual, kemajuan teknologi digital bisa dimanfaatkan sebagai sarana promosi, bahkan dengan digital marketing, jangkauan pemasaran akan lebih luas, tidak hanya pasar regional, bahkan bisa sampai internasional, karena cakupannya sangat luas, ini yang ingin saya capai, bagaimana MintaBantu ini bisa membantu mempromosikan produk UMKM di Kalteng yang notabene punya banyak produk unggulan yang juga berdaya saing,” jelas pria berusia 22 tahun itu.

Baca Juga :  Raih prestasi Ajang YISF, Bersiap Ikuti Ajang Internasional di Afrika Utara

Berkaitan dengan banyaknya produk unggulan UMKM di Kalteng yang perlahan bangkit kembali pascapandemi, menurutnya para pelaku UMKM sudah seharusnya memanfaatkan kemajuan teknologi digital dewasa ini sebagai jalan untuk mempromosikan produk. Termasuk berkolaborasi dengan media sosial agency. Bagi pemilik produk yang tidak memahami pemanfaatan agency start-up, Ahmad siap membantu.

“Saya akui untuk melakukan itu tidak instan, harus banyak belajar, termasuk dengan kolaborasi, harapan saya dengan adanya start-up MintaBantu ini, turut berkontribusi membantu para pelaku UMKM di Kalteng khususnya dalam memasrkan produk, yang penting bisa berguna untuk orang banyak,” ucapnya.

Dalam upaya mengembangkan start-up MintaBantu ini, Ahmad  tidak bekerja sendiri. Ia dibantu beberapa rekan mahasiswa.

“Project MintaBantu masih tetap berjalan, meski selalu terbentur kesibukan lain, tapi beruntung ada beberapa rekan yang bisa membantu untuk meng-handle, melayani klien yang membutuhkan layanann agency start-up MintaBantu,” tutupnya. (*/ce/ala)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/