Kamis, November 21, 2024
24.5 C
Palangkaraya

Melihat Geliat Pelaku Usaha Parcel Menjelang Hari Raya Idulfitri

Kewalahan Layani Pesanan, Tutup Orderan Lebih Awal

Momentum bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idulfitri 1444 hijriah,, banyak usaha yang mengalami peningkatan omzet. Selain jajanan takjil dan kue lebaran, bisnis parcel juga mengalami gelombang peningkatan omzet.

 

WULAN SARI – ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

 

KEMASANNYA unik-unik. Ada yang sederhana, ada yang lumayan mewah. Begitulah wajah parcel yang dilihat penulis saat menyambangi Huma Parcel Palangka Raya. Sang Owner, Denada mengaku pesanan parcel lebaran tahun ini membeludak. Harus segera close order karena kewalahan melayani permintaan.

Hingga saat ini, parcel Ramadan di Huma Parcel Palangka Raya terus ramai permintaan, terlebih menjelang lebaran. Dena, sapanya, mengaku bahwa pesanan membeludak di hari ke 15 bulan Ramadan. Banyak pemesan yang meminta untuk dikirimkan pada satu minggu sebelum lebaran.

“Mulai minggu pertama Ramadan itu sudah mulai ada yang pesan untuk parcel Ramadan, namun lebih banyak itu dimulai di pertengahan Ramadan, rata-rata mereka minta parcel di kirimkan seminggu sebelum lebaran,” ucapnya.

Untuk jenis isian parcel, perempuan yang lahir di Kota Cantik Palangka Raya ini mengaku isinya bervariasi. Ada makanan seperti kue kering, snack, mukenah, sajadah, tasbih hingga barang-barang pecah belah.

“Untuk kue kering saya bekerja sama dengan kakak saya, dia yang memproduksi kue kering. Namun ada beberapa snack dam cookies yang dibeli di luar Palangka Raya,” ujarnya.

Perempuan yang lahir pada 17 Juli 1994 ini memang memiliki kreativitas yang tinggi. Semua model desain parcel ia yang merakit sendiri dengan pemikirannya sendiri. Pada Ramadan kali ini, ia membuat 16 jenis desain parcel yang dituangkan pada katalog. Pemesan tinggal memilih contoh parsel yang dilengkapi dengan isian dan harga.

“Namun jika pemesan menginginkan model di luar katalog tetap dilayani, namun disesuaikan dengan ketersediaan barang yang ada,” tegasnya.

Untuk harga terendah di banderol Rp80 ribu dengan isian seperti sajadah dan tasbih, pecah belah seperti mug dan barang-barang yang terhitung kecil. Harga tertinggi di banderol Rp1,5 juta dengan beragam isian, mulai dari kue kering, sajadah, mukenah, pecah belah bahkan dipercantik dengan properti yang menarik.

Baca Juga :  Pemko Serahkan Bantuan untuk Perawatan Sandung Ngabe Soekah

“Seperti parcel yang harganya Rp1,5 juta itu didesain dengan menyertakan properti meja hias, isianya cukup lengkap,” jelas perempuan 28 tahun ini.

Untuk bahan-bahan produksi seperti properti dan isian parcel memang ada beberapa diambil dari Palangka Raya, namun beberapa lainya lebih banyak dari Surabaya dan Banjarmasin.

“Lantaran untuk di Palangka Raya properti yang dibutuhkan tidak terlalu banyak tersedia,” tegasnya.

Saat ini, lanjutnya, ia fokus menyelesiakan pesanan pelanggan dan sudah closer order. Namun, untuk pelanggan yang sering memesan masih tetap dilayani, mengingat waktu dan tenaga sudah tidak dapat menyelesiakan pesanan yang menumpuk.

“Minimal pemesanan dua hari sebelum barang diambil, tetapi untuk kondisi seperti ini bisa sampai satu minggu barang baru ready,” singkatnya.

Biasanya, untuk pemesanan parcel lebaran ini, minimal pemesanan tiga parcel dan paling banyak 50 parcel. Ia tidak membanderol minimal pemesanan, namun pada momentum Ramadan ini rata-rata minimal pemesanan oleh pemesan tiga buah.

“Selama Ramadan hingga Jumat (14/4) sudah mengeluarkan 200 buah parcel lebaran,” ujar perempuan yang hobi bersepeda ini.

Ia mengaku, untuk omzet sehari-hari biasa berada di angka Rp5 hingga Rp7 juta. Namun, momentum Ramadan ini omzetnya mencapai Rp100 juta.

Roti sobek by Ayu Putri

Begitu pun yang dialami penjual Roti sobek by Ayu Putri yang berada di Jalan G Obos Induk. Putri, pemilik usaha dengan nama Roti Sobek by Ayu Putri yang menjual berbagai roti dan kue mengatakan, penjualan hempers roti sobek ini seiring dengan usahanya yang sudah berjalan sekitar tiga tahun. Usaha yang dulunya hanya dijalankan dengan home industri saja, kini telah dijalankan 80 persen secara online melalui aplikasi Instagram dan 20 persennya lagi secara offline di rumah.

”Pendapatan dari penjualan hempers pastinya lebih besar dari hanya perjualan roti seperti biasa, karena hempers yang kami jual ini berisikan roti dan kue kering buatan tangan sendiri. Apalagi waktu hari-hari besar seperti bulan Rmadan, lebaran, Natal maupun tahun baru pesanan hempers pasti banyak, khususnya dari dinas-dinas maupun instansi,” ujarnya.

Baca Juga :  Personel Polres Barsel Tak Kenal Hari Libur demi Kamtibmas Kondusif

Biasanya, dua minggu atau seminggu menjelang acara besar seperti lebaran ini pesana hampers membludak. Hal inilah yang membuat para pekerja sangat kewalahan, ditambah lagi dengan adanya pesanan dadakan dan memaksa untuk cepat selesai. Hampers yang ditawarkan juga tidak hanya berisikan roti atau kue yang berasal dari olahan tangan sendiri saja, tetapi juga ada sajadah, kurma, dan pecah belah kramik sesuai permintaan.

“Omzet yang diterima pada penjualan hempers ini bisa mencapai lima kali lipat dari penjualan biasanya,” tegasnya.

Misal saja, dalam sehari bisa mendapat omset Rp1,5 juta, pada hari-hari besar seperti bulan puasa ini dalam sehari itu bisa mendapatkan omset sampai Rp3 hinggaRp5 juta. Tapi ini hanya bulan-bulan besar saja.

“Namun untuk hampers maupun parsel seminggu sebelum hari besar itu dalam sehari bisa mendapatkan omset Rp5 hingga Rp7 juta sesuai budget masing-masing,” jelasnya.

Harga yang ditawarkan dalam penjualan hampers ini ditarif dari harga Rp150 ribu sampai dengan Rp650 ribu. Kendala yang di hadapi dalam memlakukan usaha hampers atau parsel itu lebih ke tempat-tempat pembelian kemasan-kemasan hempers yang susah.

“Ditambah kalau kehabisan bahan dan packing. Apalagi di Palangka Raya ini belum ada tempat pembelian untuk properti parcel,” tegasnya.

banana strudel by Alveed

Sementara itu, penjualan banana strudel by Alveed juga melayani pesanan hampers Ramadan dan lebaran. Awalnya, usaha ini tidak fokus pada hampers saja, tetapi menjual makanan secara umum. Ia menjual mangga ketan yang dimulai pada akhir 2022 lalu dan banana strudel baru dimulai pada Februari tahun ini. Memanfaatkan momen Ramadan, ia menerima orderan untuk hampers Ramadan dan lebaran.

“Hari-hari biasa saya menjual mangga ketan dan banana strudel ini secara online, melihat antusiasi masyarakat cukup tinggi menjadikan saya berani untuk membuka orderan untuk hamper Ramadan dan lebaran,” kata Alvi Rizka Nur Hida.(ram)

 

Momentum bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idulfitri 1444 hijriah,, banyak usaha yang mengalami peningkatan omzet. Selain jajanan takjil dan kue lebaran, bisnis parcel juga mengalami gelombang peningkatan omzet.

 

WULAN SARI – ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

 

KEMASANNYA unik-unik. Ada yang sederhana, ada yang lumayan mewah. Begitulah wajah parcel yang dilihat penulis saat menyambangi Huma Parcel Palangka Raya. Sang Owner, Denada mengaku pesanan parcel lebaran tahun ini membeludak. Harus segera close order karena kewalahan melayani permintaan.

Hingga saat ini, parcel Ramadan di Huma Parcel Palangka Raya terus ramai permintaan, terlebih menjelang lebaran. Dena, sapanya, mengaku bahwa pesanan membeludak di hari ke 15 bulan Ramadan. Banyak pemesan yang meminta untuk dikirimkan pada satu minggu sebelum lebaran.

“Mulai minggu pertama Ramadan itu sudah mulai ada yang pesan untuk parcel Ramadan, namun lebih banyak itu dimulai di pertengahan Ramadan, rata-rata mereka minta parcel di kirimkan seminggu sebelum lebaran,” ucapnya.

Untuk jenis isian parcel, perempuan yang lahir di Kota Cantik Palangka Raya ini mengaku isinya bervariasi. Ada makanan seperti kue kering, snack, mukenah, sajadah, tasbih hingga barang-barang pecah belah.

“Untuk kue kering saya bekerja sama dengan kakak saya, dia yang memproduksi kue kering. Namun ada beberapa snack dam cookies yang dibeli di luar Palangka Raya,” ujarnya.

Perempuan yang lahir pada 17 Juli 1994 ini memang memiliki kreativitas yang tinggi. Semua model desain parcel ia yang merakit sendiri dengan pemikirannya sendiri. Pada Ramadan kali ini, ia membuat 16 jenis desain parcel yang dituangkan pada katalog. Pemesan tinggal memilih contoh parsel yang dilengkapi dengan isian dan harga.

“Namun jika pemesan menginginkan model di luar katalog tetap dilayani, namun disesuaikan dengan ketersediaan barang yang ada,” tegasnya.

Untuk harga terendah di banderol Rp80 ribu dengan isian seperti sajadah dan tasbih, pecah belah seperti mug dan barang-barang yang terhitung kecil. Harga tertinggi di banderol Rp1,5 juta dengan beragam isian, mulai dari kue kering, sajadah, mukenah, pecah belah bahkan dipercantik dengan properti yang menarik.

Baca Juga :  Pemko Serahkan Bantuan untuk Perawatan Sandung Ngabe Soekah

“Seperti parcel yang harganya Rp1,5 juta itu didesain dengan menyertakan properti meja hias, isianya cukup lengkap,” jelas perempuan 28 tahun ini.

Untuk bahan-bahan produksi seperti properti dan isian parcel memang ada beberapa diambil dari Palangka Raya, namun beberapa lainya lebih banyak dari Surabaya dan Banjarmasin.

“Lantaran untuk di Palangka Raya properti yang dibutuhkan tidak terlalu banyak tersedia,” tegasnya.

Saat ini, lanjutnya, ia fokus menyelesiakan pesanan pelanggan dan sudah closer order. Namun, untuk pelanggan yang sering memesan masih tetap dilayani, mengingat waktu dan tenaga sudah tidak dapat menyelesiakan pesanan yang menumpuk.

“Minimal pemesanan dua hari sebelum barang diambil, tetapi untuk kondisi seperti ini bisa sampai satu minggu barang baru ready,” singkatnya.

Biasanya, untuk pemesanan parcel lebaran ini, minimal pemesanan tiga parcel dan paling banyak 50 parcel. Ia tidak membanderol minimal pemesanan, namun pada momentum Ramadan ini rata-rata minimal pemesanan oleh pemesan tiga buah.

“Selama Ramadan hingga Jumat (14/4) sudah mengeluarkan 200 buah parcel lebaran,” ujar perempuan yang hobi bersepeda ini.

Ia mengaku, untuk omzet sehari-hari biasa berada di angka Rp5 hingga Rp7 juta. Namun, momentum Ramadan ini omzetnya mencapai Rp100 juta.

Roti sobek by Ayu Putri

Begitu pun yang dialami penjual Roti sobek by Ayu Putri yang berada di Jalan G Obos Induk. Putri, pemilik usaha dengan nama Roti Sobek by Ayu Putri yang menjual berbagai roti dan kue mengatakan, penjualan hempers roti sobek ini seiring dengan usahanya yang sudah berjalan sekitar tiga tahun. Usaha yang dulunya hanya dijalankan dengan home industri saja, kini telah dijalankan 80 persen secara online melalui aplikasi Instagram dan 20 persennya lagi secara offline di rumah.

”Pendapatan dari penjualan hempers pastinya lebih besar dari hanya perjualan roti seperti biasa, karena hempers yang kami jual ini berisikan roti dan kue kering buatan tangan sendiri. Apalagi waktu hari-hari besar seperti bulan Rmadan, lebaran, Natal maupun tahun baru pesanan hempers pasti banyak, khususnya dari dinas-dinas maupun instansi,” ujarnya.

Baca Juga :  Personel Polres Barsel Tak Kenal Hari Libur demi Kamtibmas Kondusif

Biasanya, dua minggu atau seminggu menjelang acara besar seperti lebaran ini pesana hampers membludak. Hal inilah yang membuat para pekerja sangat kewalahan, ditambah lagi dengan adanya pesanan dadakan dan memaksa untuk cepat selesai. Hampers yang ditawarkan juga tidak hanya berisikan roti atau kue yang berasal dari olahan tangan sendiri saja, tetapi juga ada sajadah, kurma, dan pecah belah kramik sesuai permintaan.

“Omzet yang diterima pada penjualan hempers ini bisa mencapai lima kali lipat dari penjualan biasanya,” tegasnya.

Misal saja, dalam sehari bisa mendapat omset Rp1,5 juta, pada hari-hari besar seperti bulan puasa ini dalam sehari itu bisa mendapatkan omset sampai Rp3 hinggaRp5 juta. Tapi ini hanya bulan-bulan besar saja.

“Namun untuk hampers maupun parsel seminggu sebelum hari besar itu dalam sehari bisa mendapatkan omset Rp5 hingga Rp7 juta sesuai budget masing-masing,” jelasnya.

Harga yang ditawarkan dalam penjualan hampers ini ditarif dari harga Rp150 ribu sampai dengan Rp650 ribu. Kendala yang di hadapi dalam memlakukan usaha hampers atau parsel itu lebih ke tempat-tempat pembelian kemasan-kemasan hempers yang susah.

“Ditambah kalau kehabisan bahan dan packing. Apalagi di Palangka Raya ini belum ada tempat pembelian untuk properti parcel,” tegasnya.

banana strudel by Alveed

Sementara itu, penjualan banana strudel by Alveed juga melayani pesanan hampers Ramadan dan lebaran. Awalnya, usaha ini tidak fokus pada hampers saja, tetapi menjual makanan secara umum. Ia menjual mangga ketan yang dimulai pada akhir 2022 lalu dan banana strudel baru dimulai pada Februari tahun ini. Memanfaatkan momen Ramadan, ia menerima orderan untuk hampers Ramadan dan lebaran.

“Hari-hari biasa saya menjual mangga ketan dan banana strudel ini secara online, melihat antusiasi masyarakat cukup tinggi menjadikan saya berani untuk membuka orderan untuk hamper Ramadan dan lebaran,” kata Alvi Rizka Nur Hida.(ram)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/