Minggu, Oktober 6, 2024
26.9 C
Palangkaraya

Pintu Masuk Kalteng Lewat Bartim, Sepi

TAMIANG LAYANG-Pemberlakukan peniadaan mudik di wilayah perbatasan Kalteng – Kalsel di Pasar Panas Kelurahan Taniran Kecamatan Benua Lima Kabupaten Bartim berdampak pada arus lalu lintas jalan lengang. Pasalnya sejak Pukul 00.00 WIB hanya sejumlah kendaraan yang diperbolehkan melintas dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan, Kamis (6/5).

Pantauan Kalteng Pos, pos dijaga ketat tim gabungan TNI – Polri, Kesehatan, Dishub, Satpol PP, dan Orari. Petugas terlihat aktif memberhentikan setiap kendaraan pribadi roda dua, empat, maupun angkutan umum. Mereka dicek identitas, penerapan protokol kesehatan menggunakan masker, suhu tubuh, dan tujuan perjalanan, begitu sebaliknya.

Sedikit yang diperintah langsung putar balik karena tidak bisa melengkapi dokumen administrasi seperti hasil rapid namun, ada yang bertahan dan memilih melakukan rapid di tempat.

Baca Juga :  Sehari Harus 2.912 Testing

“Dari Barabai Mas mau ke Buntok,” sebut pengemudi truk angkutan air kemasan yang menunggu antrean untuk menjalani rapid bersama rekannya ditenda pos penyekatan.

Pria berperawakan gempal itu mengaku dari Barabai Hulu Sungai Tengah (HST) Provinsi Kalsel dan beberapa kali diberhentikan dalam perjalanan namun tidak diminta dokumen seperti yang disyaratkan.

TAMIANG LAYANG-Pemberlakukan peniadaan mudik di wilayah perbatasan Kalteng – Kalsel di Pasar Panas Kelurahan Taniran Kecamatan Benua Lima Kabupaten Bartim berdampak pada arus lalu lintas jalan lengang. Pasalnya sejak Pukul 00.00 WIB hanya sejumlah kendaraan yang diperbolehkan melintas dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan, Kamis (6/5).

Pantauan Kalteng Pos, pos dijaga ketat tim gabungan TNI – Polri, Kesehatan, Dishub, Satpol PP, dan Orari. Petugas terlihat aktif memberhentikan setiap kendaraan pribadi roda dua, empat, maupun angkutan umum. Mereka dicek identitas, penerapan protokol kesehatan menggunakan masker, suhu tubuh, dan tujuan perjalanan, begitu sebaliknya.

Sedikit yang diperintah langsung putar balik karena tidak bisa melengkapi dokumen administrasi seperti hasil rapid namun, ada yang bertahan dan memilih melakukan rapid di tempat.

Baca Juga :  Sehari Harus 2.912 Testing

“Dari Barabai Mas mau ke Buntok,” sebut pengemudi truk angkutan air kemasan yang menunggu antrean untuk menjalani rapid bersama rekannya ditenda pos penyekatan.

Pria berperawakan gempal itu mengaku dari Barabai Hulu Sungai Tengah (HST) Provinsi Kalsel dan beberapa kali diberhentikan dalam perjalanan namun tidak diminta dokumen seperti yang disyaratkan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/