PALANGKA RAYA-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng H Agustiar Sabran SKom menyebut mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa dan negara. Hal itu diutarakannya saat menyosialisasikan empat pilar kebangsaan di Palangka Raya beberapa waktu lalu, yang melibatkan sejumlah mahasiswa dari beberapa universitas yang ada Kota Cantik ini.
“Tidak hanya kepada warga maupun elemen masyaramat, penekanan dan sosialisasi empat pilar kebangsaam juga disampaikan bagi mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Palangka Raya,” kata Agustiar Sabran, Jumat (9/6).
Menurutnya tujuan dilaksanakan sosialisasi empat pilar kebangsaan ini yakni untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mahasiswa akan pentingnya memahami dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sosialisasi yang dilakukan ini menekankan pentingnya empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Empat pilar tersebut merupakan fondasi yang kuat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Dalam era informasi yang serbacepat seperti sekarang ini, mahasiswa harus mampu menjadi agen perubahan yang cerdas dan kritis. Salah satu hal penting yang perlu dikuasai adalah kemampuan menangkal isu-isu hoaks yang dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa. Secara konkret, H Agustiar Sabran menyoroti peran mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang harus memiliki komitmen dan tanggung jawab dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Saya berharap melalui sosialisasi ini mahasiswa dapat menginternalisasikan nilai-nilai kebangsaan dan mampu melawan penyebaran berita bohong yang bisa saja merusak stabilitas sosial kemasyarakatan,” tekannya.
Pria yang juga mejabat Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini berharap melalui sosialisasi ini para mahasiswa di Kalteng dapat lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan.
“Mereka (mahasiswa, red) diharapkan menjadi garda terdepan dalam menangkal penyebaran isu hoaks dan memperkuat persatuan serta kesatuan bangsa, menjadikan Indonesia yang lebih maju dan harmonis,” tutupnya. (hms/nue/ce/ala)