SAMPIT-Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendapat apresiasi dari pemerintah pusat dengan mendapat penghargaan sebagai peringkat pertama penanganan stunting. Hal tersebut di sampaikan Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor.
“Penghargaan ini menggambarkan komitmen kuat dan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani stunting dan selaras dengan program pusat untuk percepatan pencegahan stunting dalam upaya penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul,” kata Halikinnor, Rabu (21/6).
Menurutnya, tujuan besar yang ingin dicapai bukan penghargaan, tetapi bagaimana terus menurunnya angka stunting di Kabupaten Kotim ini, sehingga mampu meningkatkan kualitas generasi penerus yang bisa bersaing dengan daerah lainnya.
“Kabupaten Kotim memang menjadi sorotan beberapa tahun terakhir ini lantaran kasus stunting di daerah ini cukup tinggi. Hal itu pula yang membuat pemerintah pusat menetapkan kabupaten ini menjadi salah satu lokus penanganan stunting,” ujar Halikin.
Dirinya juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Kotim secara serius dan bekerja keras menanggulangi stunting. Semua satuan organisasi perangkat daerah dikerahkan membantu upaya menekan stunting melalui bidang kerja masing-masing.
“Walaupun kasus stunting masih tinggi, namun keseriusan pemerintah kabupaten dalam berupaya menanggulangi penyakit gagal tumbuh pada bayi itu, membuat pemerintah memberikan perhatian dan apresiasi kepada daerah ini,” ucap Halikin.
Mantan Sekertaris Daerah ini juga mengatakan selain Stunting pendidikan menjadi salah satu prioritas bagi pemerintah Kabupaten Kotim karena sangat penting untuk peningkatan SDM, karena pendidikan adalah urusan wajib yang harus ditingkatkan, terutama dari tingkat paud, taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), hingga sekolah menengah pertama (SMP) yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.
“Pendidikan memiliki dua tujuan besar yaitu membantu orang-orang menjadi cerdas dan membantu mereka memiliki kemanfaatan objektif dengan satu harapan mereka kelak menjadi manusia yang mampu berpikir kritis, analitis, mandiri, bertanggungjawab jujur dalam ucapan, serta tindakan dan mampu membangun diri dan keluarganya sehingga bisa bersaing dengan daerah lainnya,” tutupnya. (bah/ans)