Minggu, September 29, 2024
24.1 C
Palangkaraya

PT PPI Beralih Gunakan Listrik PLN

BANJARBARU – Lebih andal dan efisien, PT Panca Perkasa Indoprima Sebamban Terminal Uta­ma (PT PPI) akhirnya be­ralih menggunakan listrik PLN secara penuh, dengan kapasitas 1.975 kVA melalui program Captive Power Acquisition.

Direktur PT PPI, Ikh­san, mengapresiasi PLN yang telah mengabulkan permohonannya untuk menjadi pelanggan PLN secara penuh.

“Tentunya kami ber­terima kasih kepada PLN Kalselteng, karena saat ini kami resmi menjadi pelanggan. Walaupun PLN harus membangun jaringan baru ke site kami, ini luar biasa,” ujar Ikhsan, dalam sambutannya pada kegiatan pengaktifan pelanggan di site PT PPI, Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Se­latan, Selasa (20/6).

Ikhsan menuturkan, bahwa dengan beralih ke listrik PLN, PT PPI bisa menekan biaya operasi untuk pembangkit secara mandiri.

“Menurut perhitungan kami bisa menghemat se­kitar Rp700 juta per bulan hanya untuk penyediaan listrik, tidak termasuk biaya pemeliharaan dan pembe­lian spare part jika terjadi gangguan,” ungkapnya.

Sementara itu, General Manager PT PLN (Perse­ro) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Mu­hammad Joharifin menyampaikan, kerja sama PLN dan PT PPI melalui program Incentive Cap­tive Acquisition adalah kerjasama lanjutan. Se­bab sebelumnya sudah dilakukan pada Januari 2022 lalu di Bunati, Kabu­paten Tanah Bumbu, Kali­mantan Selatan.

“Kami sangat senang PT PPI telah menjadi keluarga besar PLN, menjadi pelang­gan PLN yang telah mempercayakan kebutuhan energi listriknya kepada PLN secara penuh,” kata Joharifin.

Melalui layanan Captive Power Acquisition, pelanggan yang bersedia mengalihkan penggunaan listrik mandiri dari pem­bangkitnya ke listrik PLN akan mendapatkan insentif tarif listrik, sekaligus kean­dalan pasokan listrik secara penuh dari PLN.

“Kami pastikan kepa­da para investor Industri di Kalselteng tidak perlu ragu, kami siap memenu­hi berapa pun kebutuhan suplai tenaga listrik untuk menjalankan operasional Industri,” tegasnya.

Ia juga menyebut, sur­plus daya mampu sistem interkoneksi PLN antara Kaltim – Kalsel – Kalteng saat ini mencapai 429 MW, sehingga ini sangat siap untuk menyambut pertumbuhan industri di Kalimantan.

“PLN siap mendukung pertumbuhan industri yang semakin berkem­bang, hal ini sejalan dengan misi PLN yakni untuk mengupayakan agar tenaga listrik men­jadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjadikan tenaga listrik sebagai me­dia untuk meningkatkan kualitas kehidupan mas­yarakat,” ujarnya.

Menurut dia, dengan po­tensi besar pada sektor in­dustri dan pertambangan di Kalimantan Selatan, PLN akan terus berupaya meningkatkan keandalan suplai listrik di sisi jaringan distribusi pelanggan.

“Kami akan berupaya maksimal untuk mem­berikan pelayanan suplai tenaga listrik terbaik un­tuk mendukung operasional perusahaan, sehingga Anda fokus bisnisnya, kami urus listriknya,” tandasnya.

Kalimantan Selatan se­bagai wilayah penyangga ibu kota negara diprediksi akan semakin tumbuh banyak industri dan jadi sentra ekonomi baru. Dengan ketersediaan daya listrik yang prima, PLN pastikan kebutu­han daya di Kalimantan Sela­tan dan Kalimantan Tengah dapat terlayani dengan baik. (kom/hms/b17/aza)

BANJARBARU – Lebih andal dan efisien, PT Panca Perkasa Indoprima Sebamban Terminal Uta­ma (PT PPI) akhirnya be­ralih menggunakan listrik PLN secara penuh, dengan kapasitas 1.975 kVA melalui program Captive Power Acquisition.

Direktur PT PPI, Ikh­san, mengapresiasi PLN yang telah mengabulkan permohonannya untuk menjadi pelanggan PLN secara penuh.

“Tentunya kami ber­terima kasih kepada PLN Kalselteng, karena saat ini kami resmi menjadi pelanggan. Walaupun PLN harus membangun jaringan baru ke site kami, ini luar biasa,” ujar Ikhsan, dalam sambutannya pada kegiatan pengaktifan pelanggan di site PT PPI, Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Se­latan, Selasa (20/6).

Ikhsan menuturkan, bahwa dengan beralih ke listrik PLN, PT PPI bisa menekan biaya operasi untuk pembangkit secara mandiri.

“Menurut perhitungan kami bisa menghemat se­kitar Rp700 juta per bulan hanya untuk penyediaan listrik, tidak termasuk biaya pemeliharaan dan pembe­lian spare part jika terjadi gangguan,” ungkapnya.

Sementara itu, General Manager PT PLN (Perse­ro) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Mu­hammad Joharifin menyampaikan, kerja sama PLN dan PT PPI melalui program Incentive Cap­tive Acquisition adalah kerjasama lanjutan. Se­bab sebelumnya sudah dilakukan pada Januari 2022 lalu di Bunati, Kabu­paten Tanah Bumbu, Kali­mantan Selatan.

“Kami sangat senang PT PPI telah menjadi keluarga besar PLN, menjadi pelang­gan PLN yang telah mempercayakan kebutuhan energi listriknya kepada PLN secara penuh,” kata Joharifin.

Melalui layanan Captive Power Acquisition, pelanggan yang bersedia mengalihkan penggunaan listrik mandiri dari pem­bangkitnya ke listrik PLN akan mendapatkan insentif tarif listrik, sekaligus kean­dalan pasokan listrik secara penuh dari PLN.

“Kami pastikan kepa­da para investor Industri di Kalselteng tidak perlu ragu, kami siap memenu­hi berapa pun kebutuhan suplai tenaga listrik untuk menjalankan operasional Industri,” tegasnya.

Ia juga menyebut, sur­plus daya mampu sistem interkoneksi PLN antara Kaltim – Kalsel – Kalteng saat ini mencapai 429 MW, sehingga ini sangat siap untuk menyambut pertumbuhan industri di Kalimantan.

“PLN siap mendukung pertumbuhan industri yang semakin berkem­bang, hal ini sejalan dengan misi PLN yakni untuk mengupayakan agar tenaga listrik men­jadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjadikan tenaga listrik sebagai me­dia untuk meningkatkan kualitas kehidupan mas­yarakat,” ujarnya.

Menurut dia, dengan po­tensi besar pada sektor in­dustri dan pertambangan di Kalimantan Selatan, PLN akan terus berupaya meningkatkan keandalan suplai listrik di sisi jaringan distribusi pelanggan.

“Kami akan berupaya maksimal untuk mem­berikan pelayanan suplai tenaga listrik terbaik un­tuk mendukung operasional perusahaan, sehingga Anda fokus bisnisnya, kami urus listriknya,” tandasnya.

Kalimantan Selatan se­bagai wilayah penyangga ibu kota negara diprediksi akan semakin tumbuh banyak industri dan jadi sentra ekonomi baru. Dengan ketersediaan daya listrik yang prima, PLN pastikan kebutu­han daya di Kalimantan Sela­tan dan Kalimantan Tengah dapat terlayani dengan baik. (kom/hms/b17/aza)

Artikel Terkait