Jumat, September 20, 2024
38.1 C
Palangkaraya

Lena, Otak Pembunuh Bue Lodoy Sempat Melayat Bersama Pasangan Lesbinya

PALANGKA RAYA – Pihak keluarga Lodoy Tamus angkat bicara pascaterungkapnya misteri kematian kakek berusia 74 tahun itu. Pembunuhan yang dilakukan Herlina alias Lena, Mustika Rahayu alias Rama dan Triwati Lestari alias Aji adalah sebuah perbuatan yang sangat biadab. Pensiunan PNS itu ditemukan pada 12 Juni lalu. Jauh sekali. Yakni di aliran Sungai Luhing, Desa Kayu Bulan, Kecamatan Kapuas Tengah.

Nopriyanti, anak bungsu dari Bue Lodoy, pihak keluarga pertama kali mengetahui kabar penemuan mayat di Kayu bulan langsung mendatangi Kamar Jenazah RSUD dr Doris Sylvanus, 12 Juni lalu. Betapa terkejutnya dirinya dan saudara-saudara mengetahui fakta bahwa mayat yang di temukan tersebut memang  ayah kandungnya.

Baca : https://kaltengpos.jawapos.com/berita-utama/22/06/2023/anak-bue-lodoy-minta-tiga-tersangka-dihukum-mati/

Ada tanda lahir bulat berwarna hitam yang ada di bahu kanan almarhum. Selain pada mayat tersebut tenda bekas luka di bagian hidung sama seperti yang dimiliki almarhum.

Baca Juga :  Bukit Rawi Banjir Lagi

Nopriyanti menyebut, saat almarhum disemayamkan di rumah, pelaku utama yakni Lena datang ke rumah untuk melayat. Lena datang bersama temannya yang berinisial L, yang diduga kuat pasangan lesbinya.

Baca : http://https://kaltengpos.jawapos.com/berita-utama/22/06/2023/anak-bue-lodoy-minta-tiga-tersangka-dihukum-mati/

“Kan kami ngubur hari Rabu, hari Selasa datang ke rumah dengan L, dia duduk di dapur,”kata Nopriyanti seraya menunjuk posisi tempat Lena dan L duduk saat melayat itu.

Dikatakannya pada saat datang tidak ada gelagat yang mencurigakan yang ditunjukkan baik oleh Lena maupun L. “Mereka itu datang seperti orang melayat biasa,”kata Nopriyanti yang juga mengatakan bahwa pada saat melayat, keduanya menggunakan jilbab dan juga menutupi wajah mereka dengan masker hingga pihak keluarga tidak bisa memastikan bagaimana raut wajah keduanya.

Baca Juga :  Kemenhub Minta Tanah Pelabuhan Bahaur Dihibahkan

Untuk diketahui, motif pembunuhan sendiri dilatarbelakangi faktor asmara dan sakit hati tersangka Lina terhadap Bue Lodoy. Menurut pengakuan Lina, Bue Lodoy, yang menduda sedari 2021 lalu itu memiliki hubungan dengan Melati (nama samaran), yang kebetulan merupakan kekasih dari Lina.

Melihat semakin lengket hubungan asmara antara Bue Lodoy dengan Melati, Lina cemburu. Motif lain, Lina sakit hati pernah dimarahu Bue Lodoy di depan umum saat bekerja.

“Untuk motif, karena tersangka Lina merasa cemburu dan juga sakit hati terhadap tindakan korban,”jelas Dirreskrimum Polda Kalteng Kombes Pol Faisal F Napitupulu didampingi Kabidhumas AKBP Erlan Munaji dan Kasatreskrim Polres Kapuas Iptu Iyudi Hartanto.(sja/ram)

PALANGKA RAYA – Pihak keluarga Lodoy Tamus angkat bicara pascaterungkapnya misteri kematian kakek berusia 74 tahun itu. Pembunuhan yang dilakukan Herlina alias Lena, Mustika Rahayu alias Rama dan Triwati Lestari alias Aji adalah sebuah perbuatan yang sangat biadab. Pensiunan PNS itu ditemukan pada 12 Juni lalu. Jauh sekali. Yakni di aliran Sungai Luhing, Desa Kayu Bulan, Kecamatan Kapuas Tengah.

Nopriyanti, anak bungsu dari Bue Lodoy, pihak keluarga pertama kali mengetahui kabar penemuan mayat di Kayu bulan langsung mendatangi Kamar Jenazah RSUD dr Doris Sylvanus, 12 Juni lalu. Betapa terkejutnya dirinya dan saudara-saudara mengetahui fakta bahwa mayat yang di temukan tersebut memang  ayah kandungnya.

Baca : https://kaltengpos.jawapos.com/berita-utama/22/06/2023/anak-bue-lodoy-minta-tiga-tersangka-dihukum-mati/

Ada tanda lahir bulat berwarna hitam yang ada di bahu kanan almarhum. Selain pada mayat tersebut tenda bekas luka di bagian hidung sama seperti yang dimiliki almarhum.

Baca Juga :  Bukit Rawi Banjir Lagi

Nopriyanti menyebut, saat almarhum disemayamkan di rumah, pelaku utama yakni Lena datang ke rumah untuk melayat. Lena datang bersama temannya yang berinisial L, yang diduga kuat pasangan lesbinya.

Baca : http://https://kaltengpos.jawapos.com/berita-utama/22/06/2023/anak-bue-lodoy-minta-tiga-tersangka-dihukum-mati/

“Kan kami ngubur hari Rabu, hari Selasa datang ke rumah dengan L, dia duduk di dapur,”kata Nopriyanti seraya menunjuk posisi tempat Lena dan L duduk saat melayat itu.

Dikatakannya pada saat datang tidak ada gelagat yang mencurigakan yang ditunjukkan baik oleh Lena maupun L. “Mereka itu datang seperti orang melayat biasa,”kata Nopriyanti yang juga mengatakan bahwa pada saat melayat, keduanya menggunakan jilbab dan juga menutupi wajah mereka dengan masker hingga pihak keluarga tidak bisa memastikan bagaimana raut wajah keduanya.

Baca Juga :  Kemenhub Minta Tanah Pelabuhan Bahaur Dihibahkan

Untuk diketahui, motif pembunuhan sendiri dilatarbelakangi faktor asmara dan sakit hati tersangka Lina terhadap Bue Lodoy. Menurut pengakuan Lina, Bue Lodoy, yang menduda sedari 2021 lalu itu memiliki hubungan dengan Melati (nama samaran), yang kebetulan merupakan kekasih dari Lina.

Melihat semakin lengket hubungan asmara antara Bue Lodoy dengan Melati, Lina cemburu. Motif lain, Lina sakit hati pernah dimarahu Bue Lodoy di depan umum saat bekerja.

“Untuk motif, karena tersangka Lina merasa cemburu dan juga sakit hati terhadap tindakan korban,”jelas Dirreskrimum Polda Kalteng Kombes Pol Faisal F Napitupulu didampingi Kabidhumas AKBP Erlan Munaji dan Kasatreskrim Polres Kapuas Iptu Iyudi Hartanto.(sja/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/