PALANGKA RAYA-Legislator Kalteng, Toga Hamonangan Nadeak menyebut pemberdayaan masyarakat lokal wajib untuk dilakukan, terutama oleh perusahaan besar swasta (PBS) yang beroperasi di wilayah Kalteng.
Dalam pandangannya, upaya pemberdayaan masyarakat lokal yang bekerja di perusahaan-perusahaan di provinsi ini masih belum optimal, terutama bagi komunitas masyarakat sebagai sumber daya manusia (SDM) lokal yang tinggal di sekitar wilayah perusahaan tersebut.
“Kita memiliki kekayaan SDM lokal yang luar biasa, dan PBS ini harus lebih proaktif dalam membangun sinergi dengan komunitas lokal. Pemberdayaan SDM ini bukan hanya tentang memberikan pekerjaan, tapi juga memberikan pelatihan dan kesempatan untuk berkontribusi secara lebih signifikan,” ucapnya, Jumat (11/8).
Lebih lanjut, melalui pemberdayaan itu kata dia maka akan dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar pada wilayah di sekitarnya. Oleh karenanya, PBS memiliki tanggung jawab moral untuk membantu meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat setempat.
“Ketika perusahaan berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat lokal, ini juga akan berdampak positif pada hubungan antara perusahaan dan masyarakat serta membantu menciptakan iklim kerja yang lebih harmonis dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga meminta agar pemda bersama dengan stakeholder terkait turut berperan dalam mendorong perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan pemberdayaan SDM lokal. Ia mengusulkan untuk mendukung program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan sektor industri di wilayah tersebut.
“Kita memerlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat lokal untuk mencapai pemberdayaan SDM yang maksimal. Ini bukan hanya tentang ekonomi, namun juga tentang membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh komunitas masyarakat di Kalteng,” tutupnya. (irj/ans)
PALANGKA RAYA-Legislator Kalteng, Toga Hamonangan Nadeak menyebut pemberdayaan masyarakat lokal wajib untuk dilakukan, terutama oleh perusahaan besar swasta (PBS) yang beroperasi di wilayah Kalteng.
Dalam pandangannya, upaya pemberdayaan masyarakat lokal yang bekerja di perusahaan-perusahaan di provinsi ini masih belum optimal, terutama bagi komunitas masyarakat sebagai sumber daya manusia (SDM) lokal yang tinggal di sekitar wilayah perusahaan tersebut.
“Kita memiliki kekayaan SDM lokal yang luar biasa, dan PBS ini harus lebih proaktif dalam membangun sinergi dengan komunitas lokal. Pemberdayaan SDM ini bukan hanya tentang memberikan pekerjaan, tapi juga memberikan pelatihan dan kesempatan untuk berkontribusi secara lebih signifikan,” ucapnya, Jumat (11/8).
Lebih lanjut, melalui pemberdayaan itu kata dia maka akan dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar pada wilayah di sekitarnya. Oleh karenanya, PBS memiliki tanggung jawab moral untuk membantu meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat setempat.
“Ketika perusahaan berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat lokal, ini juga akan berdampak positif pada hubungan antara perusahaan dan masyarakat serta membantu menciptakan iklim kerja yang lebih harmonis dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga meminta agar pemda bersama dengan stakeholder terkait turut berperan dalam mendorong perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan pemberdayaan SDM lokal. Ia mengusulkan untuk mendukung program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan sektor industri di wilayah tersebut.
“Kita memerlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat lokal untuk mencapai pemberdayaan SDM yang maksimal. Ini bukan hanya tentang ekonomi, namun juga tentang membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh komunitas masyarakat di Kalteng,” tutupnya. (irj/ans)
