Minggu, September 29, 2024
35.5 C
Palangkaraya

Dinkes Kalteng Waspada Kabut Asap

PALANGKA RAYA-Kasus kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak bisa dipungkiri akan menyebabkan kabut asap jika semakin meningkat. Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, dr Suyuti Samsul tidak henti-hentinya menegaskan kepada seluruh kalangan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka dari itu, Dinkes Provinsi Kalteng waspada kabut asap mengingat beberapa waktu lalu juga sempat terjadi di salah satu daerah.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kalteng, Riza Syahputra menyebut pihaknya sudah menyiapkan obat-obatan, oksigen, rumah-rumah oksigen, dan kebutuhan lainnya. “Jadi kalau asap kabut tebal dan orang banyak yang terkena sesak nafas, kami sudah siap,” ujarnya pada Kalteng Pos, Senin (30/8).

Ia menyampaikan, jika kabut asap sudah mulai banyak, maka nanti rumah oksigen akan segera dioperasikan. Karena jika langsung dioperasikan, sementara pasien belum ada dananya akan jadi boros.

“Namun jika sudah mulai pekat dan terpapar ke masyarakat akan langsung ditangani. Seperti tahun 2019 lalu, jadi kita sudah ada pengalaman sebelumnya,” terangnya.

Rumah oksigen merupakan tempat atau fasilitas di mana masyarakat dapat mengakses oksigen tambahan. Mengingat jika terdampak kabut asap akan mengganggu saluran pernapasan. Sehingga oksigen tambahan digunakan untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan bernapas atau memiliki masalah pernapasan.

Lebih lanjut ia memberikan contoh kepada Kalteng Pos, ia menyebut jika ruang kerjanya sebagai contoh dan itu bisa digunakan sebagai ruang oksigen jika situasinya darurat. “Selagi ruangannya tertutup, ruangannya tertata, ada disedikan ranjang, ada meja perawat, lalu setelahnya akan ada petugasnya untuk berjaga di ruangan tersebut,” paparnya. (*zia/ans)

PALANGKA RAYA-Kasus kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak bisa dipungkiri akan menyebabkan kabut asap jika semakin meningkat. Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, dr Suyuti Samsul tidak henti-hentinya menegaskan kepada seluruh kalangan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka dari itu, Dinkes Provinsi Kalteng waspada kabut asap mengingat beberapa waktu lalu juga sempat terjadi di salah satu daerah.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kalteng, Riza Syahputra menyebut pihaknya sudah menyiapkan obat-obatan, oksigen, rumah-rumah oksigen, dan kebutuhan lainnya. “Jadi kalau asap kabut tebal dan orang banyak yang terkena sesak nafas, kami sudah siap,” ujarnya pada Kalteng Pos, Senin (30/8).

Ia menyampaikan, jika kabut asap sudah mulai banyak, maka nanti rumah oksigen akan segera dioperasikan. Karena jika langsung dioperasikan, sementara pasien belum ada dananya akan jadi boros.

“Namun jika sudah mulai pekat dan terpapar ke masyarakat akan langsung ditangani. Seperti tahun 2019 lalu, jadi kita sudah ada pengalaman sebelumnya,” terangnya.

Rumah oksigen merupakan tempat atau fasilitas di mana masyarakat dapat mengakses oksigen tambahan. Mengingat jika terdampak kabut asap akan mengganggu saluran pernapasan. Sehingga oksigen tambahan digunakan untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan bernapas atau memiliki masalah pernapasan.

Lebih lanjut ia memberikan contoh kepada Kalteng Pos, ia menyebut jika ruang kerjanya sebagai contoh dan itu bisa digunakan sebagai ruang oksigen jika situasinya darurat. “Selagi ruangannya tertutup, ruangannya tertata, ada disedikan ranjang, ada meja perawat, lalu setelahnya akan ada petugasnya untuk berjaga di ruangan tersebut,” paparnya. (*zia/ans)

Artikel Terkait