Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Memetakan Titik Rawan Karhutla di Palangka Raya

Sinergi Pemko, BMKG dan BNF Hasilkan Portal Website Perisai

PALANGKA RAYA -Sebagai langkah preventif menghadapi risiko kebakaran hutan (karhutla) yang rawan terjadi karena tanah gambut, Pemerintah Kota Palangka Raya meluncurkan inovasi terbaru berupa Portal Website Perisai atau Pemetaan Risiko Bencana Berbasis Sistem Analisa Dini.

Peluncuran ini secara resmi dilakukan oleh Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, di Taman Pasuk Kameloh Jalan S. Parman pada Senin (18/12/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya dipercayakan menjadi leading sector yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan Website Perisai ini, dengan harapan dapat mempermudah BPBD dalam upaya antisipasi bencana.

Portal ini mencerminkan komitmen serius Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menghadapi Karhutla, yang menjadi fokus utama mengingat kota ini dikelilingi oleh hutan dan lahan berharga.

Hera Nugrahayu menjelaskan bahwa Portal Perisai tidak hanya memetakan titik rawan karhutla, tetapi juga memberikan panduan tindakan berdasarkan informasi dari portal yang berbasis satelit. Kolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Borneo Nature Foundation (BNF) menunjukkan langkah proaktif Pemerintah dalam memanfaatkan teknologi untuk kepentingan masyarakat.

Baca Juga :  Gelorakan Semangat Kebangkitan Nasional

“Portal Perisai ini adalah instrumen Pemerintah Kota Palangka Raya, melibatkan sektor lain selain BPBD. Portal ini memetakan titik rawan Karhutla dan memberikan panduan tindakan berdasarkan tampilan portal yang bekerja sama dengan BMKG dan BNF,” ungkap Hera Nugrahayu.

Peluncuran portal ini dilakukan dengan cepat, dengan harapan dapat segera digunakan secara efektif. Hera menekankan pentingnya responsivitas terhadap peringatan dini, mengingat bahwa pemetaan saja tidak cukup tanpa tindak lanjut yang cepat dan efektif.

“Portal ini hanya pemetaan, maka diperlukan tindak lanjut dari peringatan dini. Responsivitas penting agar aplikasi atau portal ini memiliki makna, sehingga perlu diperkuat,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Program Rungan Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia, Yb Anugerah Wicaksono, menjelaskan bahwa BNF berfokus pada fasilitasi kolaborasi antara Pemerintah Kota Palangka Raya, BPBD, dan BMKG. BPBD sangat mendukung inisiatif ini, dan sejak Agustus 2023, BNF telah melakukan diskusi bersama Kepala BPBD dan pihak terkait.

Baca Juga :  1.777 Kendaraan Telah Diuji KIR

“Kota Palangka Raya sebelumnya menggunakan titik hotspot sebagai indikator bahaya. BNF berfokus pada fasilitasi penggunaan tingkat bahaya kota Palangka Raya sebagai indikator untuk penanggulangan masalah ini. Pemetaan rawan dan tindakan yang diambil ketika status bahaya diberikan oleh BPBD sebagai peringatan sistem,” jelas Yb Anugerah Wicaksono.

Yb Anugerah Wicaksono juga menyoroti arahan Pj Wali Kota Palangka Raya bahwa Portal Perisai ini hanya langkah awal, dan yang terpenting adalah tindak lanjut dari informasi yang ditampilkan oleh portal tersebut. Harapannya, Portal Perisai dapat diimplementasikan dengan baik dalam upaya penanganan Karhutla. (*mut/uni)

PALANGKA RAYA -Sebagai langkah preventif menghadapi risiko kebakaran hutan (karhutla) yang rawan terjadi karena tanah gambut, Pemerintah Kota Palangka Raya meluncurkan inovasi terbaru berupa Portal Website Perisai atau Pemetaan Risiko Bencana Berbasis Sistem Analisa Dini.

Peluncuran ini secara resmi dilakukan oleh Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, di Taman Pasuk Kameloh Jalan S. Parman pada Senin (18/12/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya dipercayakan menjadi leading sector yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan Website Perisai ini, dengan harapan dapat mempermudah BPBD dalam upaya antisipasi bencana.

Portal ini mencerminkan komitmen serius Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menghadapi Karhutla, yang menjadi fokus utama mengingat kota ini dikelilingi oleh hutan dan lahan berharga.

Hera Nugrahayu menjelaskan bahwa Portal Perisai tidak hanya memetakan titik rawan karhutla, tetapi juga memberikan panduan tindakan berdasarkan informasi dari portal yang berbasis satelit. Kolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Borneo Nature Foundation (BNF) menunjukkan langkah proaktif Pemerintah dalam memanfaatkan teknologi untuk kepentingan masyarakat.

Baca Juga :  Gelorakan Semangat Kebangkitan Nasional

“Portal Perisai ini adalah instrumen Pemerintah Kota Palangka Raya, melibatkan sektor lain selain BPBD. Portal ini memetakan titik rawan Karhutla dan memberikan panduan tindakan berdasarkan tampilan portal yang bekerja sama dengan BMKG dan BNF,” ungkap Hera Nugrahayu.

Peluncuran portal ini dilakukan dengan cepat, dengan harapan dapat segera digunakan secara efektif. Hera menekankan pentingnya responsivitas terhadap peringatan dini, mengingat bahwa pemetaan saja tidak cukup tanpa tindak lanjut yang cepat dan efektif.

“Portal ini hanya pemetaan, maka diperlukan tindak lanjut dari peringatan dini. Responsivitas penting agar aplikasi atau portal ini memiliki makna, sehingga perlu diperkuat,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Program Rungan Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia, Yb Anugerah Wicaksono, menjelaskan bahwa BNF berfokus pada fasilitasi kolaborasi antara Pemerintah Kota Palangka Raya, BPBD, dan BMKG. BPBD sangat mendukung inisiatif ini, dan sejak Agustus 2023, BNF telah melakukan diskusi bersama Kepala BPBD dan pihak terkait.

Baca Juga :  1.777 Kendaraan Telah Diuji KIR

“Kota Palangka Raya sebelumnya menggunakan titik hotspot sebagai indikator bahaya. BNF berfokus pada fasilitasi penggunaan tingkat bahaya kota Palangka Raya sebagai indikator untuk penanggulangan masalah ini. Pemetaan rawan dan tindakan yang diambil ketika status bahaya diberikan oleh BPBD sebagai peringatan sistem,” jelas Yb Anugerah Wicaksono.

Yb Anugerah Wicaksono juga menyoroti arahan Pj Wali Kota Palangka Raya bahwa Portal Perisai ini hanya langkah awal, dan yang terpenting adalah tindak lanjut dari informasi yang ditampilkan oleh portal tersebut. Harapannya, Portal Perisai dapat diimplementasikan dengan baik dalam upaya penanganan Karhutla. (*mut/uni)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/