Senin, November 25, 2024
26.2 C
Palangkaraya

Uang Bukan Segalanya, Caleg DPR RI Lely H Tundang Siap Bertarung

PALANGKA RAYA – Siapa yang tak kenal dengan Lely H Tundang. Nama calon legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Golkar ini semakin dikenal publik. Lely dikenal sebagai sosok yang tegas, berwibawa serta bijaksana. Bagi Lely H Tundang, menjadi caleg tak sekadar mengandalkan banyak uang dan nama besar orang tua. Tetapi menjadi caleg seyogyanya sejauh mana berbakti kepada masyarakat dengan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Sebagai kaum perempuan sudah selayaknya kita ikut terjun dalam dunia politik untuk menyuarakan aspirasi perempuan. Jadi uang merupakan sesuatu yang penting, tapi uang bukan segalanya. Namun yang paling penting adalah memperjuangkan aspirasi perempuan dan masyarakat,” kata Lely H Tundang.

Menurut Lely yang pernah menjadi tenaga ahli di DPR RI ini, bahwa perempuan mempunyai hak untuk memilih, memegang jabatan politik, bekerja, mendapatkan upah yang adil, serta melindungi dari kekerasan dalam rumah tangga dan lain-lain.

Baca Juga :  1,3 Kg Sabu Asal Kalbar Gagal Beredar di Kalteng

“Sebagai calon wakil rakyat, kita harus turun, banyak mendengar suara aspirasi rakyat,” tegasnya. Perempuan ramah ini menyebut, kebutuhan masyarakat hanya simpel, yaitu mendapatkan penerangan listrik, kurangnya tenaga kesehatan di desa-desa dan infrastruktur sarana dan prasarana, serta tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya.

“Kita jangan hanya berbicara sumber daya manusianya saja. Sumber daya manusia yang andal bisa terpenuhi jika unsure-unsur tersebut di atas diperhatikan. Jadi sudah seharusnya wakil rakyat hadir tidak tebang pilih,” ujarnya.

Untuk itu lah, Lely hadir sebagai caleg yang siap menyerap aspirasi rakyat, dan diimplementasikan tidak hanya janji-janji saja yang sering rakyat keluhkan. Keluhan demi keluhan kerap disampaikan kepada dirinya ketika turun di beberapa desa di beberapa kabupaten di wilayah Kalteng.

Baca Juga :  3 Orang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penipuan kepada 41 Jemaah Umrah Kalteng

“Jika sudah terpilih, kami tidak diperhatikan lagi. Jangankan datang menjenguk kami, di WA saja tidak dibalas, apalagi ditelepon. Ini keluhan beberapa masyarakat yang disampaikan kepada saya. Menurut saya, sebagai manusia kita butuh uang, tapi uang bukan segalanya. Berikan perhatian dan penuhi kebutuhannya. Itulah keinginan rakyat,” akuinya. (kom/ktk/aza)

PALANGKA RAYA – Siapa yang tak kenal dengan Lely H Tundang. Nama calon legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Golkar ini semakin dikenal publik. Lely dikenal sebagai sosok yang tegas, berwibawa serta bijaksana. Bagi Lely H Tundang, menjadi caleg tak sekadar mengandalkan banyak uang dan nama besar orang tua. Tetapi menjadi caleg seyogyanya sejauh mana berbakti kepada masyarakat dengan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Sebagai kaum perempuan sudah selayaknya kita ikut terjun dalam dunia politik untuk menyuarakan aspirasi perempuan. Jadi uang merupakan sesuatu yang penting, tapi uang bukan segalanya. Namun yang paling penting adalah memperjuangkan aspirasi perempuan dan masyarakat,” kata Lely H Tundang.

Menurut Lely yang pernah menjadi tenaga ahli di DPR RI ini, bahwa perempuan mempunyai hak untuk memilih, memegang jabatan politik, bekerja, mendapatkan upah yang adil, serta melindungi dari kekerasan dalam rumah tangga dan lain-lain.

Baca Juga :  1,3 Kg Sabu Asal Kalbar Gagal Beredar di Kalteng

“Sebagai calon wakil rakyat, kita harus turun, banyak mendengar suara aspirasi rakyat,” tegasnya. Perempuan ramah ini menyebut, kebutuhan masyarakat hanya simpel, yaitu mendapatkan penerangan listrik, kurangnya tenaga kesehatan di desa-desa dan infrastruktur sarana dan prasarana, serta tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya.

“Kita jangan hanya berbicara sumber daya manusianya saja. Sumber daya manusia yang andal bisa terpenuhi jika unsure-unsur tersebut di atas diperhatikan. Jadi sudah seharusnya wakil rakyat hadir tidak tebang pilih,” ujarnya.

Untuk itu lah, Lely hadir sebagai caleg yang siap menyerap aspirasi rakyat, dan diimplementasikan tidak hanya janji-janji saja yang sering rakyat keluhkan. Keluhan demi keluhan kerap disampaikan kepada dirinya ketika turun di beberapa desa di beberapa kabupaten di wilayah Kalteng.

Baca Juga :  3 Orang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penipuan kepada 41 Jemaah Umrah Kalteng

“Jika sudah terpilih, kami tidak diperhatikan lagi. Jangankan datang menjenguk kami, di WA saja tidak dibalas, apalagi ditelepon. Ini keluhan beberapa masyarakat yang disampaikan kepada saya. Menurut saya, sebagai manusia kita butuh uang, tapi uang bukan segalanya. Berikan perhatian dan penuhi kebutuhannya. Itulah keinginan rakyat,” akuinya. (kom/ktk/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/