Senin, November 25, 2024
31.8 C
Palangkaraya

Hasil Operasi Ketupat Telabang 2024; Angka Lakalantas Menurun

PALANGKA RAYA-Operasi Ketupat Telabang 2024 yang digelar Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) resmi ditutup. Kegiatan yang berlangsung sejak 4 hingga 16 April 2024 itu secara umum berjalan lancar dan terkendali, terkhusu selama perayaan dan libur Idulfitri 1445 Hijriah.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Djoko Poerwanto menyampaikan, selama pelaksanaan Operasi Ketupat Telabang 2024, secara umum kelancaran dan keamanan selama perayaan dan libur Lebaran berjalan aman dan terkendali. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dan kerawanan kamtibmas di wilayah hukum Polda Kalteng.

“Untuk angka kecelakaan sendiri, tercatat 25 kejadian dengan 7 korban jiwa tahun 2024, sedangkan pada tahun 2023 terjadi 39 kejadian dengan 9 korban jiwa,” terang Irjen Djoko Poerwanto.

Kapolda juga mengatakan, minimnya angka kecelakaan pada periode ini berkat hasil kerja keras para personel Operasi Ketupat Telabang 2024, yang dengan masif memberikan sosialisasi dan pemetaan daerah-daerah rawan lakalantas.

“Penurunan angka kecelakaan juga dipengaruhi oleh kepatuhan masyarakat yang cukup tinggi dalam berkendara dan menaati rambu lalu lintas, khususnya selama arus mudik dan balik Lebaran 1445 Hijriah,” katanya.

Baca Juga :  Lakalantas di Tumbang Nusa, Satu Orang Tewas

Sementara itu, Kabidhumas Kombes Pol Erlan Munaji menyebut ada penurunan jumlah lakalantas serta kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat (kambtibmas) di wilayah hukum Polda Kalteng.

Adapun rincian data lakalantas selama Operasi Ketupat Telabang 2024, yakni: wilayah Kota Palangka Raya 6 kejadian dengan 7 korban luka ringan; Kabupaten Kotawaringin Timur 5 kejadian dengan 1 korban meninggal dunia dan 9 korban luka ringan; Kabupaten Seruyan 5 kejadian dengan 1 korban meninggal dunia dan 6 korban luka ringan; Kabupaten Kotawaringin Barat 3 kejadian dengan 1 korban meninggal dunia dan 2 korban luka ringan; Kabupaten Murung Raya 2 kejadian dengan 2 korban meninggal dunia; Kabupaten Pulang Pisau 2 kejadian dengan 1 korban meninggal dunia dan 1 korban luka ringan; Kabupaten Barito Selatan 1 kejadian dengan 1 korban luka ringan; serta Kabupaten Kapuas 1 kejadian dengan 1 korban meninggal dunia.

Berdasarkan data, jumlah lakalantas tertinggi berada di wilayah Polres Palangka Raya, Polres Kotawaringin Timur, dan Polres Seruyan. Sementara berdasarkan jenis lakalantas, di wilayah hukum Polres Kota Palangka Raya ada 3 kejadian laka tunggal dan 3 kejadian tabrak roda dua. Di Polres Kotawaringin Timur ada 2 kejadian tabrak pejalan kaki, 2 kejadian tabrak roda dua, dan 1 kejadian tabrak roda empat. Sementara di Polres Seruyan ada 3 kejadian laka tunggal, 1 kejadian tabrak roda dua, dan 1 kejadian tabrak roda empat.

Baca Juga :  Kandas Khas Dayak, Penambah Nafsu Makan yang Wajib Dilestarikan

Penurunan angka kecelakaan juga dipengaruhi tingginya kepatuhan masyarakat dalam berkendara dan menaati rambu lalu lintas, terutama selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Kabidhumas Polda Kalteng menuturkan, terkait penindakan pelanggaran lalu lintas selama Operasi Ketupat Telabang, pihaknya beserta polres jajaran telah memberikan penindakan secara elektronik melalui ETLE sebanyak 20 kali dan teguran humanis dengan jumlah 4.032 kali.

“Melalui teguran yang diberikan, diharapkan pelanggar tidak mengulangi perbuatan, karena kecelakaan lalu lintas diawali dari pelanggaran. Data kamtibmas juga tercatat mengalami penurunan di angka 25 persen dibandingkan tahun 2023. Tahun lalu, kejahatan konvensional sebanyak 106 kasus, sementara tahun ini turun menjadi 80 kasus. Selanjutnya, untuk kejahatan transnasional juga mengalami penurunan mencapai 71 persen, dari 7 kasus di tahun 2023 menjadi 2 kasus di tahun 2024,” terangnya.

Dengan berakhirnya Operasi Ketupat ini, sambung Erlan, pihaknya berharap kejadian lakalantas dan kejahatan kamtibmas makin menurun, sehingga tercipta kamtibmas yang aman dan nyaman di wilayah Kalteng ini. (ovi/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Operasi Ketupat Telabang 2024 yang digelar Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) resmi ditutup. Kegiatan yang berlangsung sejak 4 hingga 16 April 2024 itu secara umum berjalan lancar dan terkendali, terkhusu selama perayaan dan libur Idulfitri 1445 Hijriah.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Djoko Poerwanto menyampaikan, selama pelaksanaan Operasi Ketupat Telabang 2024, secara umum kelancaran dan keamanan selama perayaan dan libur Lebaran berjalan aman dan terkendali. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dan kerawanan kamtibmas di wilayah hukum Polda Kalteng.

“Untuk angka kecelakaan sendiri, tercatat 25 kejadian dengan 7 korban jiwa tahun 2024, sedangkan pada tahun 2023 terjadi 39 kejadian dengan 9 korban jiwa,” terang Irjen Djoko Poerwanto.

Kapolda juga mengatakan, minimnya angka kecelakaan pada periode ini berkat hasil kerja keras para personel Operasi Ketupat Telabang 2024, yang dengan masif memberikan sosialisasi dan pemetaan daerah-daerah rawan lakalantas.

“Penurunan angka kecelakaan juga dipengaruhi oleh kepatuhan masyarakat yang cukup tinggi dalam berkendara dan menaati rambu lalu lintas, khususnya selama arus mudik dan balik Lebaran 1445 Hijriah,” katanya.

Baca Juga :  Lakalantas di Tumbang Nusa, Satu Orang Tewas

Sementara itu, Kabidhumas Kombes Pol Erlan Munaji menyebut ada penurunan jumlah lakalantas serta kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat (kambtibmas) di wilayah hukum Polda Kalteng.

Adapun rincian data lakalantas selama Operasi Ketupat Telabang 2024, yakni: wilayah Kota Palangka Raya 6 kejadian dengan 7 korban luka ringan; Kabupaten Kotawaringin Timur 5 kejadian dengan 1 korban meninggal dunia dan 9 korban luka ringan; Kabupaten Seruyan 5 kejadian dengan 1 korban meninggal dunia dan 6 korban luka ringan; Kabupaten Kotawaringin Barat 3 kejadian dengan 1 korban meninggal dunia dan 2 korban luka ringan; Kabupaten Murung Raya 2 kejadian dengan 2 korban meninggal dunia; Kabupaten Pulang Pisau 2 kejadian dengan 1 korban meninggal dunia dan 1 korban luka ringan; Kabupaten Barito Selatan 1 kejadian dengan 1 korban luka ringan; serta Kabupaten Kapuas 1 kejadian dengan 1 korban meninggal dunia.

Berdasarkan data, jumlah lakalantas tertinggi berada di wilayah Polres Palangka Raya, Polres Kotawaringin Timur, dan Polres Seruyan. Sementara berdasarkan jenis lakalantas, di wilayah hukum Polres Kota Palangka Raya ada 3 kejadian laka tunggal dan 3 kejadian tabrak roda dua. Di Polres Kotawaringin Timur ada 2 kejadian tabrak pejalan kaki, 2 kejadian tabrak roda dua, dan 1 kejadian tabrak roda empat. Sementara di Polres Seruyan ada 3 kejadian laka tunggal, 1 kejadian tabrak roda dua, dan 1 kejadian tabrak roda empat.

Baca Juga :  Kandas Khas Dayak, Penambah Nafsu Makan yang Wajib Dilestarikan

Penurunan angka kecelakaan juga dipengaruhi tingginya kepatuhan masyarakat dalam berkendara dan menaati rambu lalu lintas, terutama selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Kabidhumas Polda Kalteng menuturkan, terkait penindakan pelanggaran lalu lintas selama Operasi Ketupat Telabang, pihaknya beserta polres jajaran telah memberikan penindakan secara elektronik melalui ETLE sebanyak 20 kali dan teguran humanis dengan jumlah 4.032 kali.

“Melalui teguran yang diberikan, diharapkan pelanggar tidak mengulangi perbuatan, karena kecelakaan lalu lintas diawali dari pelanggaran. Data kamtibmas juga tercatat mengalami penurunan di angka 25 persen dibandingkan tahun 2023. Tahun lalu, kejahatan konvensional sebanyak 106 kasus, sementara tahun ini turun menjadi 80 kasus. Selanjutnya, untuk kejahatan transnasional juga mengalami penurunan mencapai 71 persen, dari 7 kasus di tahun 2023 menjadi 2 kasus di tahun 2024,” terangnya.

Dengan berakhirnya Operasi Ketupat ini, sambung Erlan, pihaknya berharap kejadian lakalantas dan kejahatan kamtibmas makin menurun, sehingga tercipta kamtibmas yang aman dan nyaman di wilayah Kalteng ini. (ovi/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/