Besei Kambe, Permainan Tradisional yang Terus Dilestarikan melalui Ajang FBIM
PALANGKA RAYA-Empat orang duduk di sebuah perahu panjang yang tak kurang berukuran lima meter. Dengan dibagi menjadi dua tim dan tidak saling berhadapan, mereka mendayung sekuat tenaga ke arah tujuannya masing-masing. Perahu seakan akan terlihat maju-mundur.
Ini adalah definisi besei kambe. Permainan tradisional khas suku Dayak ini dilombakan pada FBIM tahun 2024. Ajang lomba yang digelar di tepi sungai kahayan tepatnya di bawah jembatan kahayan ini nampak meriah. Ajang lomba yang diikuti oleh setiap kontingen. Mereka saling unjuk gigi kebolehannya dalam mengayuh. Hingga pemenang ditentukan.
Koordinator Perlombaan Besei Kambe FBIM 2024, Yemina Yulita mengatakan Besei Kambe ini adalah hantu mendayung. Konon dulu awal ceritanya berasal dari cerita rakyat. Dimana masyarakat melihat ada permainan seperti orang mendayung tapi yang mendayung ini bukan manusia yang terlihat mereka. Maka dari itu dikatakan hantu
Oleh karena itu lanjutnya, masyarakat yang cukup dikejutkan akan hal tersebut karena seperti hantu. Sehingga menyebutnya dengan Besei Kambe.
“Jadi begitulah Besei Kambe ini, berawal dari cerita rakyat yang kemudian berkembang. Karena nampak ramai seperti orang yang sedang tarik tambang namun bedanya ini berada di dalam perahu dan saling mendayung di masing-masing ujungnya untuk menentukan siapa yang menjadi pemenangnya,” pungkasnya.
Penyelenggaraan FBIM 2024 kali ini, Pemprov Kalteng melalui Disbudpar Kalteng menggandeng event organizer El Production dan berkolaborasi. Menjadikan event tahunan ini menjadi suguhan spesial khususnya bagi seluruh mayarakat Bumi Tambun Bungai, masyarakat Indonesia hingga wisatawan mancanegara pada umumnya.(ham)
PALANGKA RAYA-Empat orang duduk di sebuah perahu panjang yang tak kurang berukuran lima meter. Dengan dibagi menjadi dua tim dan tidak saling berhadapan, mereka mendayung sekuat tenaga ke arah tujuannya masing-masing. Perahu seakan akan terlihat maju-mundur.
Ini adalah definisi besei kambe. Permainan tradisional khas suku Dayak ini dilombakan pada FBIM tahun 2024. Ajang lomba yang digelar di tepi sungai kahayan tepatnya di bawah jembatan kahayan ini nampak meriah. Ajang lomba yang diikuti oleh setiap kontingen. Mereka saling unjuk gigi kebolehannya dalam mengayuh. Hingga pemenang ditentukan.
Koordinator Perlombaan Besei Kambe FBIM 2024, Yemina Yulita mengatakan Besei Kambe ini adalah hantu mendayung. Konon dulu awal ceritanya berasal dari cerita rakyat. Dimana masyarakat melihat ada permainan seperti orang mendayung tapi yang mendayung ini bukan manusia yang terlihat mereka. Maka dari itu dikatakan hantu
Oleh karena itu lanjutnya, masyarakat yang cukup dikejutkan akan hal tersebut karena seperti hantu. Sehingga menyebutnya dengan Besei Kambe.
“Jadi begitulah Besei Kambe ini, berawal dari cerita rakyat yang kemudian berkembang. Karena nampak ramai seperti orang yang sedang tarik tambang namun bedanya ini berada di dalam perahu dan saling mendayung di masing-masing ujungnya untuk menentukan siapa yang menjadi pemenangnya,” pungkasnya.
Penyelenggaraan FBIM 2024 kali ini, Pemprov Kalteng melalui Disbudpar Kalteng menggandeng event organizer El Production dan berkolaborasi. Menjadikan event tahunan ini menjadi suguhan spesial khususnya bagi seluruh mayarakat Bumi Tambun Bungai, masyarakat Indonesia hingga wisatawan mancanegara pada umumnya.(ham)