Sabtu, September 28, 2024
24.4 C
Palangkaraya

Kemenag Terima Bantuan Alat Kalibrasi Arah Kiblat

Kemenag Barsel Kerjasama dengan Rutan Kelas II B Buntok Bina Warga Binaan

BUNTOK – Kementerian Agama menerima bantuan berupa satu paket alat kalibrasi arah kiblat dari Pemerintah Kabupaten Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Bantuan diserahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Barsel Edy Purwanto kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Selatan pada momen Rapat Kerja Penyusunan Rencana Program dan Anggaran di Aula Kantor Kemenag Barsel, Kamis (30/5/2024).

Kakanwil Kemenag Kalteng H Noor Fahmi mengapresiasi dan berterimakasih kepada Pemkab Barsel atas bantuan tersebut. “Ini akan membantu Kemenag dalam memberikan layanan masyarakat berupa pengukuran arah kiblat pada masjid atau musala,” ucapnya.
Dirinya berharap pelayanan bantuan kalibrasi arah kiblat ini bisa membantu umat yang menginginkan keakuratan dalam penentuan arah kiblat di masjid dan mushola. “Kalibrasi arah kiblat adalah upaya mencocokan atau menyesuaikan arah tempat kita berada dengan bangunan Ka’bah di Masjidil Haram Makkah,” terangnya.
Menurutnya umat Islam ketika salat walaupun sudah menghadapkan badannya ke arah kiblat, tapi mereka tidak tahu persis apakah arah yang dimaksud benar-benar tertuju ke Ka’bah sebagai episentrum arah salat untuk umat Islam di seluruh dunia.
“Menghadap Kiblat merupakan salah satu syarat sah salat, karena itu penting bagi masjid atau musala agar sepenuhnya mengarah ke kiblat secara akurat,” ujarnya.
Denga alat ini, Kemenag Barsel melalui Seksi Bima Islam, akan memberi solusi bagi umat terkait keakuratan arah kiblat melalui pengukuran atau kalibrasi arah kiblat masjid dan musala.
Kakanwil menjelaskan arah kiblat hampir tidak pernah dipersoalkan, namun dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, dan informasi saat ini, menjadikan akurasi arah kiblat sesuatu yang bisa diukur.
“Kalau dulu kita bisa menggunakan ijtihad arah kiblat melalui perhitungan falaq atau astronomi, sekarang lebih mudah dengan dibantu peralatan modern,” jelasnya.
Terkait arah kiblat, pada tanggal 27 Mei lalu diselenggarakan Hari Sejuta Kiblat oleh Kementerian Agama. Acara ini berkaitan dengan peristiwa Rashdul Kiblat atau Istiwa A`zam, yakni saat matahari diatas Ka`bah. Hari Sejuta Kiblat adalah hari pengukuran arah kiblat dimana seluruh masyarakat di Indonesia dapat melakukannya secara serentak.
KERJASAMA DENGAN LAPAS
Pada kesempatan itu dilakukan pula penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou) antara Kemenag Barsel dengan Rutan Kelas II B Buntok. MoU diteken Kakanmenag Barsel H Arbaja dan Kepala Rutan Kelas II B Buntok.
Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas II B Buntok menyampaikan bahwa sekarang Rutan Buntok memiliki 200 orang warga binaan. Untuk kembali menjadi warga yang baik maka diperlukan bimbingan penyuluh agama guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Dengan MoU ini, diharapkan memperkuat kerjasama antara kedua lembaga dalam layanan bimbingan rohani bagi warga binaan.
Sementara Kepala Kantor Kemenag Barito Selatan H Arbaja menyambut baik kerjasama ini. Pihaknya siap melaksanakan kerja sama ini dalam mewujudkan kemaslahatan bersama.
“Bagi penyuluh agama, Rutan tak ubahnya seperti pesantren atau majelis taklim, dengan harapan nantinya melahirkan insan-insan yang bertaqwa,” harapnya.
Adapun ruang lingkup MoU meliputi bimbingan penyuluhan agama dan pembangunan bagi peningkatan keimanan dan ketaqwaan warga binaan.(hms/sma)

Kemenag Barsel Kerjasama dengan Rutan Kelas II B Buntok Bina Warga Binaan

BUNTOK – Kementerian Agama menerima bantuan berupa satu paket alat kalibrasi arah kiblat dari Pemerintah Kabupaten Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Bantuan diserahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Barsel Edy Purwanto kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Selatan pada momen Rapat Kerja Penyusunan Rencana Program dan Anggaran di Aula Kantor Kemenag Barsel, Kamis (30/5/2024).

Kakanwil Kemenag Kalteng H Noor Fahmi mengapresiasi dan berterimakasih kepada Pemkab Barsel atas bantuan tersebut. “Ini akan membantu Kemenag dalam memberikan layanan masyarakat berupa pengukuran arah kiblat pada masjid atau musala,” ucapnya.
Dirinya berharap pelayanan bantuan kalibrasi arah kiblat ini bisa membantu umat yang menginginkan keakuratan dalam penentuan arah kiblat di masjid dan mushola. “Kalibrasi arah kiblat adalah upaya mencocokan atau menyesuaikan arah tempat kita berada dengan bangunan Ka’bah di Masjidil Haram Makkah,” terangnya.
Menurutnya umat Islam ketika salat walaupun sudah menghadapkan badannya ke arah kiblat, tapi mereka tidak tahu persis apakah arah yang dimaksud benar-benar tertuju ke Ka’bah sebagai episentrum arah salat untuk umat Islam di seluruh dunia.
“Menghadap Kiblat merupakan salah satu syarat sah salat, karena itu penting bagi masjid atau musala agar sepenuhnya mengarah ke kiblat secara akurat,” ujarnya.
Denga alat ini, Kemenag Barsel melalui Seksi Bima Islam, akan memberi solusi bagi umat terkait keakuratan arah kiblat melalui pengukuran atau kalibrasi arah kiblat masjid dan musala.
Kakanwil menjelaskan arah kiblat hampir tidak pernah dipersoalkan, namun dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, dan informasi saat ini, menjadikan akurasi arah kiblat sesuatu yang bisa diukur.
“Kalau dulu kita bisa menggunakan ijtihad arah kiblat melalui perhitungan falaq atau astronomi, sekarang lebih mudah dengan dibantu peralatan modern,” jelasnya.
Terkait arah kiblat, pada tanggal 27 Mei lalu diselenggarakan Hari Sejuta Kiblat oleh Kementerian Agama. Acara ini berkaitan dengan peristiwa Rashdul Kiblat atau Istiwa A`zam, yakni saat matahari diatas Ka`bah. Hari Sejuta Kiblat adalah hari pengukuran arah kiblat dimana seluruh masyarakat di Indonesia dapat melakukannya secara serentak.
KERJASAMA DENGAN LAPAS
Pada kesempatan itu dilakukan pula penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou) antara Kemenag Barsel dengan Rutan Kelas II B Buntok. MoU diteken Kakanmenag Barsel H Arbaja dan Kepala Rutan Kelas II B Buntok.
Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas II B Buntok menyampaikan bahwa sekarang Rutan Buntok memiliki 200 orang warga binaan. Untuk kembali menjadi warga yang baik maka diperlukan bimbingan penyuluh agama guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Dengan MoU ini, diharapkan memperkuat kerjasama antara kedua lembaga dalam layanan bimbingan rohani bagi warga binaan.
Sementara Kepala Kantor Kemenag Barito Selatan H Arbaja menyambut baik kerjasama ini. Pihaknya siap melaksanakan kerja sama ini dalam mewujudkan kemaslahatan bersama.
“Bagi penyuluh agama, Rutan tak ubahnya seperti pesantren atau majelis taklim, dengan harapan nantinya melahirkan insan-insan yang bertaqwa,” harapnya.
Adapun ruang lingkup MoU meliputi bimbingan penyuluhan agama dan pembangunan bagi peningkatan keimanan dan ketaqwaan warga binaan.(hms/sma)

Artikel Terkait