Kamis, November 21, 2024
24.5 C
Palangkaraya

Nadalsyah dan Marukan Bakal Duet di Pilkada Kalteng

PALANGKA RAYA-Selain berjuang mendapatkan rekomendasi partai politik (parpol) untuk diusung pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Kalimantan Tengah (Kalteng), sejumlah figur bakal calon gubernur (bacalgub) mulai bergerilya mencari kawan koalisi dan wakil sebagai pendamping. Nama Nadalsyah atau yang akrab disapa Koyem santer dikabarkan bakal duet dengan Bupati Lamandau dua periode, Marukan. Keduanya disebut-sebut bakal berpasangan maju pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng.

Elite Demokrat juga tidak membantah bahwa Nadalsyah yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalteng bakal berduet dengan Marukan. Sejumlah pamflet pasangan Nadalsyah-Marukan juga beredar luas di berbagai platform media.

Bendaraha DPD Demokrat Kalteng Hatir Sata Tarigan menjelaskan, pamflet Nadalsyah-Marukan yang beredar memang sengaja disebarkan sebagai bentuk sosialisasi untuk mengenalkan figur yang akan diusung pada pilgub Kalteng tahun ini.

“Kalau yang (pamflet Nadalsyah-Marukan) ini memang ada instruksi melalui sekretaris Pak Junaidi untuk disosialisasikan lewat medsos,” tulis Hatir dalam pesan singkat WhatshApp kepada Kalteng Pos, Kamis (13/6).

Baca Juga :  Meriahkan HUT RI, DAD Gelar Perlombaan

Melihat gerilya politik di Kalteng saat ini, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) Farid Zaky menyebut hal itu bisa saja terjadi. Selain itu, ia melihat pamflet itu menunjukan dua representasi. Nadalsyah-Marukan merupakan pasangan berdasarkan geopolitik perkawinan wilayah timur dan barat.

“Marukan adalah geopolitik tokoh barat. Permasalahannya, Marukan sudah lama tidak di pemerintahan, apakah masih punya kekuatan,” kata Farid.

Sebelumnya, dosen FISIP UMPR itu menyebut Nadalsyah memerlukan sosok wakil yang mampu menaikkan kartunya. Dengan demikian, ada banyak opsi yang bisa menjadi pertimbangan. Seperti sosok senior dengan latar belakang keagamaan ataupun tokoh masyarakat.

“Saya kira palingan tidak ada sosok lebih senior, ada beberapa tokoh yang bisa jadi pertimbangan dari wilayah tengah Kalteng, Pak Riban salah satunya,” ungkapnya.

Ia menyebut tokoh Palangka Raya itu bisa menjadi pertimbangan, dibandingkan Marukan yang sudah lama tidak eksis karena telah purnatugas dari jabatan Bupati Lamandau. Bahkan Perdie M Yoseph (mantan Bupati Mura) dinilai masih lebih unggul dibandingkan Marukan.

Baca Juga :  Bupati dan Wabup Turut Berduka Cita atas Meninggalnya H Sofyan Noor

Terkait tokoh dari wilayah barat, Farid menyebut bahwa ada beberapa opsi yang bisa menjadi pertimbangan. Di antaranya ada dua anggota DPR RI dapil Kalteng, yakni politikus NasDem Ujang Iskandar dan politikus Golkar Mukhtarudin.

“Mukhtarudin bisa digoda, karena ia punya basis massa, atau Ujang Iskandar yang mungkin masih potensial untuk dibawa beradu di tingkat provinsi,” tuturnya.

Farid melihat sosok Koyem sudah telanjur jadi antitesis Agustiar Sabran. Sehingga beberapa langkahnya terbaca oleh pihak lawan tanding. Paling tidak saat ini Koyem bisa mendaftar ke KPU dengan wakil yang tepat.

Mengenai potensi pasangan Nadalsyah-Marukan, menurutnya sulit terwujud. Hal itu mempertimbangkan posisi Marukan yang lama tidak eksis.

“Saya kira sulit terwujud untuk Marukan diangkat ke level provinsi, apakah mampu mengakat Koyem, jangan sampai malah Koyem yang gendong Marukan. Karena itu, Koyem butuh figur spesial, karena secara individu Koyem sangat berprestasi pada jabatan sebelumnya,” tegasnya. (irj/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Selain berjuang mendapatkan rekomendasi partai politik (parpol) untuk diusung pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Kalimantan Tengah (Kalteng), sejumlah figur bakal calon gubernur (bacalgub) mulai bergerilya mencari kawan koalisi dan wakil sebagai pendamping. Nama Nadalsyah atau yang akrab disapa Koyem santer dikabarkan bakal duet dengan Bupati Lamandau dua periode, Marukan. Keduanya disebut-sebut bakal berpasangan maju pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng.

Elite Demokrat juga tidak membantah bahwa Nadalsyah yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalteng bakal berduet dengan Marukan. Sejumlah pamflet pasangan Nadalsyah-Marukan juga beredar luas di berbagai platform media.

Bendaraha DPD Demokrat Kalteng Hatir Sata Tarigan menjelaskan, pamflet Nadalsyah-Marukan yang beredar memang sengaja disebarkan sebagai bentuk sosialisasi untuk mengenalkan figur yang akan diusung pada pilgub Kalteng tahun ini.

“Kalau yang (pamflet Nadalsyah-Marukan) ini memang ada instruksi melalui sekretaris Pak Junaidi untuk disosialisasikan lewat medsos,” tulis Hatir dalam pesan singkat WhatshApp kepada Kalteng Pos, Kamis (13/6).

Baca Juga :  Meriahkan HUT RI, DAD Gelar Perlombaan

Melihat gerilya politik di Kalteng saat ini, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) Farid Zaky menyebut hal itu bisa saja terjadi. Selain itu, ia melihat pamflet itu menunjukan dua representasi. Nadalsyah-Marukan merupakan pasangan berdasarkan geopolitik perkawinan wilayah timur dan barat.

“Marukan adalah geopolitik tokoh barat. Permasalahannya, Marukan sudah lama tidak di pemerintahan, apakah masih punya kekuatan,” kata Farid.

Sebelumnya, dosen FISIP UMPR itu menyebut Nadalsyah memerlukan sosok wakil yang mampu menaikkan kartunya. Dengan demikian, ada banyak opsi yang bisa menjadi pertimbangan. Seperti sosok senior dengan latar belakang keagamaan ataupun tokoh masyarakat.

“Saya kira palingan tidak ada sosok lebih senior, ada beberapa tokoh yang bisa jadi pertimbangan dari wilayah tengah Kalteng, Pak Riban salah satunya,” ungkapnya.

Ia menyebut tokoh Palangka Raya itu bisa menjadi pertimbangan, dibandingkan Marukan yang sudah lama tidak eksis karena telah purnatugas dari jabatan Bupati Lamandau. Bahkan Perdie M Yoseph (mantan Bupati Mura) dinilai masih lebih unggul dibandingkan Marukan.

Baca Juga :  Bupati dan Wabup Turut Berduka Cita atas Meninggalnya H Sofyan Noor

Terkait tokoh dari wilayah barat, Farid menyebut bahwa ada beberapa opsi yang bisa menjadi pertimbangan. Di antaranya ada dua anggota DPR RI dapil Kalteng, yakni politikus NasDem Ujang Iskandar dan politikus Golkar Mukhtarudin.

“Mukhtarudin bisa digoda, karena ia punya basis massa, atau Ujang Iskandar yang mungkin masih potensial untuk dibawa beradu di tingkat provinsi,” tuturnya.

Farid melihat sosok Koyem sudah telanjur jadi antitesis Agustiar Sabran. Sehingga beberapa langkahnya terbaca oleh pihak lawan tanding. Paling tidak saat ini Koyem bisa mendaftar ke KPU dengan wakil yang tepat.

Mengenai potensi pasangan Nadalsyah-Marukan, menurutnya sulit terwujud. Hal itu mempertimbangkan posisi Marukan yang lama tidak eksis.

“Saya kira sulit terwujud untuk Marukan diangkat ke level provinsi, apakah mampu mengakat Koyem, jangan sampai malah Koyem yang gendong Marukan. Karena itu, Koyem butuh figur spesial, karena secara individu Koyem sangat berprestasi pada jabatan sebelumnya,” tegasnya. (irj/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/