Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Figur Kuat Mendampingi Fairid, Siap Memajukan Kota Cantik

Nama Lely Hendrawati Tundang sangat familiar di Kalimantan Tengah (Kalteng). Wakil rakyat tersebut memiliki panggilan jiwa untuk mewakili kaum perempuan dalam memimpin daerah. Karena itu, ia memantapkan diri maju sebagai bakal calon wakil wali kota Palangka Raya periode 2024-2029.

NOVIA NADYA CLAUDIA, Palangka Raya

DINAMIKA politik perebutan kekuasaan saat ini masih berkutat pada pasangan calon. Para elite partai politik sebagai penentu pasangan calon harus berpikir matang, mempertimbangkan segala kemungkinan untuk bisa meraih kemenangan.

Lely H Tundang memilih untuk maju sebagai bakal calon wakil wali kota ketimbang sebagai bakal calon wali kota, karena sudah ada Fairid Naparin yang sudah diusung sebagai calon wali kota oleh Partai Golkar.

“Saya melihat ada peluang untuk posisi wakil wali kota, mendampingi wali kota terpilih sebelumnya. Jumlah kursi yang didapatkan oleh Partai Golkar cukup untuk mengusung calon sendiri. Saya juga perempuan dari Partai Golkar, dan rata-rata yang maju sebagai wakil adalah laki-laki. Jadi, kali ini saya ingin maju mewakili perempuan,” ucapnya saat berbincang dalam acara Podcast Ruang Redaksi Kalteng Pos, Senin (8/7).

Perempuan yang juga menjabat Ketua Gerdayak DKI Jakarta itu optimistis dengan pencalonannya, karena ia merasa mewakili gender. Sebagai Ketua Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) se-Kalteng, ia merasa layak berkontribusi untuk membangun Palangka Raya. “Ini panggilan buat saya,” tegas politikus senior Partai Golkar itu.

Baca Juga :  Bawa Surat Positif Covid-19, Penumpang Kapal Disuruh Balik

Ia juga menyoroti sektor pariwisata sebagai salah satu fokus utama yang perlu dibenahi saat ini.  Menurutnya, sumber daya manusia (SDM) sektor pariwisata harus terus dilatih dan dikembangkan agar bisa menjadi bajenta bajorah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Sebab, membangun sektor pariwisata bukan hanya menyangkut objek wisata yang bagus, tetapi juga hotel, kafe, restoran, akses darat, laut, dan udara, serta lainnya sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Lely pernah menjadi staf ahli DPR RI di Jakarta dan saat ini aktif di Partai Golkar. Baginya, kedekatan dengan orang-orang di pusat menjadi kesitimewaan, karena bisa memperkuat hubungan dan memperluas jaringan.

“Saya bisa menjembatani dan memperkuat komunikasi dengan orang-orang di pusat, khususnya untuk pembangunan Kota Palangka Raya,” tuturnya.

Untuk menunjukkan keseriusannya maju sebagai bakal calon wakil wali kota, Lely telah mendaftar ke Partai Golkar, PSI, Gerindra, Demokrat, dan PAN, serta terus menjalin hubungan baik dengan partai lain.

“Bagi saya tidak masalah meski calon wali kota dan wakil wali kota dari Golkar. Jumlah kursi kan sudah cukup dan terpenuhi. Kami juga membangun komunikasi yang baik dengan partai lain. Namun tetap saja keputusan ada di pusat, saya hanya mengikuti saja,” ungkapnya.

Baca Juga :  Partai Gelora Kalteng Fokus Peningkatan Kapasitas Diri

Perempuan keturunan asli Dayak Ngaju ini menekankan pentingnya sinergisitas dan keharmonisan antara wali kota dan wakil wali kota dalam memajukan pembangunan Kota Palangka Raya. “Saya siap bekerja sama dengan kematangan wawasan, pengetahuan, dan visi misi saya, tinggal menggabungkan apa yang menjadi skala prioritas pembangunan,” tandas Lely.

Menurutnya, menjadi perhatian khusus untuk Kota Palangka Raya adalah pengembangan SDM, karena itu merupakan aset yang sangat berharga. Ia ingin memperbanyak program pelatihan, menambah sekolah, perbaikan infrastruktur jalan, dan penataan kota agar tidak mudah kebanjiran. Kota Palangka Raya adalah cermin dan ujung tombak Kalteng, jadi semuanya harus baik. Selain itu, kesejahteraan dan kesehatan masyarakat juga harus diperhatikan,” ujarnya.

Mengenai pariwisata, Lely menyebut perlu ada pembangunan berkelanjutan, terutama peningkatan infrastruktur jalan menuju objek wisata maupun pengembangan objek wisata itu sendiri. Mungkin saja ada pembangunan sebelumnya yang tertunda atau belum rampung, sehingga perlu konsentrasi khusus untuk pembenahan dan penyelesaian.

Lely juga menegaskan kesiapannya untuk dipinang sebagai wakil wali kota. “Tidak ada kata ragu bagi saya. Saya siap menerima dan bekerja sama membangun Kota Palangka Raya. Tetapi jika tidak dipinang, kita lihat saja ke depannya nanti bagaimana,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Nama Lely Hendrawati Tundang sangat familiar di Kalimantan Tengah (Kalteng). Wakil rakyat tersebut memiliki panggilan jiwa untuk mewakili kaum perempuan dalam memimpin daerah. Karena itu, ia memantapkan diri maju sebagai bakal calon wakil wali kota Palangka Raya periode 2024-2029.

NOVIA NADYA CLAUDIA, Palangka Raya

DINAMIKA politik perebutan kekuasaan saat ini masih berkutat pada pasangan calon. Para elite partai politik sebagai penentu pasangan calon harus berpikir matang, mempertimbangkan segala kemungkinan untuk bisa meraih kemenangan.

Lely H Tundang memilih untuk maju sebagai bakal calon wakil wali kota ketimbang sebagai bakal calon wali kota, karena sudah ada Fairid Naparin yang sudah diusung sebagai calon wali kota oleh Partai Golkar.

“Saya melihat ada peluang untuk posisi wakil wali kota, mendampingi wali kota terpilih sebelumnya. Jumlah kursi yang didapatkan oleh Partai Golkar cukup untuk mengusung calon sendiri. Saya juga perempuan dari Partai Golkar, dan rata-rata yang maju sebagai wakil adalah laki-laki. Jadi, kali ini saya ingin maju mewakili perempuan,” ucapnya saat berbincang dalam acara Podcast Ruang Redaksi Kalteng Pos, Senin (8/7).

Perempuan yang juga menjabat Ketua Gerdayak DKI Jakarta itu optimistis dengan pencalonannya, karena ia merasa mewakili gender. Sebagai Ketua Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) se-Kalteng, ia merasa layak berkontribusi untuk membangun Palangka Raya. “Ini panggilan buat saya,” tegas politikus senior Partai Golkar itu.

Baca Juga :  Bawa Surat Positif Covid-19, Penumpang Kapal Disuruh Balik

Ia juga menyoroti sektor pariwisata sebagai salah satu fokus utama yang perlu dibenahi saat ini.  Menurutnya, sumber daya manusia (SDM) sektor pariwisata harus terus dilatih dan dikembangkan agar bisa menjadi bajenta bajorah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Sebab, membangun sektor pariwisata bukan hanya menyangkut objek wisata yang bagus, tetapi juga hotel, kafe, restoran, akses darat, laut, dan udara, serta lainnya sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Lely pernah menjadi staf ahli DPR RI di Jakarta dan saat ini aktif di Partai Golkar. Baginya, kedekatan dengan orang-orang di pusat menjadi kesitimewaan, karena bisa memperkuat hubungan dan memperluas jaringan.

“Saya bisa menjembatani dan memperkuat komunikasi dengan orang-orang di pusat, khususnya untuk pembangunan Kota Palangka Raya,” tuturnya.

Untuk menunjukkan keseriusannya maju sebagai bakal calon wakil wali kota, Lely telah mendaftar ke Partai Golkar, PSI, Gerindra, Demokrat, dan PAN, serta terus menjalin hubungan baik dengan partai lain.

“Bagi saya tidak masalah meski calon wali kota dan wakil wali kota dari Golkar. Jumlah kursi kan sudah cukup dan terpenuhi. Kami juga membangun komunikasi yang baik dengan partai lain. Namun tetap saja keputusan ada di pusat, saya hanya mengikuti saja,” ungkapnya.

Baca Juga :  Partai Gelora Kalteng Fokus Peningkatan Kapasitas Diri

Perempuan keturunan asli Dayak Ngaju ini menekankan pentingnya sinergisitas dan keharmonisan antara wali kota dan wakil wali kota dalam memajukan pembangunan Kota Palangka Raya. “Saya siap bekerja sama dengan kematangan wawasan, pengetahuan, dan visi misi saya, tinggal menggabungkan apa yang menjadi skala prioritas pembangunan,” tandas Lely.

Menurutnya, menjadi perhatian khusus untuk Kota Palangka Raya adalah pengembangan SDM, karena itu merupakan aset yang sangat berharga. Ia ingin memperbanyak program pelatihan, menambah sekolah, perbaikan infrastruktur jalan, dan penataan kota agar tidak mudah kebanjiran. Kota Palangka Raya adalah cermin dan ujung tombak Kalteng, jadi semuanya harus baik. Selain itu, kesejahteraan dan kesehatan masyarakat juga harus diperhatikan,” ujarnya.

Mengenai pariwisata, Lely menyebut perlu ada pembangunan berkelanjutan, terutama peningkatan infrastruktur jalan menuju objek wisata maupun pengembangan objek wisata itu sendiri. Mungkin saja ada pembangunan sebelumnya yang tertunda atau belum rampung, sehingga perlu konsentrasi khusus untuk pembenahan dan penyelesaian.

Lely juga menegaskan kesiapannya untuk dipinang sebagai wakil wali kota. “Tidak ada kata ragu bagi saya. Saya siap menerima dan bekerja sama membangun Kota Palangka Raya. Tetapi jika tidak dipinang, kita lihat saja ke depannya nanti bagaimana,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/