Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Urgensi Penyediaan Air Bersih di Tengah Pencemaran Sungai

PALANGKA RAYA – Sejumlah sungai yang berada di Kalimantan Tengah (Kalteng) kini masih menghadapi tantangan besar, yakni pencemaran yang mengancam kualitas air. Masalah ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil yang rentan terhadap penyakit akibat air tercemar.

Anggota DPRD Kalteng, Sri Neni Trianawati, menyampaikan kekhawatirannya terkait masalah ini. Sebab menurutnya, air bersih berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil. Jika masyarakat mengonsumsi air tidak bersih maka berisiko terhadap kesehatan mereka.

Ia menekankan, pemerintah harus serius menangani aspirasi masyarakat yang menginginkan akses terhadap air bersih. “Jadi, sangat kita harapkan aspirasi masyarakat bisa direalisasi sehingga sarana air bersih dapat tersedia,” ujarnya, Senin (15/7/2024).

Baca Juga :  Alokasi Anggaran Harus Transparan

Dirinya menilai, pencemaran sungai di Kalteng, sebagian besar disebabkan oleh limbah industri, rumah tangga, dan aktivitas pertambangan. Limbah-limbah ini mengalir ke sungai dan mencemari sumber air yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti minum, memasak, dan mencuci.

Selain itu, pencemaran air juga berdampak pada ekosistem sungai. Banyak ikan dan organisme air lainnya yang mati atau terkontaminasi, mengurangi keanekaragaman hayati dan mengganggu mata pencaharian nelayan setempat.

Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini. Dengan komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan masalah pencemaran air di sungai-sungai Kalimantan Tengah dapat segera teratasi, sehingga masyarakat dapat menikmati air bersih yang aman dan sehat. (ovi/ans)

Baca Juga :  Ketua Dewan Ucapkan Selamat HUT ke-76 TNI

PALANGKA RAYA – Sejumlah sungai yang berada di Kalimantan Tengah (Kalteng) kini masih menghadapi tantangan besar, yakni pencemaran yang mengancam kualitas air. Masalah ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil yang rentan terhadap penyakit akibat air tercemar.

Anggota DPRD Kalteng, Sri Neni Trianawati, menyampaikan kekhawatirannya terkait masalah ini. Sebab menurutnya, air bersih berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil. Jika masyarakat mengonsumsi air tidak bersih maka berisiko terhadap kesehatan mereka.

Ia menekankan, pemerintah harus serius menangani aspirasi masyarakat yang menginginkan akses terhadap air bersih. “Jadi, sangat kita harapkan aspirasi masyarakat bisa direalisasi sehingga sarana air bersih dapat tersedia,” ujarnya, Senin (15/7/2024).

Baca Juga :  Alokasi Anggaran Harus Transparan

Dirinya menilai, pencemaran sungai di Kalteng, sebagian besar disebabkan oleh limbah industri, rumah tangga, dan aktivitas pertambangan. Limbah-limbah ini mengalir ke sungai dan mencemari sumber air yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti minum, memasak, dan mencuci.

Selain itu, pencemaran air juga berdampak pada ekosistem sungai. Banyak ikan dan organisme air lainnya yang mati atau terkontaminasi, mengurangi keanekaragaman hayati dan mengganggu mata pencaharian nelayan setempat.

Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini. Dengan komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan masalah pencemaran air di sungai-sungai Kalimantan Tengah dapat segera teratasi, sehingga masyarakat dapat menikmati air bersih yang aman dan sehat. (ovi/ans)

Baca Juga :  Ketua Dewan Ucapkan Selamat HUT ke-76 TNI

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/