Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Setop Kekerasan Terhadap Anak

TAMIANG LAYANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sekretaris Daerah (Sekda), Panahan Moetar mengajak seluruh, elemen masyarakat bisa membantu pemerintah daerah dalam upaya menekan maupun mencegah tindak kekerasan terhadap anak. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan pencegahan kekerasan anak dan Remaja di Aula Dinas Pendidikan, Selasa (16/7/2024).

Menurut Panahan Moetar, anak-anak dan remaja adalah generasi penerus bangsa. Sehingga, masa depan bangsa berada di tangan mereka.

“Oleh karena itu, kita sebagai orang tua, pendidik, dan masyarakat, memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bartim, kemarin

Baca Juga :  Cetak Wirausahawan Mandiri

Panahan menjelaskan, kekerasan terhadap anak dan remaja dapat terjadi di mana saja, baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Kekerasan bisa berupa kekerasan fisik, kekerasan emosional, kekerasan seksual, dan penelantaran.

“Dampak kekerasan terhadap anak dan remaja sangatlah besar. Korban kekerasan dapat mengalami trauma fisik dan psikis yang berkepanjangan. Hal ini dapat mengganggu perkembangan mereka dan menghambat mereka untuk mencapai potensi penuh mereka,” jelas Panahan.

Tercatat dalam dalam dua tahun terakhir, korban yang mengalami dan melapor cukup signifikan. Pada tahun 2023 ada sebanyak 8 orang anak dan tahun 2024 sampai dengan bulan ini ada sebanyak 6 orang anak.

“Untuk itu, marilah kita jadikan anak-anak dan remaja sebagai prioritas utama dalam pembangunan bangsa. Kita ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang. Mari kita lindungi mereka dari segala bentuk kekerasan,” ajak Panahan Moetar.(log)

Baca Juga :  Pelayanan Disdukcapil Bartim Ditutup Sementara

TAMIANG LAYANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sekretaris Daerah (Sekda), Panahan Moetar mengajak seluruh, elemen masyarakat bisa membantu pemerintah daerah dalam upaya menekan maupun mencegah tindak kekerasan terhadap anak. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan pencegahan kekerasan anak dan Remaja di Aula Dinas Pendidikan, Selasa (16/7/2024).

Menurut Panahan Moetar, anak-anak dan remaja adalah generasi penerus bangsa. Sehingga, masa depan bangsa berada di tangan mereka.

“Oleh karena itu, kita sebagai orang tua, pendidik, dan masyarakat, memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bartim, kemarin

Baca Juga :  Cetak Wirausahawan Mandiri

Panahan menjelaskan, kekerasan terhadap anak dan remaja dapat terjadi di mana saja, baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Kekerasan bisa berupa kekerasan fisik, kekerasan emosional, kekerasan seksual, dan penelantaran.

“Dampak kekerasan terhadap anak dan remaja sangatlah besar. Korban kekerasan dapat mengalami trauma fisik dan psikis yang berkepanjangan. Hal ini dapat mengganggu perkembangan mereka dan menghambat mereka untuk mencapai potensi penuh mereka,” jelas Panahan.

Tercatat dalam dalam dua tahun terakhir, korban yang mengalami dan melapor cukup signifikan. Pada tahun 2023 ada sebanyak 8 orang anak dan tahun 2024 sampai dengan bulan ini ada sebanyak 6 orang anak.

“Untuk itu, marilah kita jadikan anak-anak dan remaja sebagai prioritas utama dalam pembangunan bangsa. Kita ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang. Mari kita lindungi mereka dari segala bentuk kekerasan,” ajak Panahan Moetar.(log)

Baca Juga :  Pelayanan Disdukcapil Bartim Ditutup Sementara

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/