Senin, November 25, 2024
31.8 C
Palangkaraya

Manajemen Riset dan Inovasi Berdampak bagi Pemerintah Daerah

Perkuat Bidang Litbang untuk Membangun Mitra Kerja

PALANGKA RAYA- Guna mendapatkan praktik terbaik penguatan manajemen riset dan inovasi daerah dalam membantu menyelesaikan permasalahan strategis daerah serta membangun ekosistem riset dan inovasi di daerah maka Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIN) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) atau Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) 2024. Rakortek digelar Rabu (7/8) di Gedung B J Habibi BRIN Thamrin, Jakarta.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengemba­ngan (Bappedalitbang) Provinsi Kalteng Ir Leonard S Ampung MM MT kepada Kalteng Pos, Kamis (8/8).
Menurutnya, dalam Bidang Penelitian dan Pengembangan harus terus memperkuat kerja sama dengan BRIN untuk membangun mitra kerja agar berdampak bagi pemerintah daerah.
Selain itu dapat memperkuat kajian berbasis bukti agar perencanaan pembangunan daerah tepat sasaran, harus meningkatkan kajian/riset dalam tata kelola kekayaan intelektual agar dapat mendorong pendapatan ekonomi.
“Juga dapat tetap kompak dalam melaksanakan seluruh kegiatan Kelitbangan, Riset, dan Inovasi agar dapat semakin BERKAH (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah dan Harmonis)” katanya.
Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa BRIDA tidak ditujukan menjadi lembaga riset, riset tidak perlu dilakukan di setiap daerah, akan tetapi hasil riset dan inovasinya dapat disebarkan di seluruh daerah.
“Untuk mendukung kebijakan pembangunan yang berbasis bukti Ilmu pengetahuan artinya berbasis rasional,” jelasnya.
Maksud dari riset yang berbasis rasional tersebut agar kiranya riset-riset yang telah dilakukan dapat menjadi prioritas bagi calon-calon pemimpin daerah mendatang, sehingga program-program pembangunan bisa berjalan dengan berkelanjutan, efisien, dan efektif.
Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN Yopi menyampaikan bahwa Rakortek pada tahun ini diusung dengan tema ”Penguatan Manajemen Riset dan Inovasi Daerah”.
Dalam paparannya disampaikan bahwa BRIN fokus pada Manajemen Tata Kelola SDM IPTEK. BRIN juga telah melakukan pendampingan lebih kurang 550 Pemerintah Daerah dalam proses tranformasi OPD kelitbangan menjadi BRIDA/BAPPERIDA dengan mengeluarkan surat pertimbangan.
“Dengan nomenklatur dan proses bisnis baru BRIDA/BAPPERIDA nantinya diharapkan untuk menjadi kolaborator hak multi pihak dalam pelaksanaan LITBANGJIRAP, invensi dan inovasi. BRIN mendorong BRIDA untuk dapat kompak,” tuturnya.
Untuk diketahui bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melakukan koordinasi teknis serta evaluasi dan berbagi pengalaman dalam penguatan BRIDA/BAPPERIDA yang berpengaruh terhadap pengembangan potensi daerah, pada tahun 2024 mengangkat tema Penguatan Manajemen Riset dan Inovasi Daerah.
Tahun ini adalah Rakortek ke-3, berbeda dari rakortek sebelumnya yang mengangkat tentang penguatan tugas dan fungsi BRIDA/BAPERIDA, tahun ini Rakortek berfokus pada Penguatan Manajemen Riset dan Inovasi Daerah yaitu Manajemen Tata Kelola SDM IPTEK
Kegiatan ini diharapkan agar dapat saling berbagi pengalaman dalam mengoptimalisasikan potensi dan memaksimalkan penyelesaian masalah yang ada di daerah, serta dapat menjadi modal dan acuan bagi daerah lainnya dalam membangun ekosistem riset dan inovasi di daerah secara berkelanjutan, karena di setiap daerah mempunyai keunikan dan potensi masing-masing. Melalui penguatan manajemen riset dan inovasi di daerah dapat dilakukan secara bertahap untuk mendukung tata kelola pemerintah daerah yang lebih baik.
Rakortek BRIDA tahun ini dihadiri peserta dari 179 daerah, baik yang sudah maupun belum terbentuk BRIDA/BAPPERIDA, yang terdiri dari 38 provinsi, 94 kabupaten, 25 kota dan peserta expo sebanyak 22 daerah. (hms/nue)

Baca Juga :  PT KSK Salurkan Bantuan untuk 4 Desa Terdampak Banjir di Katingan

PALANGKA RAYA- Guna mendapatkan praktik terbaik penguatan manajemen riset dan inovasi daerah dalam membantu menyelesaikan permasalahan strategis daerah serta membangun ekosistem riset dan inovasi di daerah maka Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIN) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) atau Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) 2024. Rakortek digelar Rabu (7/8) di Gedung B J Habibi BRIN Thamrin, Jakarta.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengemba­ngan (Bappedalitbang) Provinsi Kalteng Ir Leonard S Ampung MM MT kepada Kalteng Pos, Kamis (8/8).
Menurutnya, dalam Bidang Penelitian dan Pengembangan harus terus memperkuat kerja sama dengan BRIN untuk membangun mitra kerja agar berdampak bagi pemerintah daerah.
Selain itu dapat memperkuat kajian berbasis bukti agar perencanaan pembangunan daerah tepat sasaran, harus meningkatkan kajian/riset dalam tata kelola kekayaan intelektual agar dapat mendorong pendapatan ekonomi.
“Juga dapat tetap kompak dalam melaksanakan seluruh kegiatan Kelitbangan, Riset, dan Inovasi agar dapat semakin BERKAH (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah dan Harmonis)” katanya.
Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa BRIDA tidak ditujukan menjadi lembaga riset, riset tidak perlu dilakukan di setiap daerah, akan tetapi hasil riset dan inovasinya dapat disebarkan di seluruh daerah.
“Untuk mendukung kebijakan pembangunan yang berbasis bukti Ilmu pengetahuan artinya berbasis rasional,” jelasnya.
Maksud dari riset yang berbasis rasional tersebut agar kiranya riset-riset yang telah dilakukan dapat menjadi prioritas bagi calon-calon pemimpin daerah mendatang, sehingga program-program pembangunan bisa berjalan dengan berkelanjutan, efisien, dan efektif.
Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN Yopi menyampaikan bahwa Rakortek pada tahun ini diusung dengan tema ”Penguatan Manajemen Riset dan Inovasi Daerah”.
Dalam paparannya disampaikan bahwa BRIN fokus pada Manajemen Tata Kelola SDM IPTEK. BRIN juga telah melakukan pendampingan lebih kurang 550 Pemerintah Daerah dalam proses tranformasi OPD kelitbangan menjadi BRIDA/BAPPERIDA dengan mengeluarkan surat pertimbangan.
“Dengan nomenklatur dan proses bisnis baru BRIDA/BAPPERIDA nantinya diharapkan untuk menjadi kolaborator hak multi pihak dalam pelaksanaan LITBANGJIRAP, invensi dan inovasi. BRIN mendorong BRIDA untuk dapat kompak,” tuturnya.
Untuk diketahui bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melakukan koordinasi teknis serta evaluasi dan berbagi pengalaman dalam penguatan BRIDA/BAPPERIDA yang berpengaruh terhadap pengembangan potensi daerah, pada tahun 2024 mengangkat tema Penguatan Manajemen Riset dan Inovasi Daerah.
Tahun ini adalah Rakortek ke-3, berbeda dari rakortek sebelumnya yang mengangkat tentang penguatan tugas dan fungsi BRIDA/BAPERIDA, tahun ini Rakortek berfokus pada Penguatan Manajemen Riset dan Inovasi Daerah yaitu Manajemen Tata Kelola SDM IPTEK
Kegiatan ini diharapkan agar dapat saling berbagi pengalaman dalam mengoptimalisasikan potensi dan memaksimalkan penyelesaian masalah yang ada di daerah, serta dapat menjadi modal dan acuan bagi daerah lainnya dalam membangun ekosistem riset dan inovasi di daerah secara berkelanjutan, karena di setiap daerah mempunyai keunikan dan potensi masing-masing. Melalui penguatan manajemen riset dan inovasi di daerah dapat dilakukan secara bertahap untuk mendukung tata kelola pemerintah daerah yang lebih baik.
Rakortek BRIDA tahun ini dihadiri peserta dari 179 daerah, baik yang sudah maupun belum terbentuk BRIDA/BAPPERIDA, yang terdiri dari 38 provinsi, 94 kabupaten, 25 kota dan peserta expo sebanyak 22 daerah. (hms/nue)

Baca Juga :  PT KSK Salurkan Bantuan untuk 4 Desa Terdampak Banjir di Katingan

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/