Jumat, September 20, 2024
22.8 C
Palangkaraya

Rehat sebagai Kuli Bangunan, Dapat Untung Jualan Atribut Kemerdekaan

Meraup Cuan Jelang Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia

Hari kemerdekaan selalu disambut dengan antusias oleh seluruh masyarakat. Seperti halnya saat menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79, Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2024. Tak terkecuali bagi pedagang musiman, mereka ikut meraup cuan atau untuk dari berjualan berbagai macam atribut bernuansa kemerdekaan RI. 

NOVIA NADYA CLAUDIA, Palangka Raya

NAMPAK berbagai sudut Kota Palangka Raya telah dihiasi bendera merah putih yang dijual oleh para pedagang musiman. Mereka memanfaatkan momen ini untuk mengais rejeki tambahan yang hanya dilakukan satu tahun sekali.

Bagi sebagian orang, memaknai kemerdekaan bukan hanya menang dari para penjajah, tetapi juga bagaimana setiap manusia memperjuangkan kemerdekaan dirinya sendiri dan keluarga. Merdeka dari kemiskinan, merdeka dari kesulitan, merdeka dari kesedihan, bahkan merdeka dari persoalan hidup yang kerap menjadi hambatan.

Taufik (40) yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan sudah 5 tahun ini memilih untuk mencari rejeki tambahan dengan menjual berbagai macam bendera merah putih di Jalan Ahmad Yani, Palangka Raya. Meski hanya melakukannya satu tahun sekali, ia mengaku hasil pendapatan yang diraup lumayan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dirinya sengaja berhenti sejenak sebagai kuli bangunan selama satu bulan, hanya untuk fokus berjualan bendera merah putih yang ia pesan dari Bandung. Taufik menyadari pada momen seperti ini juga banyak penjual musiman lainnya yang membentangkan dagangannya di pinggir-pinggir jalan. Tetapi ia yakin jika rejeki telah di atur oleh Tuhan, meski di kiri kanannya menjajakan dagangan yang sama.

Baca Juga :  Kejaksaan Peduli Warga Terdampak Banjir

Bukan tanpa alasan, ayah dari dua orang anak ini memilih untuk berjualan bendera karena melihat beberapa temannya yang telah lebih dulu berjualan dan mendapatkan untung yang lumayan. Mengingat, saat mendekati hari kemerdekaan, banyak masyarakat yang ingin membeli bendera merah putih, maupun pernak pernik lainnya.

Meski tidak disebutkan dengan pasti, warga mendawai itu mengaku jika untung yang ia dapatkan sangat lumayan. Bahkan pendapatan tahun ini sudah terlihat lebih tinggi dari tahun lalu. Mencari rejeki tambahan seperti ini menjadi pilihan yang tepat baginya, ketika tubuhnya butuh istirahat dari pekerjaan berat sebagai kuli bangunan.

“Untungnya sangat lumayan. Bisa untuk kebutuhan sehari-hari. Setiap tahunnya saya mulai jualan dari tanggal 18 Juli sampai 16 Agustus. Biasanya diakhir itu stok sisa sedikit saja, karena saya sudah punya langganan juga,” ucapnya sembari menata dagangan, Jumat (9/8/2024).

Baca Juga :  Awasi Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Bendera yang ia jual, berkisar mulai dari harga Rp20 ribu sampai dengan Rp50 ribu, tergantung ukuran dan model. Sementara itu, yang paling diminati oleh masyarakat adalah bendera ukuran 60×90 cm. Tidak hanya itu saja, pernak pernik lainnya seperti bendera plastik juga banyak dibeli oleh anak-anak sekolah untuk menghias kelas.

Menjadi tulang punggung keluarga demi membahagiakan keluarga kecilnya, membuat Taufik selalu semangat dan berusaha mencari cara agar bisa memenuhi kebutuhan rumah. Meskipun sang istri juga membuka warung es kecil-kecilan di depan rumah, sebagai kepala keluarga ia ingin menjadi panutan bagi keluarganya.

Baginya, kemerdekaan memiliki makna yang berharga, yaitu berjuang dan berkorban. Berjuang menyambung hidup serta berkorban waktu dan tenaga. Seperti para pahlawan yang bertaruh nyawa, ia pun mempertaruhkan dirinya, agar keluarganya bisa memiliki masa depan yang lebih baik lagi.

Tak banyak harapan yang ia sampaikan. Tetapi yang pasti, dirinya berdoa agar selalu bisa diberikan kesehatan, kekuatan serta umur panjang untuk melihat anak-anaknya tumbuh menjadi orang yang sukses dan mengangkat derajat keluarga. Di sisi lain, ia juga berharap semoga di bulan kemerdekaan ini, akan banyak rejeki yang didapatkan, mendapat borongan dari kantor pemerintahan maupun swasta. (*/ala)

Meraup Cuan Jelang Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia

Hari kemerdekaan selalu disambut dengan antusias oleh seluruh masyarakat. Seperti halnya saat menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79, Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2024. Tak terkecuali bagi pedagang musiman, mereka ikut meraup cuan atau untuk dari berjualan berbagai macam atribut bernuansa kemerdekaan RI. 

NOVIA NADYA CLAUDIA, Palangka Raya

NAMPAK berbagai sudut Kota Palangka Raya telah dihiasi bendera merah putih yang dijual oleh para pedagang musiman. Mereka memanfaatkan momen ini untuk mengais rejeki tambahan yang hanya dilakukan satu tahun sekali.

Bagi sebagian orang, memaknai kemerdekaan bukan hanya menang dari para penjajah, tetapi juga bagaimana setiap manusia memperjuangkan kemerdekaan dirinya sendiri dan keluarga. Merdeka dari kemiskinan, merdeka dari kesulitan, merdeka dari kesedihan, bahkan merdeka dari persoalan hidup yang kerap menjadi hambatan.

Taufik (40) yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan sudah 5 tahun ini memilih untuk mencari rejeki tambahan dengan menjual berbagai macam bendera merah putih di Jalan Ahmad Yani, Palangka Raya. Meski hanya melakukannya satu tahun sekali, ia mengaku hasil pendapatan yang diraup lumayan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dirinya sengaja berhenti sejenak sebagai kuli bangunan selama satu bulan, hanya untuk fokus berjualan bendera merah putih yang ia pesan dari Bandung. Taufik menyadari pada momen seperti ini juga banyak penjual musiman lainnya yang membentangkan dagangannya di pinggir-pinggir jalan. Tetapi ia yakin jika rejeki telah di atur oleh Tuhan, meski di kiri kanannya menjajakan dagangan yang sama.

Baca Juga :  Kejaksaan Peduli Warga Terdampak Banjir

Bukan tanpa alasan, ayah dari dua orang anak ini memilih untuk berjualan bendera karena melihat beberapa temannya yang telah lebih dulu berjualan dan mendapatkan untung yang lumayan. Mengingat, saat mendekati hari kemerdekaan, banyak masyarakat yang ingin membeli bendera merah putih, maupun pernak pernik lainnya.

Meski tidak disebutkan dengan pasti, warga mendawai itu mengaku jika untung yang ia dapatkan sangat lumayan. Bahkan pendapatan tahun ini sudah terlihat lebih tinggi dari tahun lalu. Mencari rejeki tambahan seperti ini menjadi pilihan yang tepat baginya, ketika tubuhnya butuh istirahat dari pekerjaan berat sebagai kuli bangunan.

“Untungnya sangat lumayan. Bisa untuk kebutuhan sehari-hari. Setiap tahunnya saya mulai jualan dari tanggal 18 Juli sampai 16 Agustus. Biasanya diakhir itu stok sisa sedikit saja, karena saya sudah punya langganan juga,” ucapnya sembari menata dagangan, Jumat (9/8/2024).

Baca Juga :  Awasi Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Bendera yang ia jual, berkisar mulai dari harga Rp20 ribu sampai dengan Rp50 ribu, tergantung ukuran dan model. Sementara itu, yang paling diminati oleh masyarakat adalah bendera ukuran 60×90 cm. Tidak hanya itu saja, pernak pernik lainnya seperti bendera plastik juga banyak dibeli oleh anak-anak sekolah untuk menghias kelas.

Menjadi tulang punggung keluarga demi membahagiakan keluarga kecilnya, membuat Taufik selalu semangat dan berusaha mencari cara agar bisa memenuhi kebutuhan rumah. Meskipun sang istri juga membuka warung es kecil-kecilan di depan rumah, sebagai kepala keluarga ia ingin menjadi panutan bagi keluarganya.

Baginya, kemerdekaan memiliki makna yang berharga, yaitu berjuang dan berkorban. Berjuang menyambung hidup serta berkorban waktu dan tenaga. Seperti para pahlawan yang bertaruh nyawa, ia pun mempertaruhkan dirinya, agar keluarganya bisa memiliki masa depan yang lebih baik lagi.

Tak banyak harapan yang ia sampaikan. Tetapi yang pasti, dirinya berdoa agar selalu bisa diberikan kesehatan, kekuatan serta umur panjang untuk melihat anak-anaknya tumbuh menjadi orang yang sukses dan mengangkat derajat keluarga. Di sisi lain, ia juga berharap semoga di bulan kemerdekaan ini, akan banyak rejeki yang didapatkan, mendapat borongan dari kantor pemerintahan maupun swasta. (*/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/