Jumat, Juni 27, 2025
25.9 C
Palangkaraya

Keberagamaan Paslon Membuat Persaingan Pilgub Kalteng Sengit

PALANGKA RAYA-Persaingan dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng bakal sengit dan ketat. Empat pasangan calon (paslon) hampir dipastikan akan bertarung untuk menjadi pemimpin Kalteng periode 2024-2029. Mereka akan bersaing meraih simpati 1,9 juta warga yang memiliki hak pilih di 14 kabupaten/kota se-Kalteng.

Berdasarkan daftar pemilih sementara (DPS) Kalteng tercatat ada 1.962.388 orang pemilih terdiri dari 1.00.8050 pemilih laki-laki dan 954.338 pemilih perempuan. Suara tersebutlah yang akan diperebutkan empat paslon yang akan bertarung pada 27 November mendatang yakni Abdul Razak-Sri Suwanto, Agustiar Sabran-Edy Pratowo, Willy M Yoseph-Habib Ismail dan Nadalsyah Koyem-Supian Hadi.

Menurut Pengamat Politik dari Universitas Palangka Raya (UPR) Ricky Zulfauzan mengatakan, latar belakang para bakal calon akan berpengaruh pada raihan nantinya. Baik itu daerah asal, kesukuan, dan agama sekalipun. Para kandidat akan bersaing ketat merebut basis massa yang tersebar di 14 kabupaten/kota.

“Kita tidak heran pada Pilkada kali ini pemilihan Gubernur kali ini akan sengit. Karena keragamaan bapaslom terjadi pada periode kali,” tegasnya Ricky Zulfauzan kepada Kalteng Pos, Jumat (6/9).

Pada saat bicara Pilkada, aspek apapun menurut Ricky bisa menjadi perhitungan untuk kemenangan. Di wilayah barat sendiri menurut Ricky akan terjadi irisan antar Abdul Razak dan Agustiar Sabran. Kedua tokoh tersebut sama-sama politikus dari Kotawaringin Barat (Kobar).

“Saya kira di dapil III Kalteng meliputi Kobar, Lamandau, dan Sukamara akan terjaid irisan suara antara Abdul Razak dan Agustiar. Dimana mereka akan memperebutkan 326.245 suara (jumlah DPS Kobar, Lamanday, Sukamara),” tegasnya Ricky Zul Fauzan.

Walaupun di daerah tersebut ada irisan terhadap dua paslon tersebut. Tidak menutup kemungkinan paslon lain akan ikut raup suara di daerah tersebut

Sedangkan di daerah barito, perebutan suara akan terjadi antara Willy M Yoseph dan Nadalsyah. Sama-sama mantan bupati di dua daerah yang berbeda namun mereka memiliki pengaruh terhadap suara di empat Kabupaten yang ada daerah DAS Barito.

Baca Juga :  Ajak Jemaah Jaga Kebersamaan dan Dukung Pembangunan Daerah

“Kalau daerah DAS Barito perebutan suara akan pada dua tokoh ini yakni Nadalsyah dan Willy. Bahkan kedua duanya telah menitipkan keberlanjutan didaerahnya masing-masing, Ahmad Gunadi di Barito Utara dan Heryus di Murung Raya,” tegasnya.

Sedangkan untuk daerah Barito Selatan dan Barito Timur akan menjadi pertarung merebut hati masyarakat tersebut. Sehingga di DAS Barito akan dipeributkan 384.255 suara disana nantinya. Sedangkan untuk Wilayah Kotawaringin Timur dan Seruyan akan menjadi basis Nadalsyah Koyem-Supian Hadi. Mengingat Supian Hadi sangat terkenal di wilayah tersebut.

“Namun tidak menutup kemungkinan basis Supian Hadi akan diobrak obrak oleh Agustiar maupun cagub lainnya. Mengingat Agustiar telah menyebarkan loyalisnya diwilayah tersebut. Sedangkan Abdul Razak juga terkenal daerah tersebut. Sebab pernah berdinas di Kotim,” tegasnya.

Seruyan dan Kotawaringin Timur saat memiliki DPS sebanyak 420.771 suara. Sedangkan Pulang Pisau dan Kapuas, akan menjadi perebutan basis masis Habib Ismail dan Edy Pratowo.

Mengingat kedua pasangan ini besar didaerah tersebut dan mengawali karir politiknya juga ada di daerah tersebut.  Dimana akan terjadi perebutan suara sebanyak 396.820 suara di daerah tersebut.

Sedangkan Gunung Mas dan Katingan nantinya akan menjadi terjadi pembagian suara yang sama rata. Mengingat bakal calon yang hadir tidak memiliki pengalaman didaerah tersebut secara kepolitikan.

“Sedangkan Gumas dan Katingan suara akan terbagi-bagi. Tergantung bagaimana strategi yang dilancarkan oleh pasangan calon,” tegas.

Untuk wilayah Kota Palangka Raya menurut Ricky, pemilihan yang ada memiliki tingkat kerasional yang tinggi. Sehingga bacalom yang menang didaerah lain bisa saja kalah untuk di Kota Palangka Raya.

“Untuk Kota Palangka Raya itu bisa itu cenderung rasional. Sehingga ini tidak bisa dipastikan siapa yang akan memperoleh atau menjadi tempat lumbumg suara,” tegasnya.

Baca Juga :  Empat Perkara Diselesaikan melalui Restoratif Justice

Selain secara kedaerahan, secara kesukuan nanti juga akan terjadi irisan suara. Salah satunya menurut Ricky pada suku Jawa. Tidak bisa dipungkiri suku Jawa menjadi salah satu suku dengan penduduk terbanyak di Kalteng. Sehingga perebutan suara akan terjadi pada Edy Pratowo dan Sri Suwanto.

“Irisan terjadi pada dua bakal calon wakil gubernur kali ini. Yakni Edy Pratowo dan Sri Suwanto yang sama-sama lahir dari kalangan suku Jawa,” tegasnya.

Sedangkan salah satu suku yang ada di Kalteng yakni suku banjar. Tentu terjadi perebutan suara antara kalangan Habib Ismail dan Abdul Razak. Hal ini dikarenakan keduanya merupakan pasangan calon yang dekat dengan suku banjar. Sehingga keduanya nantinya tentu akan merebutkan suara pada kalangan ini.

Sedangkan pada suku dayak sendiri akan terjadi perebutan antara Abdul Razak, Agustiar Sabran, Willy M Yoseph dan Nadalsyah Koyem.

“Karena orang dayak akan memilih sosok yang dekat terhadap dirinya kalangan tersebut. Bisa terjadi suku dayak di Barito Utara akan memilih Nadalsyah, Suku Dayak di Mura bisa mendukung Willy bisa juga suku dayak di daerah lainnya bisa mendukung Agustiar maupun Abdul Razak. Hal ini tergantung pada ketokohan dari masing-masing tokoh tersebut,” tegasnya Ricky.

Sedangkan secara basis agama baik itu Islam, Kristen dan agama lainya. Menurut Ricky itu tidak akan menjadi permasalahan sebab saat ini walaupun pasangan calon ada tiga dari Islam dan satu calon kristen itu tidak akan menjadi permasalahan.

“Sebab pada Pilkada tahun 2020 kemaren yang kalangan muslim mendukung pasangan Ben Brahim juga banyak bahkan kalangan non muslim seperti Kristiani maupun agama lainnya juga memberikan dukungan terhadap Sugianto Sabran,” tegasnya.

Jadi secara latar belakang agama semuanya akan melebur tidak pengkotak-kotakan. Tergantung apa yang dibawakan oleh bacalon kepada masyarakat. (irj/ala)

PALANGKA RAYA-Persaingan dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng bakal sengit dan ketat. Empat pasangan calon (paslon) hampir dipastikan akan bertarung untuk menjadi pemimpin Kalteng periode 2024-2029. Mereka akan bersaing meraih simpati 1,9 juta warga yang memiliki hak pilih di 14 kabupaten/kota se-Kalteng.

Berdasarkan daftar pemilih sementara (DPS) Kalteng tercatat ada 1.962.388 orang pemilih terdiri dari 1.00.8050 pemilih laki-laki dan 954.338 pemilih perempuan. Suara tersebutlah yang akan diperebutkan empat paslon yang akan bertarung pada 27 November mendatang yakni Abdul Razak-Sri Suwanto, Agustiar Sabran-Edy Pratowo, Willy M Yoseph-Habib Ismail dan Nadalsyah Koyem-Supian Hadi.

Menurut Pengamat Politik dari Universitas Palangka Raya (UPR) Ricky Zulfauzan mengatakan, latar belakang para bakal calon akan berpengaruh pada raihan nantinya. Baik itu daerah asal, kesukuan, dan agama sekalipun. Para kandidat akan bersaing ketat merebut basis massa yang tersebar di 14 kabupaten/kota.

“Kita tidak heran pada Pilkada kali ini pemilihan Gubernur kali ini akan sengit. Karena keragamaan bapaslom terjadi pada periode kali,” tegasnya Ricky Zulfauzan kepada Kalteng Pos, Jumat (6/9).

Pada saat bicara Pilkada, aspek apapun menurut Ricky bisa menjadi perhitungan untuk kemenangan. Di wilayah barat sendiri menurut Ricky akan terjadi irisan antar Abdul Razak dan Agustiar Sabran. Kedua tokoh tersebut sama-sama politikus dari Kotawaringin Barat (Kobar).

“Saya kira di dapil III Kalteng meliputi Kobar, Lamandau, dan Sukamara akan terjaid irisan suara antara Abdul Razak dan Agustiar. Dimana mereka akan memperebutkan 326.245 suara (jumlah DPS Kobar, Lamanday, Sukamara),” tegasnya Ricky Zul Fauzan.

Walaupun di daerah tersebut ada irisan terhadap dua paslon tersebut. Tidak menutup kemungkinan paslon lain akan ikut raup suara di daerah tersebut

Sedangkan di daerah barito, perebutan suara akan terjadi antara Willy M Yoseph dan Nadalsyah. Sama-sama mantan bupati di dua daerah yang berbeda namun mereka memiliki pengaruh terhadap suara di empat Kabupaten yang ada daerah DAS Barito.

Baca Juga :  Ajak Jemaah Jaga Kebersamaan dan Dukung Pembangunan Daerah

“Kalau daerah DAS Barito perebutan suara akan pada dua tokoh ini yakni Nadalsyah dan Willy. Bahkan kedua duanya telah menitipkan keberlanjutan didaerahnya masing-masing, Ahmad Gunadi di Barito Utara dan Heryus di Murung Raya,” tegasnya.

Sedangkan untuk daerah Barito Selatan dan Barito Timur akan menjadi pertarung merebut hati masyarakat tersebut. Sehingga di DAS Barito akan dipeributkan 384.255 suara disana nantinya. Sedangkan untuk Wilayah Kotawaringin Timur dan Seruyan akan menjadi basis Nadalsyah Koyem-Supian Hadi. Mengingat Supian Hadi sangat terkenal di wilayah tersebut.

“Namun tidak menutup kemungkinan basis Supian Hadi akan diobrak obrak oleh Agustiar maupun cagub lainnya. Mengingat Agustiar telah menyebarkan loyalisnya diwilayah tersebut. Sedangkan Abdul Razak juga terkenal daerah tersebut. Sebab pernah berdinas di Kotim,” tegasnya.

Seruyan dan Kotawaringin Timur saat memiliki DPS sebanyak 420.771 suara. Sedangkan Pulang Pisau dan Kapuas, akan menjadi perebutan basis masis Habib Ismail dan Edy Pratowo.

Mengingat kedua pasangan ini besar didaerah tersebut dan mengawali karir politiknya juga ada di daerah tersebut.  Dimana akan terjadi perebutan suara sebanyak 396.820 suara di daerah tersebut.

Sedangkan Gunung Mas dan Katingan nantinya akan menjadi terjadi pembagian suara yang sama rata. Mengingat bakal calon yang hadir tidak memiliki pengalaman didaerah tersebut secara kepolitikan.

“Sedangkan Gumas dan Katingan suara akan terbagi-bagi. Tergantung bagaimana strategi yang dilancarkan oleh pasangan calon,” tegas.

Untuk wilayah Kota Palangka Raya menurut Ricky, pemilihan yang ada memiliki tingkat kerasional yang tinggi. Sehingga bacalom yang menang didaerah lain bisa saja kalah untuk di Kota Palangka Raya.

“Untuk Kota Palangka Raya itu bisa itu cenderung rasional. Sehingga ini tidak bisa dipastikan siapa yang akan memperoleh atau menjadi tempat lumbumg suara,” tegasnya.

Baca Juga :  Empat Perkara Diselesaikan melalui Restoratif Justice

Selain secara kedaerahan, secara kesukuan nanti juga akan terjadi irisan suara. Salah satunya menurut Ricky pada suku Jawa. Tidak bisa dipungkiri suku Jawa menjadi salah satu suku dengan penduduk terbanyak di Kalteng. Sehingga perebutan suara akan terjadi pada Edy Pratowo dan Sri Suwanto.

“Irisan terjadi pada dua bakal calon wakil gubernur kali ini. Yakni Edy Pratowo dan Sri Suwanto yang sama-sama lahir dari kalangan suku Jawa,” tegasnya.

Sedangkan salah satu suku yang ada di Kalteng yakni suku banjar. Tentu terjadi perebutan suara antara kalangan Habib Ismail dan Abdul Razak. Hal ini dikarenakan keduanya merupakan pasangan calon yang dekat dengan suku banjar. Sehingga keduanya nantinya tentu akan merebutkan suara pada kalangan ini.

Sedangkan pada suku dayak sendiri akan terjadi perebutan antara Abdul Razak, Agustiar Sabran, Willy M Yoseph dan Nadalsyah Koyem.

“Karena orang dayak akan memilih sosok yang dekat terhadap dirinya kalangan tersebut. Bisa terjadi suku dayak di Barito Utara akan memilih Nadalsyah, Suku Dayak di Mura bisa mendukung Willy bisa juga suku dayak di daerah lainnya bisa mendukung Agustiar maupun Abdul Razak. Hal ini tergantung pada ketokohan dari masing-masing tokoh tersebut,” tegasnya Ricky.

Sedangkan secara basis agama baik itu Islam, Kristen dan agama lainya. Menurut Ricky itu tidak akan menjadi permasalahan sebab saat ini walaupun pasangan calon ada tiga dari Islam dan satu calon kristen itu tidak akan menjadi permasalahan.

“Sebab pada Pilkada tahun 2020 kemaren yang kalangan muslim mendukung pasangan Ben Brahim juga banyak bahkan kalangan non muslim seperti Kristiani maupun agama lainnya juga memberikan dukungan terhadap Sugianto Sabran,” tegasnya.

Jadi secara latar belakang agama semuanya akan melebur tidak pengkotak-kotakan. Tergantung apa yang dibawakan oleh bacalon kepada masyarakat. (irj/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/