Senin, November 25, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Menkop UKM Gandeng Ikatan Alumni Universitas Brawijaya Malang

JAKARTA – Menteri Koperasidan UKM Teten Masduki mengajak banyak pihak untuk berkolaborasi dengan pemerintah guna menyiapkan Future SMEs atau UMKM masa depan yang memiliki daya saing tinggi.

 “Produk yang dihasilkankoperasidan UMKM kita harus masuk kerantaipasok industri nasional maupun global,” ujarTeten, pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, di Jakarta, Rabu (2/6).

Menurut Teten, banyak ide dan gagasan besar dapat tumbuh dalam membangun Future SMEs lewat kolaborasi berbagai pihak yang saling mendukung.

“Kita akan melakukan pendekatan profesional dengan inkubator perguruan tinggi dan pihak swasta.  Salah satunya, MoU dengan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya,” ujar Menkop UKM.

Bahkan kedepan, lanjut Teten, pemerintah akan membangun kewirausahaan secara by design, berdasarkan potensi yang dimiliki, dan berbasis SDM unggul.

Baca Juga :  Polsek Aruta Bedah Rumah Warga

“Kalau tidak begitu, sampai kapan pun UMKM kita tidak akan pernah bisa bersaing,” kata Teten.

Teten menambahkan, akan ada insentif pajak dan kebijakan upah bagi usaha besar yang berkolaborasi dengan UMKM. “Itu sudah tertuang dalam UU Cipta Kerja,” ucapTeten.

Bagi MenkopUKM, mendorong UMKM masuk kerantaipasok, khususnya industri elektronik, otomotif, dan sebagainya, harus dilakukan dengan cepat. “Jadi, Future SMEs  yang kita dorong itu UMKM yang memiliki produk inovatif dan mengandung unsur teknologi. Untuk itu, kita sudah menyiapkan ekosistemnya. Salah satunya, akses pembiayaan keperbankan,” imbuhTeten.

Teten mengungkapkan, tingkat akses pembiayaan UMKM keperbankan masih berada di level 9,8%. Sangat kecil bila dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia, Singapura, Jepang, dan China.

“Tahun 2024 mendatang kita harapkan akses kredit perbankan bagi UMKM harus di atas 30%,” tegas MenkopUKM.

Baca Juga :  Emas dari Final Ideal, Nomor Satu Dunia dari Indonesia Kalahkan Ganda Campuran Prancis

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Koperasidan UKM Arif Rahman Hakim menjelaskan bahwa isi MoU mencakup sosialisasi program dan kegiatan strategis. “Termasuk penelitian dan pengkajian isu-isu penting terkait koperasi dan UMKM, hingga peningkatan kapasitas SDM pelaku koperasi dan UMKM,” kata Arif.

Arif berharap kerjasama dan sinergi tersebut dapat mengakselerasi pengembangan koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia. “Itu sebagai bentuk dukungan program strategis di bidang perkoperasian, UMKM, dan kewirausahaan,” kata Arif.

Sementara itu Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Brawijaya Profesor Ahmad Erani Yustika mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti MoU ini kedalam kerja yang efektif dan riil di lapangan. “Apalagi, banyak alumni Unibraw yang berkecimpung di dunia koperasidan UMKM,” pungkasErani. (nur/jpc)

JAKARTA – Menteri Koperasidan UKM Teten Masduki mengajak banyak pihak untuk berkolaborasi dengan pemerintah guna menyiapkan Future SMEs atau UMKM masa depan yang memiliki daya saing tinggi.

 “Produk yang dihasilkankoperasidan UMKM kita harus masuk kerantaipasok industri nasional maupun global,” ujarTeten, pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, di Jakarta, Rabu (2/6).

Menurut Teten, banyak ide dan gagasan besar dapat tumbuh dalam membangun Future SMEs lewat kolaborasi berbagai pihak yang saling mendukung.

“Kita akan melakukan pendekatan profesional dengan inkubator perguruan tinggi dan pihak swasta.  Salah satunya, MoU dengan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya,” ujar Menkop UKM.

Bahkan kedepan, lanjut Teten, pemerintah akan membangun kewirausahaan secara by design, berdasarkan potensi yang dimiliki, dan berbasis SDM unggul.

Baca Juga :  Polsek Aruta Bedah Rumah Warga

“Kalau tidak begitu, sampai kapan pun UMKM kita tidak akan pernah bisa bersaing,” kata Teten.

Teten menambahkan, akan ada insentif pajak dan kebijakan upah bagi usaha besar yang berkolaborasi dengan UMKM. “Itu sudah tertuang dalam UU Cipta Kerja,” ucapTeten.

Bagi MenkopUKM, mendorong UMKM masuk kerantaipasok, khususnya industri elektronik, otomotif, dan sebagainya, harus dilakukan dengan cepat. “Jadi, Future SMEs  yang kita dorong itu UMKM yang memiliki produk inovatif dan mengandung unsur teknologi. Untuk itu, kita sudah menyiapkan ekosistemnya. Salah satunya, akses pembiayaan keperbankan,” imbuhTeten.

Teten mengungkapkan, tingkat akses pembiayaan UMKM keperbankan masih berada di level 9,8%. Sangat kecil bila dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia, Singapura, Jepang, dan China.

“Tahun 2024 mendatang kita harapkan akses kredit perbankan bagi UMKM harus di atas 30%,” tegas MenkopUKM.

Baca Juga :  Emas dari Final Ideal, Nomor Satu Dunia dari Indonesia Kalahkan Ganda Campuran Prancis

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Koperasidan UKM Arif Rahman Hakim menjelaskan bahwa isi MoU mencakup sosialisasi program dan kegiatan strategis. “Termasuk penelitian dan pengkajian isu-isu penting terkait koperasi dan UMKM, hingga peningkatan kapasitas SDM pelaku koperasi dan UMKM,” kata Arif.

Arif berharap kerjasama dan sinergi tersebut dapat mengakselerasi pengembangan koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia. “Itu sebagai bentuk dukungan program strategis di bidang perkoperasian, UMKM, dan kewirausahaan,” kata Arif.

Sementara itu Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Brawijaya Profesor Ahmad Erani Yustika mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti MoU ini kedalam kerja yang efektif dan riil di lapangan. “Apalagi, banyak alumni Unibraw yang berkecimpung di dunia koperasidan UMKM,” pungkasErani. (nur/jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/