Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

KPU Pastikan Semua Peserta Hadir dalam Debat

Momentum Rakyat Menilai Kandidat yang Layak Memimpin

PALANGKA RAYA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), bakal menggelar debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Ballroom Hotel Swissbell Kota Palangka Raya, Senin (14/10/2024) pukul 19.30 WIB. Debat perdana ini menjadi momentum bagi rakyat untuk melihat dan menilai kandidat yang benar-benar layak memimpin Kalteng lima tahun mendatang.

Debat perdana Pilkada Kalteng 2024 ini akan diikuti empat kandidat pasangan calon, yakni Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng Willy M Yoseph-Habib Ismail,  Nadalsyah Koyem-Supian Hadi, Agustiar Sabran- Edy Pratowo, dan Abdul Razak-Sri Suwanto.

Ketua Divisi sosialisasi pendidikan pemilih partisipasi masyarakat dan sumberdaya manusia Harmain Ibrohim mengatakan, ada 5 panelis yang disiapkan untuk debat perdana Pilkada Kalteng 2024 tersebut. “Kemarin kami gelar rapat koordinasi bersama tim paslon terkait penyampaian proses debat beserta tata tertib debat,” kata Harmain, Minggu (13/10/2024).

Pada debat perdana ini, Harmain menyebut, tema yang diangkat adalah Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Tengah melalui Ekonomi Berkeadilan dan Berkelanjutan.

“Ini mencakup kebijakan untuk pertumbuhan ekonomi lokal, pemberdayaan UMKM, digitalisasi ekonomi, dan investasi daerah,” kata Harmain.

Ia juga menjelaskan setiap paslon hanya diperbolehkan membawa maksimal 50 orang pendukung ke lokasi digelarnya debat Pilkada Kalteng tersebut. Hal ini dilakukan agar jalannya debat tidak terganggu dan bisa berjalan kondusif.

“Jadi maksimal 50 orang, ini bagian dari evaluasi agar pelaksanaan debat bisa lebih teratur lagi,” kata dia.

Sebelum pelaksanaan debat perdana, pasangan calon diundang pada pukul 10 pagi senin (14/10/2024). Untuk melaksanakan gladi. Bahkan ia menjelaskan moderator telah hadir di Palangka Raya.

Ia menyampaikan kepada pasangan calon dan para pendukung yang hadiri untuk mentaati tata tertib yang telah disepakati.

“Untuk pasangan calon untuk taat terhadap tata tertib yang telah disepakati. Pada saat debat juga dilarang untuk menyerang pribadi dari pasangan calon maupun hal di luar tema,” tegasnya.

Harmain mengatakan semua pasangan calon sampai saat ini masih belum ada pemberitahuan tidak kehadiran para pasangan calon. Yang artinya pada debat nanti semua pasangan calon semua berhadir pada debat perdana nantinya.

Baca Juga :  Golkar Resmi Usung Ahmad Selanor Wanda di Pilkada Seruyan

“Sampai hari ini (kemarin) tidak ada laporan terkait ketidak hadiran para pasangan calon,” tegasnya.

Terkait pertanyaan dari masyakat, dipastikan yang terbaik akan disampaikan kepada para pasangan calon. Pertanyaan tersebut dinilai yang paling komperhensif. Tim Kalteng Pos menyambangi lokasi debat. Dimana terlihat tim event organizer tengah mempersiapkan lokasi debat. Mulai dari penempatan sound bahkan mempersiapkan kursi dan panggung.

Terkait dekat kali ini, Fitria Husnatarina, seorang pengamat ekonomi yang juga menjadi salah satu panelis dalam debat pemilihan gubernur Pilgub Kalteng menyampaikan pandangannya terkait jalannya debat dan bagaimana hal itu diharapkan membawa dampak yang konstruktif, tidak hanya bagi pasangan calon (paslon) yang berpartisipasi, tetapi juga untuk masyarakat Kalimantan Tengah sebagai calon pemilih.

“Saya sangat berharap jalannya debat kali ini bisa berlangsung lancar dan kondusif. Setiap pasangan calon diharapkan mampu memberikan tanggapan yang konstruktif terhadap berbagai pertanyaan, baik yang berasal dari panelis maupun dari masyarakat luas. Dengan demikian, debat ini bisa menjadi ruang dialog yang interaktif, di mana masyarakat dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas terkait visi dan misi para calon,” ungkap Fitria kepada Kalteng Pos, Minggu (13/10/2024).

Ia menekankan pentingnya komunikasi yang interaktif antara paslon, yang dinilai akan membantu dalam memberikan wawasan kepada masyarakat. Menurutnya, debat adalah kesempatan emas bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam tentang rencana dan program yang ditawarkan oleh para calon, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih matang saat tiba waktu pemilihan.

Lebih lanjut, Fitria berharap debat kali ini tidak hanya berdampak pada Kalimantan Tengah, tetapi juga menjadi tolok ukur bagi debat-debat politik lainnya di Indonesia.

“Debat ini bisa menjadi barometer bagi pelaksanaan debat yang baik dan kondusif, tidak hanya di Kalimantan Tengah tetapi juga di seluruh Indonesia. Kita berharap bahwa debat seperti ini bisa mendorong demokrasi yang lebih sehat, di mana gagasan dan pandangan yang dibagikan dapat membangun kualitas diskusi publik yang lebih baik,” tambahnya.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti bahwa debat merupakan inisiasi penting bagi para paslon untuk memberikan kontribusi yang nyata, terutama dalam merangkul calon pemilih. Dalam pandangannya, melalui forum debat, paslon diharapkan mampu memberikan pandangan yang lebih menyeluruh dan konkret mengenai bagaimana mereka akan menjawab berbagai tantangan dan peluang yang ada di Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  Sejumlah Birokrat Pemprov Mencuat Maju Pilkada

“Debat ini bisa menjadi sarana untuk merangkul para pemilih. Saya berharap para calon dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan pandangan yang menarik dan relevan, sehingga publik merasa lebih terinformasi dan tertarik untuk berpartisipasi dalam pemilihan,” ucapnya.

Menurut Fitria, suksesnya jalannya debat tidak hanya bergantung pada para paslon, melainkan juga dukungan semua pihak. Ia berharap semua elemen, mulai dari penyelenggara hingga masyarakat, dapat berpartisipasi secara positif dalam menyukseskan acara ini.

“Harapan saya, seluruh pihak dapat mendukung pelaksanaan debat ini dengan baik. Masyarakat diharapkan ikut menyimak, menonton, dan menjadikan debat ini sebagai referensi dalam menentukan pilihan mereka nantinya,” tuturnya.

Debat tersebut, menurutnya, tidak hanya sebagai ajang adu visi-misi para paslon, tetapi juga sebagai sarana bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses demokrasi. “Ini bukan sekadar tontonan, melainkan referensi penting bagi masyarakat untuk memahami siapa calon yang paling layak memimpin Kalimantan Tengah ke depannya,” tegas Fitria.

Masyarakat Kalimantan Tengah juga menyimpan ekspektasi besar terhadap pemimpin yang dapat menjaga keharmonisan sosial di Kalteng, yang dikenal dengan keragaman etnis dan budaya. Oleh karenanya, debat ini menjadi momen penting bagi para calon gubernur untuk menunjukkan kapasitas mereka dalam memimpin provinsi dengan pendekatan yang inklusif dan berkeadilan.

Pengamat ekonomi itu juga menggarisbawahi bahwa debat ini harus menjadi contoh bagi pelaksanaan debat-debat politik lainnya, di mana dialog yang konstruktif dan partisipatif dapat membentuk masa depan demokrasi Indonesia yang lebih kuat.

“Semoga debat kali ini bisa memberikan wawasan yang luas, tidak hanya untuk masyarakat Kalimantan Tengah, tapi juga bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan, bagaimana menciptakan debat politik yang sehat, damai, dan penuh gagasan,” pungkasnya. (zia/irj/ala)

PALANGKA RAYA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), bakal menggelar debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Ballroom Hotel Swissbell Kota Palangka Raya, Senin (14/10/2024) pukul 19.30 WIB. Debat perdana ini menjadi momentum bagi rakyat untuk melihat dan menilai kandidat yang benar-benar layak memimpin Kalteng lima tahun mendatang.

Debat perdana Pilkada Kalteng 2024 ini akan diikuti empat kandidat pasangan calon, yakni Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng Willy M Yoseph-Habib Ismail,  Nadalsyah Koyem-Supian Hadi, Agustiar Sabran- Edy Pratowo, dan Abdul Razak-Sri Suwanto.

Ketua Divisi sosialisasi pendidikan pemilih partisipasi masyarakat dan sumberdaya manusia Harmain Ibrohim mengatakan, ada 5 panelis yang disiapkan untuk debat perdana Pilkada Kalteng 2024 tersebut. “Kemarin kami gelar rapat koordinasi bersama tim paslon terkait penyampaian proses debat beserta tata tertib debat,” kata Harmain, Minggu (13/10/2024).

Pada debat perdana ini, Harmain menyebut, tema yang diangkat adalah Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Tengah melalui Ekonomi Berkeadilan dan Berkelanjutan.

“Ini mencakup kebijakan untuk pertumbuhan ekonomi lokal, pemberdayaan UMKM, digitalisasi ekonomi, dan investasi daerah,” kata Harmain.

Ia juga menjelaskan setiap paslon hanya diperbolehkan membawa maksimal 50 orang pendukung ke lokasi digelarnya debat Pilkada Kalteng tersebut. Hal ini dilakukan agar jalannya debat tidak terganggu dan bisa berjalan kondusif.

“Jadi maksimal 50 orang, ini bagian dari evaluasi agar pelaksanaan debat bisa lebih teratur lagi,” kata dia.

Sebelum pelaksanaan debat perdana, pasangan calon diundang pada pukul 10 pagi senin (14/10/2024). Untuk melaksanakan gladi. Bahkan ia menjelaskan moderator telah hadir di Palangka Raya.

Ia menyampaikan kepada pasangan calon dan para pendukung yang hadiri untuk mentaati tata tertib yang telah disepakati.

“Untuk pasangan calon untuk taat terhadap tata tertib yang telah disepakati. Pada saat debat juga dilarang untuk menyerang pribadi dari pasangan calon maupun hal di luar tema,” tegasnya.

Harmain mengatakan semua pasangan calon sampai saat ini masih belum ada pemberitahuan tidak kehadiran para pasangan calon. Yang artinya pada debat nanti semua pasangan calon semua berhadir pada debat perdana nantinya.

Baca Juga :  Golkar Resmi Usung Ahmad Selanor Wanda di Pilkada Seruyan

“Sampai hari ini (kemarin) tidak ada laporan terkait ketidak hadiran para pasangan calon,” tegasnya.

Terkait pertanyaan dari masyakat, dipastikan yang terbaik akan disampaikan kepada para pasangan calon. Pertanyaan tersebut dinilai yang paling komperhensif. Tim Kalteng Pos menyambangi lokasi debat. Dimana terlihat tim event organizer tengah mempersiapkan lokasi debat. Mulai dari penempatan sound bahkan mempersiapkan kursi dan panggung.

Terkait dekat kali ini, Fitria Husnatarina, seorang pengamat ekonomi yang juga menjadi salah satu panelis dalam debat pemilihan gubernur Pilgub Kalteng menyampaikan pandangannya terkait jalannya debat dan bagaimana hal itu diharapkan membawa dampak yang konstruktif, tidak hanya bagi pasangan calon (paslon) yang berpartisipasi, tetapi juga untuk masyarakat Kalimantan Tengah sebagai calon pemilih.

“Saya sangat berharap jalannya debat kali ini bisa berlangsung lancar dan kondusif. Setiap pasangan calon diharapkan mampu memberikan tanggapan yang konstruktif terhadap berbagai pertanyaan, baik yang berasal dari panelis maupun dari masyarakat luas. Dengan demikian, debat ini bisa menjadi ruang dialog yang interaktif, di mana masyarakat dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas terkait visi dan misi para calon,” ungkap Fitria kepada Kalteng Pos, Minggu (13/10/2024).

Ia menekankan pentingnya komunikasi yang interaktif antara paslon, yang dinilai akan membantu dalam memberikan wawasan kepada masyarakat. Menurutnya, debat adalah kesempatan emas bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam tentang rencana dan program yang ditawarkan oleh para calon, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih matang saat tiba waktu pemilihan.

Lebih lanjut, Fitria berharap debat kali ini tidak hanya berdampak pada Kalimantan Tengah, tetapi juga menjadi tolok ukur bagi debat-debat politik lainnya di Indonesia.

“Debat ini bisa menjadi barometer bagi pelaksanaan debat yang baik dan kondusif, tidak hanya di Kalimantan Tengah tetapi juga di seluruh Indonesia. Kita berharap bahwa debat seperti ini bisa mendorong demokrasi yang lebih sehat, di mana gagasan dan pandangan yang dibagikan dapat membangun kualitas diskusi publik yang lebih baik,” tambahnya.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti bahwa debat merupakan inisiasi penting bagi para paslon untuk memberikan kontribusi yang nyata, terutama dalam merangkul calon pemilih. Dalam pandangannya, melalui forum debat, paslon diharapkan mampu memberikan pandangan yang lebih menyeluruh dan konkret mengenai bagaimana mereka akan menjawab berbagai tantangan dan peluang yang ada di Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  Sejumlah Birokrat Pemprov Mencuat Maju Pilkada

“Debat ini bisa menjadi sarana untuk merangkul para pemilih. Saya berharap para calon dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan pandangan yang menarik dan relevan, sehingga publik merasa lebih terinformasi dan tertarik untuk berpartisipasi dalam pemilihan,” ucapnya.

Menurut Fitria, suksesnya jalannya debat tidak hanya bergantung pada para paslon, melainkan juga dukungan semua pihak. Ia berharap semua elemen, mulai dari penyelenggara hingga masyarakat, dapat berpartisipasi secara positif dalam menyukseskan acara ini.

“Harapan saya, seluruh pihak dapat mendukung pelaksanaan debat ini dengan baik. Masyarakat diharapkan ikut menyimak, menonton, dan menjadikan debat ini sebagai referensi dalam menentukan pilihan mereka nantinya,” tuturnya.

Debat tersebut, menurutnya, tidak hanya sebagai ajang adu visi-misi para paslon, tetapi juga sebagai sarana bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses demokrasi. “Ini bukan sekadar tontonan, melainkan referensi penting bagi masyarakat untuk memahami siapa calon yang paling layak memimpin Kalimantan Tengah ke depannya,” tegas Fitria.

Masyarakat Kalimantan Tengah juga menyimpan ekspektasi besar terhadap pemimpin yang dapat menjaga keharmonisan sosial di Kalteng, yang dikenal dengan keragaman etnis dan budaya. Oleh karenanya, debat ini menjadi momen penting bagi para calon gubernur untuk menunjukkan kapasitas mereka dalam memimpin provinsi dengan pendekatan yang inklusif dan berkeadilan.

Pengamat ekonomi itu juga menggarisbawahi bahwa debat ini harus menjadi contoh bagi pelaksanaan debat-debat politik lainnya, di mana dialog yang konstruktif dan partisipatif dapat membentuk masa depan demokrasi Indonesia yang lebih kuat.

“Semoga debat kali ini bisa memberikan wawasan yang luas, tidak hanya untuk masyarakat Kalimantan Tengah, tapi juga bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan, bagaimana menciptakan debat politik yang sehat, damai, dan penuh gagasan,” pungkasnya. (zia/irj/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/