PALANGKA RAYA– Mahasiswa bukan hanya dituntut menjadi seorang yang memiliki kemampuan akademik yang baik. Namun mereka juga ditantang untuk bisa memiliki life skill yang bagus. Tujuannya, agar mereka bisa survive di dunia nyata.
Rektor Universitas Kristen Palangkaraya (UNKRIP) Dr Benius MM memberikan sesuatu yang istimewa kepada mahsiswanya, yakni pelajaran life skill yang sangat bermanfaat bagi mereka kelak.
“Pak Rektor mengajarkan kewirausahaan kepada mahasiswa Fakultas Teknik UNKRIP. Dan hal ini direspon sangat baik oleh anak-anak,” kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Miming Virganinda Burako MT kepada Kalteng Pos, Minggu (6/6).
“Jadi Pak Rektor yang membelikan belikan bibit ikan, trus pihak fakultas teknik memberikan sedikit modal untuk membeli pakan dan beli kandang ikan. Kemudian mahasiswa yang mengerjakan,” lanjutnya.
Dijelaskannya, dari awal, mahasiswa belajar di mana beli bibit ikan, berapa harganya, bagai mana membuat kandangnya, berapa ukurannya,bagaimana memelihara ikannya, lalu bagaimana proses penjualannya, dan akhirnya berhitung berapa keuntungannya saat panen.
“Karena bibitnya sedikit saja, dua kali panen belum untung. Namun pada panen ke 3, mahasiswa sudah menghitung pasti ada untungnya,” terangnya.
PALANGKA RAYA– Mahasiswa bukan hanya dituntut menjadi seorang yang memiliki kemampuan akademik yang baik. Namun mereka juga ditantang untuk bisa memiliki life skill yang bagus. Tujuannya, agar mereka bisa survive di dunia nyata.
Rektor Universitas Kristen Palangkaraya (UNKRIP) Dr Benius MM memberikan sesuatu yang istimewa kepada mahsiswanya, yakni pelajaran life skill yang sangat bermanfaat bagi mereka kelak.
“Pak Rektor mengajarkan kewirausahaan kepada mahasiswa Fakultas Teknik UNKRIP. Dan hal ini direspon sangat baik oleh anak-anak,” kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Miming Virganinda Burako MT kepada Kalteng Pos, Minggu (6/6).
“Jadi Pak Rektor yang membelikan belikan bibit ikan, trus pihak fakultas teknik memberikan sedikit modal untuk membeli pakan dan beli kandang ikan. Kemudian mahasiswa yang mengerjakan,” lanjutnya.
Dijelaskannya, dari awal, mahasiswa belajar di mana beli bibit ikan, berapa harganya, bagai mana membuat kandangnya, berapa ukurannya,bagaimana memelihara ikannya, lalu bagaimana proses penjualannya, dan akhirnya berhitung berapa keuntungannya saat panen.
“Karena bibitnya sedikit saja, dua kali panen belum untung. Namun pada panen ke 3, mahasiswa sudah menghitung pasti ada untungnya,” terangnya.
