Kamis, Desember 5, 2024
23.8 C
Palangkaraya

Untuk Penilaian Respons Wabah Polio

Kalteng Sambut Tim WHO dan UNICEF

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng menyambut kedatangan tim assessor global dari WHO, UNICEF dan Kementerian Kesehatan RI dalam kegiatan Outbreak Response Assessment (OBRA).

Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul ini berlangsung di Aula Bakti Husada Dinkes Kalteng, Senin (2/12). Kunjungan dalam rangka kegiatan OBRA (Outbreak Response Assessment) untuk mengevaluasi keberhasilan surveilans dan respons imunisasi dalam menghentikan KLB Polio, evaluasi atau penilaian ini dilakukan oleh tim independen, terdiri dari WHO dan UNICEF.

Dalam sambutannya, Suyuti menekankan pentingnya komitmen global untuk membasmi polio. Ia menjelaskan bahwa polio merupakan salah satu penyakit yang dapat Ndiberantas sepenuhnya melalui imunisasi rutin.

“Virus polio akan mati jika kita berhasil menghilangkannya dari tubuh manusia. Untuk itu, imunisasi menjadi strategi utama dalam membasmi penyakit ini,” ujar Suyuti. OBRA merupakan upaya evaluasi untuk menilai respons daerah terhadap wabah polio. Sebelumnya, kegiatan ini telah dilaksanakan di Aceh, Sumatera Utara dan Jawa Barat pada 2023. Tahun ini, enam provinsi terpilih menjadi lokasi pelaksanaan OBRA, salah satunya adalah Kalteng.

Baca Juga :  Pemkab Dukung Penguatan Posyandu dan UKBM

Pelaksanaan OBRA di Kalteng berlangsung pada minggu pertama Desember 2024. Selain penilaian di tingkat provinsi, evaluasi juga dilakukan di dua wilayah perwakilan, yakni Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kapuas. Kegiatan ini diharapkan mampu mengidentifikasi tantangan serta memperkuat strategi pencegahan dan penanganan polio di daerah.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Kalteng dalam mendukung program pemberantasan polio di tingkat nasional maupun global. Kedatangan tim assessor dari WHO, UNICEF dan Kemenkes RI menjadi momentum penting bagi Kalimantan Tengah untuk memperkuat langkah-langkah kesehatan masyarakat. Dengan semangat kolaborasi, Kalimantan Tengah optimis dapat berkontribusi dalam mewujudkan dunia yang bebas polio.

“Kami siap mendukung penuh program ini dan memastikan masyarakat Kalteng terlindungi dari ancaman penyakit polio,” tegas Suyuti. Kegiatan OBRA ini menjadi pengingat pentingnya peran semua pihak, baik pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat, untuk bersama-sama memastikan imunisasi rutin polio berjalan lancar.

Baca Juga :  PPKM Dicabut, Ini Pesan Kadinkes Kalteng

Dengan semangat kolaborasi, harapan untuk dunia bebas polio semakin mendekati kenyataan Momentum ini menjadi tonggak baru bagi Kalteng untuk terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakatnya, sekaligus mendukung program kesehatan global. (kom/hms/uut/ktk/aza)

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng menyambut kedatangan tim assessor global dari WHO, UNICEF dan Kementerian Kesehatan RI dalam kegiatan Outbreak Response Assessment (OBRA).

Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul ini berlangsung di Aula Bakti Husada Dinkes Kalteng, Senin (2/12). Kunjungan dalam rangka kegiatan OBRA (Outbreak Response Assessment) untuk mengevaluasi keberhasilan surveilans dan respons imunisasi dalam menghentikan KLB Polio, evaluasi atau penilaian ini dilakukan oleh tim independen, terdiri dari WHO dan UNICEF.

Dalam sambutannya, Suyuti menekankan pentingnya komitmen global untuk membasmi polio. Ia menjelaskan bahwa polio merupakan salah satu penyakit yang dapat Ndiberantas sepenuhnya melalui imunisasi rutin.

“Virus polio akan mati jika kita berhasil menghilangkannya dari tubuh manusia. Untuk itu, imunisasi menjadi strategi utama dalam membasmi penyakit ini,” ujar Suyuti. OBRA merupakan upaya evaluasi untuk menilai respons daerah terhadap wabah polio. Sebelumnya, kegiatan ini telah dilaksanakan di Aceh, Sumatera Utara dan Jawa Barat pada 2023. Tahun ini, enam provinsi terpilih menjadi lokasi pelaksanaan OBRA, salah satunya adalah Kalteng.

Baca Juga :  Pemkab Dukung Penguatan Posyandu dan UKBM

Pelaksanaan OBRA di Kalteng berlangsung pada minggu pertama Desember 2024. Selain penilaian di tingkat provinsi, evaluasi juga dilakukan di dua wilayah perwakilan, yakni Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kapuas. Kegiatan ini diharapkan mampu mengidentifikasi tantangan serta memperkuat strategi pencegahan dan penanganan polio di daerah.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Kalteng dalam mendukung program pemberantasan polio di tingkat nasional maupun global. Kedatangan tim assessor dari WHO, UNICEF dan Kemenkes RI menjadi momentum penting bagi Kalimantan Tengah untuk memperkuat langkah-langkah kesehatan masyarakat. Dengan semangat kolaborasi, Kalimantan Tengah optimis dapat berkontribusi dalam mewujudkan dunia yang bebas polio.

“Kami siap mendukung penuh program ini dan memastikan masyarakat Kalteng terlindungi dari ancaman penyakit polio,” tegas Suyuti. Kegiatan OBRA ini menjadi pengingat pentingnya peran semua pihak, baik pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat, untuk bersama-sama memastikan imunisasi rutin polio berjalan lancar.

Baca Juga :  PPKM Dicabut, Ini Pesan Kadinkes Kalteng

Dengan semangat kolaborasi, harapan untuk dunia bebas polio semakin mendekati kenyataan Momentum ini menjadi tonggak baru bagi Kalteng untuk terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakatnya, sekaligus mendukung program kesehatan global. (kom/hms/uut/ktk/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/