PALANGKA RAYA- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalteng Ir Leonard S Ampung MM MT mengatakan bahwa Seminar Nasioanal Blue Print (Cetak Biru) Tata Wilayah Provinsi Kalteng tahun 2025-2045 itu merupakan langkah strategis untuk menyusun peta jalan pembangunan jangka panjang.
“Hal ini yang berorientasi pada keberlanjutan, inklusivitas, dan kesejahteraan masyarakat Kalteng. Kami mengundang seluruh pemangku kepentingan, termasuk tokoh adat, tokoh masyarakat, akademisi, mahasiswa, serta perwakilan kabupaten/kota se-Kalteng untuk mendiskusikan visi pembangunan daerah menuju Kalteng Emas 2045,” katanya saat itu.
Tujuan seminar ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan yang akan dihadapi Kalimantan Tengah dalam 20 tahun mendatang, menyusun kerangka kerja strategis yang komprehensif, visioner, dan realistis. Mendorong pemanfaatan potensi sumber daya daerah secara optimal guna mendukung inovasi, efisiensi, dan keberlanjutan.
“Kita berharap rekomendasi yang dihasilkan dari seminar ini dapat menjadi dasar penyusunan dokumen Blue Print Kalteng 2045 yang tidak hanya menjadi panduan teknis, tetapi juga merefleksikan semangat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan,” tambah Leonard.
Menurutnya, Kalteng memiliki keunggulan strategis, baik dari segi sumber daya alam, keragaman budaya, maupun posisi geografis sebagai bagian penting dari Pulau Kalimantan yang akan mendukung keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Namun menghadapi berbagai tantangan seperti isu keberlanjutan lingkungan, ketahanan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat lokal, kesiapan infrastruktur dan tata ruang, pengembangan sumber daya manusia yang kompeten.
Penetapan lokasi IKN di Kaltim membuka peluang besar bagi seluruh wilayah Kalimantan, termasuk Kalteng, untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional. Namun, peluang tersebut juga menghadirkan tantangan yang memerlukan langkah-langkah strategis dan sinergi antardaerah.
“Melalui diskusi yang konstruktif dalam seminar ini, kita dapat merumuskan strategi yang efektif untuk memaksimalkan manfaat kehadiran IKN, sekaligus mengantisipasi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan,” tegasnya.
Sementara itu Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran SIP dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur H Edy Pratowo SSos MM mengatakan, seminar ini merupakan momen yang sangat strategis, untuk bersama-sama merancang arah pembangunan daerah yang terencana, terpadu, dan berkelanjutan di Bumi Tambun Bungai.
Provinsi Kalteng memiliki posisi yang sangat strategis, baik secara geografis maupun potensi daerah. Kehadiran IKN di Pulau Kalimantan membuka peluang besar bagi provinsi Kalteng, untuk berperan sebagai pendukung utama dalam berbagai sektor, termasuk infrastruktur, ekonomi, pendidikan, dan pelestarian lingkungan.
Namun demikian, peluang besar tersebut sekaligus diiringi dengan tantangan yang signifikan, di mana harus benar-benar memastikan pembangunan di Kalteng berlandaskan pada prinsip keberlanjutan, kearifan lokal, dan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut memerlukan perencanaan yang matang, komprehensif, dan inovatif, sehingga pembangunannya nanti tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi mampu menjawab segala kebutuhan dan tantangan di masa depan.
Seminar Nasional kali ini merupakan langkah awal yang penting, untuk menyusun Blue Print Tata Wilayah Provinsi Kalteng Tahun 2025-2045. Dokumen itu nantinya akan menjadi peta jalan, yang berfungsi sebagai panduan teknis dalam mengembangkan wilayah Kalteng 20 tahun ke depan.
Tidak hanya itu, Blue Print ini juga menjadi refleksi dari visi dan semangat kolektif bersama, untuk memastikan pemanfaatan potensi daerah dilakukan secara optimal bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat, dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi.
Oleh karena itudiharapkan melalui diskusi dan kolaborasi yang produktif, seminar ini mampu melahirkan berbagai gagasan inovatif dan solusi yang bisa diterapkan, untuk membangun Kalteng yang bermartabat, berkah, maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Kerja sama dan kolaborasi kuat antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, insan pers, dan elemen masyarakat tentu akan menjadi kunci, agar Kalteng mampu memanfaatkan berbagai prospek peluang strategis yang ada, untuk percepatan pembangunan dan kemakmuran daerah. (hms/nue)
Langkah Strategis Peta Jalan Pembangunan Jangka Panjang, Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat
Seminar Nasional Blue Print Kalteng 2045
PALANGKA RAYA- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalteng Ir Leonard S Ampung MM MT mengatakan bahwa Seminar Nasioanal Blue Print (Cetak Biru) Tata Wilayah Provinsi Kalteng tahun 2025-2045 itu merupakan langkah strategis untuk menyusun peta jalan pembangunan jangka panjang.
“Hal ini yang berorientasi pada keberlanjutan, inklusivitas, dan kesejahteraan masyarakat Kalteng. Kami mengundang seluruh pemangku kepentingan, termasuk tokoh adat, tokoh masyarakat, akademisi, mahasiswa, serta perwakilan kabupaten/kota se-Kalteng untuk mendiskusikan visi pembangunan daerah menuju Kalteng Emas 2045,” katanya saat itu.
Tujuan seminar ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan yang akan dihadapi Kalimantan Tengah dalam 20 tahun mendatang, menyusun kerangka kerja strategis yang komprehensif, visioner, dan realistis. Mendorong pemanfaatan potensi sumber daya daerah secara optimal guna mendukung inovasi, efisiensi, dan keberlanjutan.
“Kita berharap rekomendasi yang dihasilkan dari seminar ini dapat menjadi dasar penyusunan dokumen Blue Print Kalteng 2045 yang tidak hanya menjadi panduan teknis, tetapi juga merefleksikan semangat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan,” tambah Leonard.
Menurutnya, Kalteng memiliki keunggulan strategis, baik dari segi sumber daya alam, keragaman budaya, maupun posisi geografis sebagai bagian penting dari Pulau Kalimantan yang akan mendukung keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Namun menghadapi berbagai tantangan seperti isu keberlanjutan lingkungan, ketahanan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat lokal, kesiapan infrastruktur dan tata ruang, pengembangan sumber daya manusia yang kompeten.
Penetapan lokasi IKN di Kaltim membuka peluang besar bagi seluruh wilayah Kalimantan, termasuk Kalteng, untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional. Namun, peluang tersebut juga menghadirkan tantangan yang memerlukan langkah-langkah strategis dan sinergi antardaerah.
“Melalui diskusi yang konstruktif dalam seminar ini, kita dapat merumuskan strategi yang efektif untuk memaksimalkan manfaat kehadiran IKN, sekaligus mengantisipasi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan,” tegasnya.
Sementara itu Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran SIP dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur H Edy Pratowo SSos MM mengatakan, seminar ini merupakan momen yang sangat strategis, untuk bersama-sama merancang arah pembangunan daerah yang terencana, terpadu, dan berkelanjutan di Bumi Tambun Bungai.
Provinsi Kalteng memiliki posisi yang sangat strategis, baik secara geografis maupun potensi daerah. Kehadiran IKN di Pulau Kalimantan membuka peluang besar bagi provinsi Kalteng, untuk berperan sebagai pendukung utama dalam berbagai sektor, termasuk infrastruktur, ekonomi, pendidikan, dan pelestarian lingkungan.
Namun demikian, peluang besar tersebut sekaligus diiringi dengan tantangan yang signifikan, di mana harus benar-benar memastikan pembangunan di Kalteng berlandaskan pada prinsip keberlanjutan, kearifan lokal, dan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut memerlukan perencanaan yang matang, komprehensif, dan inovatif, sehingga pembangunannya nanti tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi mampu menjawab segala kebutuhan dan tantangan di masa depan.
Seminar Nasional kali ini merupakan langkah awal yang penting, untuk menyusun Blue Print Tata Wilayah Provinsi Kalteng Tahun 2025-2045. Dokumen itu nantinya akan menjadi peta jalan, yang berfungsi sebagai panduan teknis dalam mengembangkan wilayah Kalteng 20 tahun ke depan.
Tidak hanya itu, Blue Print ini juga menjadi refleksi dari visi dan semangat kolektif bersama, untuk memastikan pemanfaatan potensi daerah dilakukan secara optimal bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat, dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi.
Oleh karena itudiharapkan melalui diskusi dan kolaborasi yang produktif, seminar ini mampu melahirkan berbagai gagasan inovatif dan solusi yang bisa diterapkan, untuk membangun Kalteng yang bermartabat, berkah, maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Kerja sama dan kolaborasi kuat antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, insan pers, dan elemen masyarakat tentu akan menjadi kunci, agar Kalteng mampu memanfaatkan berbagai prospek peluang strategis yang ada, untuk percepatan pembangunan dan kemakmuran daerah. (hms/nue)