Jumat, Januari 31, 2025
27.1 C
Palangkaraya

Makan Bergizi, Pelajar SMPN 3 Palangka Raya Temukan Pisang Busuk, Ayam Bau

PALANGKA RAYA-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto, memasuki hari keempat pelaksanaan di Palangka Raya, sejak 13 Januari lalu.

Program untuk anak-anak sekolah ini menjadi salah satu upaya strategis untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembang generasi muda.

Namun, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada kualitas bahan makanan, tetapi juga pada pengelolaan waktu distribusi makanan agar tetap aman dan layak dikonsumsi.

Menurut ahli gizi Adisty Cynthia, makanan yang disediakan untuk anak-anak sekolah dalam program ini seharusnya dikonsumsi kurang dari dua jam setelah dimasak.

Masakan tersebut bisa disimpan hingga maksimal empat jam, dengan catatan harus dalam kondisi yang higienis dan sesuai standar keamanan pangan.

“Idealnya, makanan dikonsumsi kurang dari dua jam setelah dimasak. Maksimal disimpan hingga empat jam saja. Jika terlalu lama, walaupun tidak langsung menyebabkan keracunan, kualitas makanan akan menurun. Nilai gizinya pun bisa berubah dan berkurang,” jelas Adisty Cynthia saat diwawancarai Kalteng Pos, Kamis (16/1/2024).

Baca Juga :  Jabatan Sekda dan PD Segera Dilelang

 

Sementara itu, Program makanan bergizi gratis di SMP Negeri 3 Kota Palangka Raya mendapat keluhan dari sejumlah pelajar.

Mereka menyebutkan ayam yang disediakan memiliki aroma tak sedap dan sebagian pisang yang diberikan dalam kondisi busuk.

Salah satu pelajar, I (14), mengungkapkan bahwa ayam yang disajikan terasa agak amis, sementara teman-temannya menemukan pisang busuk dalam kotak makanannya.

“Ayamnya terasa agak amis, terus teman saya dapat pisang yang busuk. Ada yang membuang pisang itu, ada juga yang tetap makan, tapi bagian busuknya dibuang,” ujarnya.

 

Meski demikian, Irene tetap mengonsumsi ayam tersebut meskipun merasa tidak nyaman dengan aromanya.

Siswi lain, M (13), juga mengeluhkan hal serupa, meskipun ia menilai daging ayam tersebut tetap lezat meski baunya kurang sedap.

Baca Juga :  LP-KPK Akan Memelototi Perusahaan Nakal di Kalteng

“Bau ayamnya memang enggak enak, tapi dagingnya tetap enak. Ayam masak kecap. Ada yang enggak mau makan, dan makanannya dibagikan ke teman-temannya,” kata Mei Mei.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bukit Kenanga, M Reda Novriyan, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi.

“Kami menerima beberapa keluhan dan ini akan kami tindaklanjuti. Kami pastikan membeli bahan makanan yang segar, karena stok tiba pada sore atau malam hari untuk digunakan esoknya. Untuk pisang, kami pastikan membeli yang baru, bukan yang lama,” jelasnya.(ovi/jef/kpg/ram)

PALANGKA RAYA-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto, memasuki hari keempat pelaksanaan di Palangka Raya, sejak 13 Januari lalu.

Program untuk anak-anak sekolah ini menjadi salah satu upaya strategis untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembang generasi muda.

Namun, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada kualitas bahan makanan, tetapi juga pada pengelolaan waktu distribusi makanan agar tetap aman dan layak dikonsumsi.

Menurut ahli gizi Adisty Cynthia, makanan yang disediakan untuk anak-anak sekolah dalam program ini seharusnya dikonsumsi kurang dari dua jam setelah dimasak.

Masakan tersebut bisa disimpan hingga maksimal empat jam, dengan catatan harus dalam kondisi yang higienis dan sesuai standar keamanan pangan.

“Idealnya, makanan dikonsumsi kurang dari dua jam setelah dimasak. Maksimal disimpan hingga empat jam saja. Jika terlalu lama, walaupun tidak langsung menyebabkan keracunan, kualitas makanan akan menurun. Nilai gizinya pun bisa berubah dan berkurang,” jelas Adisty Cynthia saat diwawancarai Kalteng Pos, Kamis (16/1/2024).

Baca Juga :  Jabatan Sekda dan PD Segera Dilelang

 

Sementara itu, Program makanan bergizi gratis di SMP Negeri 3 Kota Palangka Raya mendapat keluhan dari sejumlah pelajar.

Mereka menyebutkan ayam yang disediakan memiliki aroma tak sedap dan sebagian pisang yang diberikan dalam kondisi busuk.

Salah satu pelajar, I (14), mengungkapkan bahwa ayam yang disajikan terasa agak amis, sementara teman-temannya menemukan pisang busuk dalam kotak makanannya.

“Ayamnya terasa agak amis, terus teman saya dapat pisang yang busuk. Ada yang membuang pisang itu, ada juga yang tetap makan, tapi bagian busuknya dibuang,” ujarnya.

 

Meski demikian, Irene tetap mengonsumsi ayam tersebut meskipun merasa tidak nyaman dengan aromanya.

Siswi lain, M (13), juga mengeluhkan hal serupa, meskipun ia menilai daging ayam tersebut tetap lezat meski baunya kurang sedap.

Baca Juga :  LP-KPK Akan Memelototi Perusahaan Nakal di Kalteng

“Bau ayamnya memang enggak enak, tapi dagingnya tetap enak. Ayam masak kecap. Ada yang enggak mau makan, dan makanannya dibagikan ke teman-temannya,” kata Mei Mei.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bukit Kenanga, M Reda Novriyan, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi.

“Kami menerima beberapa keluhan dan ini akan kami tindaklanjuti. Kami pastikan membeli bahan makanan yang segar, karena stok tiba pada sore atau malam hari untuk digunakan esoknya. Untuk pisang, kami pastikan membeli yang baru, bukan yang lama,” jelasnya.(ovi/jef/kpg/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/