PALANGKA RAYA-Pelaksanaan Konferensi Daerah (Konferda) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) belum dapat dipastikan kapan digelar.
Hingga kini, jadwal resmi konferda tersebut belum ditentukan. Konferda yang menjadi agenda lima tahunan PDIP adalah momen penting untuk menentukan arah kepemimpinan di tingkat daerah.
Pengamat politik dari Universitas Palangka Raya (UPR) Ricky Zulfauzan, Konferda PDIP Kalteng tidak terlalu menarik perhatian lagi karena kegagalan mendudukkan kadernya sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Walau demikian, tetap ada agenda evaluasi terkait pencapaian partai pada pemilu dan pilkada beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dilihat dari stabilitas partai di DPD Kalteng, Arton S Dohong patut diapresiasi, karena mampu menjaga stabilitas partai, meski mendapat gempuran dari berbagai sisi.
“Jika dilihat secara kuantitatif, Arton harus bertanggung jawab atas menurunnya jumlah kursi DPR/DPRD dan kegagalan mendudukkan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP,” tegas Ricky, Selasa (14/1/2025).
Bahkan ia menyebut dalam konferda nanti, PDIP Kalteng perlu mengevaluasi kinerja pengurus daerah yang mengalami penurunan dalam hal perolehan kursi di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota.
Selain itu, menurut Ricky ada beberapa nama yang punya peluang menggantikan posisi Arton, seperti Lohing Simon, Sigit K Yunianto, dan Halikinnor.
Namun dalam pemilihan ketua DPD, menurutnya sangat tergantung pada ketua umum.
“Melihat pengalaman yang sudah-sudah, PDIP tidak begitu mempedulikan siapa yang bertanggung jawab atas penurunan jumlah kursi. Yang lebih penting ialah loyalitas terhadap ketua umum partai, itu di atas segalanya,” tuturnya. (irj/ce/ala)
