Senin, Februari 24, 2025
25.1 C
Palangkaraya

Pria Diduga Preman Asal Cempaga Diduga Dihabisi, Dibuang di Pinggir Jalan

 

SAMPIT– Warga Desa Bajarum, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dibuat geger dengan penemuan mayat bersimbah darah pada Sabtu (18/1/2025) pagi.

Mayat itu tergeletak di pinggir jalan tidak jauh dari jembatan Bajarum.

Mayat itu ditemukan pertama kali oleh Nijah. Ia kala itu hendak memetik cabai di samping rumahnya.

Saat berjalan ke arah samping rumah, ia dikejutkan dengan sosok mayat dengan lumuran darah dibagian muka.

 

Berdasarkan pengakuan warga, mayat tersebut adalah Jaka, salah satu warga di Kecamatan Cempaga. Ia dikenal sebagai orang yang kerap berbuat aksi kriminal.

“Dia (korban, red) adalah warga Cempaga. Dia ini terkenal sering melakukan aksi kriminal,” kata Wahid.

Baca Juga :  Kasus Penganiayaan Diselesaikan melalui Restorative Justice

Warga menduga, kematiannya diduga akubat dianiaya. Berdasarkan hasil visum luar, korban mengalami lebam di bagian kepala belakang.

Selain itu, rahang korban juga patah. Berdasarkan informasi, jasad korban akan dibawa ke Palangka Raya untuk menjalani autopsi.

“Malamnya dia masih ada. Saat subuh sudah dapat kabar sudah meninggal,” katanya. (mif/ram)

 

SAMPIT– Warga Desa Bajarum, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dibuat geger dengan penemuan mayat bersimbah darah pada Sabtu (18/1/2025) pagi.

Mayat itu tergeletak di pinggir jalan tidak jauh dari jembatan Bajarum.

Mayat itu ditemukan pertama kali oleh Nijah. Ia kala itu hendak memetik cabai di samping rumahnya.

Saat berjalan ke arah samping rumah, ia dikejutkan dengan sosok mayat dengan lumuran darah dibagian muka.

 

Berdasarkan pengakuan warga, mayat tersebut adalah Jaka, salah satu warga di Kecamatan Cempaga. Ia dikenal sebagai orang yang kerap berbuat aksi kriminal.

“Dia (korban, red) adalah warga Cempaga. Dia ini terkenal sering melakukan aksi kriminal,” kata Wahid.

Baca Juga :  Kasus Penganiayaan Diselesaikan melalui Restorative Justice

Warga menduga, kematiannya diduga akubat dianiaya. Berdasarkan hasil visum luar, korban mengalami lebam di bagian kepala belakang.

Selain itu, rahang korban juga patah. Berdasarkan informasi, jasad korban akan dibawa ke Palangka Raya untuk menjalani autopsi.

“Malamnya dia masih ada. Saat subuh sudah dapat kabar sudah meninggal,” katanya. (mif/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/