Melepaskan ketegangan setelah proses panjang Pilkada 2024, Wali Kota Palangka Raya terpilih Fairid Naparin memilih nonton bareng (nobar) sebagai cara untuk bersantai sejenak. Film horor Indonesia menjadi pilihan hiburan kali ini.
MUTOHAROH, Palangka Raya
SETELAH melalui berbagai tahapan Pilkada 2024—dari kampanye, pemungutan suara, rekapitulasi hasil, hingga persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK)—Palangka Raya akhirnya resmi memiliki pemimpin baru.
MK menolak gugatan sengketa yang diajukan pihak lawan, sehingga pasangan Fairid Naparin dan Achmad Zaini sah ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palangka Raya. Putusan dismissal dari MK ini diumumkan pada Rabu (5/2/2025) dan pleno KPU Kota Palangka Raya menetapkan pasangan terpilih pada Kamis malam pukul 21.00 WIB, menandai tahap akhir pilkada Palangka Raya.
Sebagai bentuk relaksasi setelah melalui dinamika politik yang intens, Fairid Naparin dan Achmad Zaini mengajak tim serta awak media untuk menonton film bersama.
Acara nobar ini digelar Kamis (6/2/2025) pukul 18.50 WIB– tepat dua jam sebelum pleno KPU digelar– di Palma Palangka Raya, dengan film Pengantin Setan sebagai pilihan. Film horor Indonesia yang baru tayang awal 2025 ini diangkat dari kisah nyata yang sempat viral di media sosial TikTok, mengisahkan pasangan suami istri yang diteror kekuatan gaib.
Film ini dibintangi Emir Mahira sebagai Ariel dan Erika Carlina sebagai Echa. Film Pengantin Setan sukses menarik perhatian publik berkat alur ceritanya yang mencekam dan berbasis kisah nyata. Tak heran jika film ini menjadi pilihan bagi Fairid dan tim untuk menghilangkan ketegangan setelah melalui proses Pilkada yang panjang.
Dalam kesempatan tersebut, Fairid yang didampingi Zaini menyampaikan rasa syukurnya atas rampungnya seluruh tahapan Pilkada 2024.
“Selama beberapa bulan terakhir, kita semua menjalani proses pilkada yang cukup panjang dan penuh dinamika. Seperti kata Pak Zaini, ini adalah momen untuk melepaskan ketegangan sejenak. Hasil Pilkada sudah ada, keputusan MK juga sudah keluar. Saat ini, saya tidak ingin terlalu banyak berkomentar, yang terpenting adalah kita bersyukur dan siap melanjutkan tahapan berikutnya,” ujar Fairid.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Palangka Raya yang telah berpartisipasi aktif dalam Pilkada, serta kepada semua pihak yang mendukung kelancaran proses demokrasi di kota tersebut.
“Dalam demokrasi, selalu ada yang menang dan yang kalah. Namun, yang paling utama sekarang adalah bagaimana kita bisa bersama-sama membangun Palangka Raya ke depan,” tambahnya.
Fairid menegaskan pentingnya menjaga kedewasaan politik pasca-Pilkada. Ia berharap seluruh elemen masyarakat dapat bersatu demi kemajuan Kota Cantik.
“Sekarang saatnya kita menatap ke depan. Politik sudah selesai, mari kita berbuat lebih banyak untuk masyarakat Palangka Raya. Kami mengusung tagline Keren—Kolaboratif, Responsif, dan Inovatif. Kami siap bekerja sama dengan semua pihak demi kemajuan kota ini,” tegasnya.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya dijadwalkan menggelar pleno penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih pada Kamis malam pukul 21.30 WIB. Fairid memastikan bahwa meskipun acara nobar ini bersifat santai, dirinya tetap akan menghadiri pleno tersebut.
“Saya mohon maaf jika ada pihak yang kurang mendapatkan informasi tentang acara ini, karena memang digelar secara mendadak. Namun, ini adalah bagian dari proses yang harus segera diselesaikan sesuai permintaan KPU RI. Setelah nobar ini, saya langsung ke pleno untuk menyelesaikan tahapan terakhir ini,” ujarnya.
Dengan berakhirnya tahapan pilkada dan setelah dilantik pada 20 Februari nanti, Fairid Naparin dan Achmad Zaini siap menjalankan tugas mereka sebagai pemimpin Kota Palangka Raya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, diharapkan kepemimpinan mereka dapat membawa perubahan positif bagi kota ini.(*)